Winda Manti Aisyah, 2014 Penerapan Metode Drill Latihan Dalam Menumbuhkan Kompetensi Bahasa Jepang Dan
Kedisiplinan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kompetensi berkaitan dengan kemampuan siswa melakukan sesuatu dalam berbagai konteks. Kompetensi merupakan hasil belajar learning out comes
yang menjelaskan hal-hal yang dilakukan siswa setelah melalui proses pembelajaran dan kehandalan kemampuan siswa melakukan sesuatu harus
didefiniskian secara jelas dan luas dalam suatu standar yang dapat dicapai melalui kinerja yang dapat dikukur.
Pernyataan diatas telah menunjuknan bahwa kompetensi itu telah mencangkup tugas-tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang harus dimiliki peserta didik untuk
dapat melaksanakan tugas-tugas pendidikan sesuai dengan pekerjaan tertentu. Dengan demikian terdapat hubungan antara tugas-tugas yang dipelajari peserta didik di
tempat belajar dengan kemampuan yang di perlukan oleh lingkungan masyarakat. Perubahan yang terjadi pada bidang Sumber Daya Manusia diikuti oleh
perubahan pada
kompetensi dan
kemampuan dari
seseorang yang
mengkonsentrasikan diri pada Manajemen Sumber Daya Manusia. Perkembangan kompetensi yang semakin luas dari praktisi Sumber Daya Manusia memastikan
bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia memegang peranan penting dalam kesuksesan organisasi. Kompetensi kini telah menjadi bagian dari bahasa manajemen
pengembangan. Standar pekerjaan atau pernyataan kompetensi telah dibuat untuk sebagian besar jabatan sebagai basis penentuan pelatihan dan kualifikasi ketrampilan.
Kompetensi menggambarkan dasar pengetahuan dan standar kinerja yang dipersyaratkan agar berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan atau memegang suatu
jabatan. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kompetensi untuk mendukung kemampuan dikonsentrasikan pada hasil perilaku.
Adapun devinisi kompetensi dari Amstrong Murlis dalam Ramelan 2003:47 dalam Tarigan 1992: 18, mendefinisikan kompetensi sebagai karakteristik mendasar
individu yang secara kausal berhubungan dengan efektivitas atau kinerja yang sangat baik. Dari pemaparan diatas bahwa kompetensi itu adalah karakteristik individu yang
berhubungan dengan efektivitas atau yang bersangkutan dengan kinerja individu
Winda Manti Aisyah, 2014 Penerapan Metode Drill Latihan Dalam Menumbuhkan Kompetensi Bahasa Jepang Dan
Kedisiplinan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
mengenai kemampuan, pengetahuan, asset, dan proses sehingga menghasilkan pencapaian yang lebih baik. Dan kompetensi merupakan seperangkat penguasaan
kemampuan, ketrampilan, nilai, dan sikap yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai guru yang bersumber dari pendidikan, pelatihan, dan pengalamannya sehingga dapat
menjalankan tugas mengajarnya secara profesional.
2. Pengertian Kompetensi Bahasa
Kompetensi sebagai keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan lebih baik sesuai dengan pekerjaan
tertentu, kompetensi juga dapat menentukan dan memutuskan sesuatu hal yang ingin dicapai pada pelaksanaannya.
Pada buku Tarigan 1990: 21-22 yang berjudul Pengajaran Kompetensi Bahasa dijelaskan bahwa kompetensi bahasa itu Dalam “second-generation transformational
grammar” atau G-2 istilah kompetensi atau competence mengandung makna
sebagai berikut: Pengetahuan pembicara
– pendengar asli secara tidak sadar, diam-diamtidak diucapkan, instrinsikhakiki, implisit, intuitif, dan tidak terbatas terhadap
bahasanya serta informasi yang tersedia bagi seorang pembicara yang fasih yang berhubungan dengan bahasanya yang memungkinkannya memahami serta
menghasilkan kalimat-kalimat yang tidak pernah diucapkan dan didengar sebelumnya dan mengadakan pembeda antara kalimat-kalimat yang bermakna
ganda dan yang tidak bermakna ganda, yang ambigu dan yang tidak ambigu, dan sebagainya. Tata bahasa yang terinternalisasikan yang memberikan dasar
bagi suatu teori bahasa dan suatu model pemerian linguistik dan suatu model tata bahasa kompetensi atau tata bahasa generatif yang berupaya
mempertanggung jawabkan kompetensi linguistik”.Chomsky 1965, 1966, 1968; Palmatier 1972: 25 dalam Tarigan 1990: 21-22
Dari kutipan diatas menjelaskan bahwa kompetensi bahasa itu adalah ketrampilan dalam berbahasa dan didalam kompetensi itu ada beberapa hal yang
harus dicapai khusunya dalam pencapaian bahasa yang baik dan benar. Seperti yang
Winda Manti Aisyah, 2014 Penerapan Metode Drill Latihan Dalam Menumbuhkan Kompetensi Bahasa Jepang Dan
Kedisiplinan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
telah dijelaskan, bahawa kompetensi bahasa itu mengenai banyak hal yaitu tatacara dalam tata bahasa itu sendiri dari baik menuju lebih baik.
3. Jenis kompetensi bahasa
Dalam kompetensi bahasa juga memiliki komponen-komponen yang disebutkan didalam buku Tarigan 1990: 25 bahwa kita dapat mengklasifikasikan kompetensi
dengan berbagai cara bergantung dari sudut mana kita memandangnya, dan apabila kita memandang kompetensi itu dari sudut kemahiran fungsional atau functionally
profilcient, maka kita dapat memberikan adanya tiga komponen diantaranya adalah:
a. Komponen Partisipatif participative competence
Kemampuan untuk memberikan responsi secara memadai terhadap tuntutan- tuntutan
tugas-tugas kelas
kepada kaidah-kaidah
prosedural untuk
menyelesaikannya. b.
Kompetensi Interaksional interactional competence Kemampuan untuk memberikan responsi secara memadai terhadap kaidah-kaidah
wacan kelas dan kaidah-kaidah sosial wacana, berinteraksi secara memadai dengan teman-teman sebaya maupun orang-orang dewasa waktu menyelesaikan
tugas-tugas kelas. c.
Kompetensi Akademik academic competence Kemampuan memperoleh keterampilan-keterampilan baru, dan mengasimilasikan
atau memahami informasi baru, dan membentukmembangun konsep-konsep baru tikunoff 1985:4; Richards 1988:7 dalam Tarigan 1990: 25
Jenis kompetensi bahasa ini merupakan klasifikasi dari kompetensi bahasa mana yang digunakan dalam pencapaiannya, serta lebih lanjut untuk
mengklasifikasikan pengguanaan kemampuan dalam berbahasa.
4. Prinsip Kompetensi Bahasa
Agar dapat mencapai tujuan pengajaran bahasa dengan baik maka para pelatih, pengajar atau guru harus dibekali dan membekali diri dengan teori-teori yang