1 Guru dapat menciptakan metode dan media yang dapat membuat anak bersemangat dalam belajar.
Seorang guru hendaknya dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar dengan inovatif dan beragam dengan disesuaikan materi yang akan dibahas
serta disampaikan kepada murid-muridnya. Metode dan media yang beragam sangat mempengaruhi semangat belajar siswa karena dapat memberikan
stimulus yang berdampak positif pada prestasi belajar yang diperoleh. 2. Guru dapat menumbuhkan antusias belajar siswa.
Guru harus bisa memberikan semangat belajar baik di dalam kelas maupun luar kelas bagi para siswa, misalkan dengan cara memberikan pujian, hadiah,
dorongan serta lainnya. Siswa akan lebih bersemangat mengikuti kegiatan belajar jika guru dapat menumbuhkan antusias belajar saat kegiatan belajar
dilaksanakan. 3. Mengembangkan program membaca yang baik.
Hendaknya guru memberikan contoh dan menerapkan program rajin membaca. Ilmu pengetahuan yang akan didapat oleh para siswa akan semakin
bertambah dengan cara rajin membaca, baik itu membaca tentang buku pelajaran maupun pengetahuan umum.
4. Terapkan teknik pemecahan masalah. Saat kegiatan belajar diterapkan teknik pemecahan masalah bagi para
siswa dengan cara memberikan soal atau vidio tentang suatu kejadian lalu siswa diminta untuk berpendapat bagaimana cara menyelesaikan masalah yang
ada dalam soal atau vidio tersebut baik itu secara individu maupun kelompok.
5. Lakukan penilaian yang berbeda. Penilaian yang dilakukan seorang guru bisa dengan berbagai cara yang
berfariasi, misalnya dengan: presentasi kelompok atau individu, tugas harian, UTS dan UAS, pengajuan pertanyaan lisan saat pelajaran, games, pemecahan
masalah maupun lainnya.
2.5 Tinjauan Lingkungan Teman Sebaya
Pengaruh-pengaruh dari teman sebaya siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman sebaya yang baik akan berpengaruh baik
terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman sebaya yang jelek pasti mempengaruhi dampak yang buruk juga.
Teman sebaya yang tidak baik misalnya yang suka begadang, keluyuran, pecandu rokok, film, minum-minuman lebih-lebih teman sebaya lawan jenis yang
amoral, pejinah, pemabuk, dan lain-lain, pastilah akan menyeret siswa ke ambang bahaya dan pastilah belajarnya jadi berantakan.
Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik dan pembinaan pergaulan yang baik
serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana, jangan terlalu ketat tapi juga tidak lengah.
2.5.1 Pengertian Lingkungan
Mariyana, dkk. 2013:16 Secara harfiah menurut kamus besar Bahasa Indonesia, lingkungan adalah sebagai suatu tempat yang mempengaruhi
pertumbuhan manusia, sedangkan menurut kamus Bahasa Inggris environment diartikan sebagai suatu yang berhubungan dengan lingkungan atau suasana. Jika
dikombinasikan pengertian istilah lingkungan dari kedua bahasa tersebut, maka lingkungan adalah suatu tempat atau suasana keadaan yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan seseorang.
2.5.2 Pengertian Lingkungan Teman Sebaya
Selain dipengaruhi oleh faktor internal prestasi belajar pengantar akuntansi siswa juga dipengaruhi oleh faktor eksternal, faktor tersebut salah satunya adalah
lingkungan teman sebaya. Interaksi teman sebaya baik di rumah maupun sekolah sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar pengantar akuntansi siswa. Menurut
Crow and Crow dala m Wulan 2007:26 menyebutkan bahwa “faktor-faktor
disiplin belajar salah satunya berasal dari faktor sosial, faktor sosial yang dimaksudkan adalah pergaulan dengan teman sebaya disekolah maupun di
masyarakat”. Apabila seorang siswa bergaul dengan teman yang mempunyai cara belajar yang baik maka siswa lain dapat terpengaruh untuk mengikuti cara
belajarnya. Mappiare 2003:157 menyatakan kelompok teman sebaya merupakan
lingkungan sosial yang pertama dimana remaja belajar hidup bersama orang lain yang bukan anggota keluarganya. Disini orang tua diharapkan selalu mengontrol
dan membimbing anaknya untuk selalu memilih teman yang tidak menyebabkan pengaruh buruk terhadap dirinya. Lebih lanjut menurut Mappiare lingkungan
kelompok teman sebaya dijadikan sebuah wadah untuk penyesuaian norma dan kebiasaan yang berbeda dengan kebiasaan yang ada di dalam keluarga.
Menurut Hamalik 2012 :181 “Kelompok sebaya adalah suatu kelompok
yang terdiri dari orang yang bersamaan usianya”, dengan menjadi anggota dalam