Winda Manti Aisyah, 2014 Penerapan Metode Drill Latihan Dalam Menumbuhkan Kompetensi Bahasa Jepang Dan
Kedisiplinan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
telah dijelaskan, bahawa kompetensi bahasa itu mengenai banyak hal yaitu tatacara dalam tata bahasa itu sendiri dari baik menuju lebih baik.
3. Jenis kompetensi bahasa
Dalam kompetensi bahasa juga memiliki komponen-komponen yang disebutkan didalam buku Tarigan 1990: 25 bahwa kita dapat mengklasifikasikan kompetensi
dengan berbagai cara bergantung dari sudut mana kita memandangnya, dan apabila kita memandang kompetensi itu dari sudut kemahiran fungsional atau functionally
profilcient, maka kita dapat memberikan adanya tiga komponen diantaranya adalah:
a. Komponen Partisipatif participative competence
Kemampuan untuk memberikan responsi secara memadai terhadap tuntutan- tuntutan
tugas-tugas kelas
kepada kaidah-kaidah
prosedural untuk
menyelesaikannya. b.
Kompetensi Interaksional interactional competence Kemampuan untuk memberikan responsi secara memadai terhadap kaidah-kaidah
wacan kelas dan kaidah-kaidah sosial wacana, berinteraksi secara memadai dengan teman-teman sebaya maupun orang-orang dewasa waktu menyelesaikan
tugas-tugas kelas. c.
Kompetensi Akademik academic competence Kemampuan memperoleh keterampilan-keterampilan baru, dan mengasimilasikan
atau memahami informasi baru, dan membentukmembangun konsep-konsep baru tikunoff 1985:4; Richards 1988:7 dalam Tarigan 1990: 25
Jenis kompetensi bahasa ini merupakan klasifikasi dari kompetensi bahasa mana yang digunakan dalam pencapaiannya, serta lebih lanjut untuk
mengklasifikasikan pengguanaan kemampuan dalam berbahasa.
4. Prinsip Kompetensi Bahasa
Agar dapat mencapai tujuan pengajaran bahasa dengan baik maka para pelatih, pengajar atau guru harus dibekali dan membekali diri dengan teori-teori yang
Winda Manti Aisyah, 2014 Penerapan Metode Drill Latihan Dalam Menumbuhkan Kompetensi Bahasa Jepang Dan
Kedisiplinan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
berhubungan tugasnya sebagai pendidik. Begitu pula halnya dengan guru atau turor bahasa, dengan tujuan tersebut maka alangkah baiknya bila para pedidik mengetahui,
memahami serta menguasai seluk beluk tentang kompetensi dalam bahasa. Seperti yang telah ditulis dan disebutkan didalam buku Pengajaran Kompetensi Bahasa
Tarigan 1990: 29-49 bahwa ada beberapa komponen untuk kompetensi bahasa adalah sebagai berikut :
Sebagai kompetensi yang akan dijelaskan dalam buku Taringan kompone- komponen didalamnya mengandung arti yang sangat penting.
a. Kompetensi Kemahiran fungsional:
Dalam bidang pendidikan kewibahasaan, Wilian J. tikunoff 1985 dalam Tarigan 1990: 30 mengemukakan contoh bagaimana cara mengintegerasikan
pengajaran isi dengan pengajaran bahasa. Dia memberikan contoh kepada siswa atau peserta didik yang dapat berpartisipasi secara efektif dalam pengajaran kelas
dalam bahasa Inggris sebagai functionally proficient. Dengan demikian ada 3 komponen siswa yang mempunyai kemahiran fungsional 1985: 4
1 Kompetensi partisipatif
Kompetensi ini dimana tugas yang telah diberikan oleh pendidik dikerjakan, diberi responsi dengan baik oleh siswa yang bersangkutan.
Bahkan bukan itu saja, siswa atau peserta didik mampu menggunakan kaidah- kaidah dengan prosedur yang telah ditentukan untuk mengerjakan tugas dan
dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh pendidik. Peserta didik yang mampu beresponsi dengan baik maka disebut sebagai peserta didik yang
mempunyai kompetensi partisipatif atau participative competence dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa.
2 Kompetensi interaksional
Kompetensi interaksional ini menyebutkan bahwa tipe peserta didik yang mengetahui kapan dia harus berbicara, dengan siapa, mengenai apa, dan