Winda Manti Aisyah, 2014 Penerapan Metode Drill Latihan Dalam Menumbuhkan Kompetensi Bahasa Jepang Dan
Kedisiplinan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
liberal approaches adalah pendekatan pembelajaran yang memberi kesempatan luas kepada siswa untuk mengembangkan strategi dan keterampilan belajarnya sendiri.
5. Metode Pembelajaran
Metode menurut kamus bahasa Arab Ali dkk 1998: 112, adalah dikenal dengan istilah at-thariq jalan atau cara. Metode digunakan oleh guru untuk
mengkreasikan lingkungan belajar dan mengkhusukan aktivitas dimana guru dan siswa terlibat selama proses pembelajaran berlangsung, dan metode biasanya
digunakan melalui salah satu strategi pada tujuan yang akan dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
Menurut J.R David dalam Teaching Strategies For Collage Class Room 1976 pada Majid
2013: 21 yaitu “a way in achieving something” cara untuk mencapai sesuatu. Untuk melaksanakan suatu strategi, digunakan seperangkat metode
pengajaran tertentu. Dalam pengertian metode maka metode pengajaran menjadi salah satu unsur dalam strategi pembelajaran. Unsur seperti sumber belajar,
kemampuan, guru dan siswa, media pendidikan, materi pengajaran, organisasi, waktu tersedia, kondisi kelas, dan lingkungan.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: 1 ceramah; 2
demonstrasi; 3 diskusi; 4 latihan drill dan sebagainya.
6. Teknik Pembelajaran
Metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sbagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Dalam konteks teknik pembelajaran guru dapat berganti
– ganti teknik teknik meskipun dalam koridor metod yang sama. Majid 2013: 24
7. Sasaran Kegiatan Pembelajaran
Winda Manti Aisyah, 2014 Penerapan Metode Drill Latihan Dalam Menumbuhkan Kompetensi Bahasa Jepang Dan
Kedisiplinan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Menurut Majid 2013: 26 setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran
atau tujuan. Tujuan itu bertahap dan berjenjang, mulai dari yang sangat operasional dan konkret yakni tujuan pembelajaran khusus, tujuan pembelajaran umum, tujuan
kurikuler, dan tujuan nasional, sampai pada tujuan yang bersifat universal. Sasaran itu harus diterjemaahkan kedalam ciri-ciri perilaku kepribadian yang didambakan.
Secara khusus, dalam proses belajar mengajar guru berperan sebagai pengajar, pembimbing, administrator dan lain-lain. Untuk itu wajar bila guru memahami
dengan segenap aspek pribadi anak didik seperti: 1 kecerdasan dan bakat khusus; 2 prestasi sejak permulan sekolah; 3 perkembangan jasmani dan kesehatan; 4
kecenderungan emosi dan karakkternya; 5 sikap dan minat belajar; 6 cita-cita dan sebagainya.
8. Tahapan Kegiatan Pembelajaran
Instruction pembelajaran merupakan akumulasi dari konsep mengajat
teaching dan konsep belajar learning. Stressing-nya terletak pada perpaduan diantara keduanya, yakni penumbuhan aktivitas subjek didik. Menurut Davis 1974:
30 dalam Majid 2013: 27 mengemukakan bahwa learning system menyangkut pengorganisasian dari perpaduan antara manusia, pengalaman belajar, fasilitas,
pemeliharaan atau pengontrolan, dan prosedur yang mengatur interkasi pelaku pembelajaran untuk mencapai tujuan. Hal ini serupa dengan teaching system yang
terdiri dari komponen-komponen mengajar, yaitu perencanaan mengajar, bahan ajar, tujua, materi, metode, penilaian, dan langkah-langkah mengajar akan berhubungan
dengan aktivitas belajar untuk mencapai tujuan. Tahapan kegiatan pembelajaran ini didalamnya ada tiga pokok dalam strategi
pembelajaran yakni
tahap permulaan
praintruksional, tahap
pengejaran instruksional, tahap penilaian, dan tahap tindak lanjut.
a. Tahap prainstruksional