Winda Manti Aisyah, 2014 Penerapan Metode Drill Latihan Dalam Menumbuhkan Kompetensi Bahasa Jepang Dan
Kedisiplinan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Menurut Majid 2013: 26 setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran
atau tujuan. Tujuan itu bertahap dan berjenjang, mulai dari yang sangat operasional dan konkret yakni tujuan pembelajaran khusus, tujuan pembelajaran umum, tujuan
kurikuler, dan tujuan nasional, sampai pada tujuan yang bersifat universal. Sasaran itu harus diterjemaahkan kedalam ciri-ciri perilaku kepribadian yang didambakan.
Secara khusus, dalam proses belajar mengajar guru berperan sebagai pengajar, pembimbing, administrator dan lain-lain. Untuk itu wajar bila guru memahami
dengan segenap aspek pribadi anak didik seperti: 1 kecerdasan dan bakat khusus; 2 prestasi sejak permulan sekolah; 3 perkembangan jasmani dan kesehatan; 4
kecenderungan emosi dan karakkternya; 5 sikap dan minat belajar; 6 cita-cita dan sebagainya.
8. Tahapan Kegiatan Pembelajaran
Instruction pembelajaran merupakan akumulasi dari konsep mengajat
teaching dan konsep belajar learning. Stressing-nya terletak pada perpaduan diantara keduanya, yakni penumbuhan aktivitas subjek didik. Menurut Davis 1974:
30 dalam Majid 2013: 27 mengemukakan bahwa learning system menyangkut pengorganisasian dari perpaduan antara manusia, pengalaman belajar, fasilitas,
pemeliharaan atau pengontrolan, dan prosedur yang mengatur interkasi pelaku pembelajaran untuk mencapai tujuan. Hal ini serupa dengan teaching system yang
terdiri dari komponen-komponen mengajar, yaitu perencanaan mengajar, bahan ajar, tujua, materi, metode, penilaian, dan langkah-langkah mengajar akan berhubungan
dengan aktivitas belajar untuk mencapai tujuan. Tahapan kegiatan pembelajaran ini didalamnya ada tiga pokok dalam strategi
pembelajaran yakni
tahap permulaan
praintruksional, tahap
pengejaran instruksional, tahap penilaian, dan tahap tindak lanjut.
a. Tahap prainstruksional
Winda Manti Aisyah, 2014 Penerapan Metode Drill Latihan Dalam Menumbuhkan Kompetensi Bahasa Jepang Dan
Kedisiplinan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tahap prainstruksional adalah tahapan yang ditempuh guru pada saat ia melalui proses belajar dan mengajar. Kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru atau oleh
siswa pada tahapan prainstruksional yaitu: 1
Guru menanyakan kehadiran siswa dan mencatat siapa yang tidak hadir. Kehadiran siswa dalam pengajaran, dapat dijadikan salah satu tolak ukur
kemampuan untuk guru mengajar. 2
Bertanya kepada siswa sampai dimana pembehasan pelajaran sebelumnya. 3
Mengajukan pertanyaan kepada siswa dikelas, atau siswa tertentu tentang bahan pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya.
4 Memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang belum dikuasainya.
5 Mengulang kembali bahan pelajaran yang lalu secara singkat, hal ini
dilakukan sebagai dasar bagi pelajaran yang akan dibahas hari berikutnya, dan sebagai usaha dalam menciptakan kondisi belajar siswa.
Tujuan dari tahapan diatas adalah mengungkap kembali tanggapan siswa terhadap bahan yang telah diterimanya, dan menumbuhkan kondisi belajar dalam
hubungannya dengan pelajaran hari itu. b.
Tahap Intruksional Tahap kedua ini adalah tahap pengajaran memberikan bahan pelajaran yang
telah disusun guru sebelumnya. Dalam Majid 2013: 28 dapat diidentifikasi beberapa kegiatan dalam tahap ini yaitu:
1 Menjelaskan pada siswa tujuan pengajaran yang harus dicapai siswa.
2 Menuliskan pokok materi yang akan dibahas pada hari itu.
3 Membahas pokok materi yang telah diteruskan.
4 Pada setiap pokok materi yang akan dibahas sebaiknya diberikan contoh-
contoh konkret.