commit to user
8 Salvage values Salvage values adalah nilai sisa dari modal investasi yang tidak
habis terpakai selama umur ekonomis proyek. 9 Negative externalities
Negative externalities sukar untuk diukur atau dinilai dengan satuan mata uang. Idealnya akibat-akibat yang timbul dari negative
externalities ini sepanjang dapat diukur dan dinilai, perlu dimasukkan sebagai bagian dari biaya benefit proyek.
h. Umur Proyek
Terdapat beberapa pedoman untuk menentukan panjangnya umur proyek, antara lain Pudjosumarto, 1995: 18-19 :
1 Sebagai ukuran umum dapat diambil suatu periode jangka waktu yang kira-kira sama dengan umur ekonomis daripada proyek. Yang
dimaksudkan umur ekonomis sesuatu asset ialah jumlah tahun selama pemakaian asset tersebut dapat meminimumkan biaya
tahunan dari padanya. 2 Untuk proyek-proyek yang mempunyai investasi modal yang besar
sekali, lebih mudah untuk menggunakan umur tekhnis daripada unsur-unsur pokok investasi. Di dalam hal ini perlu diingat bahwa
untuk proyek-proyek tertentu umur teknis daripada unsur-unsur pokok investasi adalah lama, tetapi umur ekonomisnya dapat jauh
lebih pendek karena absolescence ketinggalan jaman karena penemuan teknologi baru yang lebih efisien. Keadaan ini banyak
commit to user
terdapat pada proyek-proyek industri dan pengangkutan, tetapi jarang terdapat dalam proyek-proyek pertanian.
3 Untuk proyek-proyek yang umurnya lebih lama daripada 25 tahun dapat diambil 25 tahun, karena nilai-nilai sesudah itu jika
didiscount dengan discount rate sebesar 10 ke atas, maka present value-nya sudah kecil sekali misalnya pada rate 10 present value
of an annuity factor untuk seluruh jangka waktu mulai tahun ke-26 sampai dengan tahun ke 100 hanya sebesar 0,923 yakni kurang dari
nilai nominal annuity tersebut dalam satu tahun saja.
i. Kriteria Investasi
Dalam analisis proyek terdapat babarapa kriteria yang sering dipakai untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan
proyek, atau untuk menentukan pilihan antara berbagai macam usulan proyek. Kriteria ini dinamakan kriteria investasi. Beberapa kriteria
investasi tersebut adalah sebagai berikut Gray, 2002: 64-78 : 1 Net Present Value NPV
NPV merupakan selisih antara benefit penerimaan dengan cost pengeluaran yang telah dipresent-valuekan. Dalam mengkaji
usulan suatu proyek dengan menggunakan metode NPV apabila hasil yang di dapat dari perhitungan menggunakan metode ini
positif NPV ≥ 0 maka proyek tersebut layak untuk dijalankan.
Sebaliknya bila hasil yang didapat negatif NPV 0 maka proyek tersebut dianggap tidak layak.
commit to user
Dimana : = Benefit sosial bruto proyek pada tahun t.
= Cost sosial bruto proyek pada tahun t. n = Umur ekonomis proyek
= tingkat bunga social discount rate 2 Internal Rate of Return IRR
IRR adalah suatu tingkat bunga yang menggambarkan bahwa antara benefit penerimaan yang telah dipresent-valuekan dan cost
pengeluaran yang telah dipresent-valuekan sama dengan nol. Dengan demikian IRR ini menunjukkan kemampuan suatu proyek
untuk menghasilkan suatu returns, atau tingkat keuntungan yang akan dicapai oleh proyek tersebut. IRR akan selalu mendekati
besarnya i sehingga sering dijadikan pedoman tingkat bunga yang berlaku i.
Berdasarkan kriteria investasi IRR, suatu proyek akan dipilih apabila IRR
≥ social discount rate, sedangkan IRR social discount rate maka proyek tersebut akan ditolak.
Dimana : = tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif
commit to user
= tingkat bunga yang menghasilkan NPV negative = NPV positif
= NPV negatif 3 Benefit – Cost Ratio BC Ratio
Benefit – Cost Ratio merupakan perbandingan antara benefit yang telah dipresent-valuekan dengan biaya yang telah dipresent-
valuekan. Suatu proyek akan dipilih apabila BC Ratio 1, apabila BC Ratio 1 maka usulan proyek akan ditolak.
Dimana : Bt = benefit sosial bruto proyek pada tahun t
Ct = cost sosial bruto proyek pada tahun t = social discount rate
= tahun yang bersangkutan 4 Profitability Ratio PVK
Profitability Ratio
menunjukkan perbandingan
antara penerimaan benefit dikurangi biaya rutin EP
t
dengan biaya modal K
t
yang digunakan setelah dipresent-valuekan. Kedua unsure biaya EP
t
dan K
t
merupakan bagian dari biaya C
t
yang terkait dengan investasi lainnya, yaitu EP
t
+ K
t
= C
t
.
commit to user
Profitability Ratio lebih mendekati BC Ratio sehingga suatu proyek akan diterima apabila PVK 1, sebaliknya apabila PVK
1 maka proyek akan ditolak.
Dimana : Bt = benefit bruto dalam tahun t yang sudah didiscount-
faktorkan EP
t
= Biaya eksploitasi dan pemeliharaan atau biaya rutin pada tahun t yang sudah didiscountfactorkan
Kt = biaya modal pada tahun t n = umur ekonomis proyek
i = social discount rate
5 Payback Period PBP Payback Period merupakan jangka waktu yang diperlukan
untuk membayar kembali mengembalikan semua biaya-biaya yang telah dikeluarkan di dalam investasi suatu proyek. Di dalam
hal ini, biasanya yang dijadikan pedoman untuk menentukan suatu proyek yang akan dipilih adalah suatu proyek yang dapat paling
cepat mengembalikan
biaya investasi.
Semakin cepat
pengembaliannya maka semakin baik dan kemungkinan besar akan dipilih. Metode ini tidak memperhitungkan periode setelah periode
commit to user
payback period dan belum memperhatikan time value of money Pudjosumarto, 1995:51-52.
Dimana : I = besarnya biaya investasi yang diperlukan
= benefit bersih yang diperoleh pada setiap tahunnya
B. Penelitian Terdahulu
Brown dan Kwansa 1999 melakukan sebuah penelitian dengan judul Menggunakan Model IRR dan NPV Untuk Menilai Biaya Sosial dari Proyek-
proyek Pariwisata di Negara-negara Berkembang. Penelitian ini membahas beberapa biaya sosial yang terlibat dalam pengembangan pariwisata di negara-
negara berkembang, dengan menggunakan teori ekonomi pembangunan. Meskipun nilai sosial dari suatu investasi pariwisata harus melebihi biaya
sosial tapi teknik penilaian yang digunakan untuk memperkirakan biaya-biaya selama proses keputusan investasi tidak sepenuhnya dikembangkan. Dengan
menggunakan model Internal Rate of Return IRR dan Net Present Value NPV sebagai alat ukur mungkin dapat dipertimbangkan dalam kriteria
investasi untuk membantu mengatasi masalah ini. Para pembuat kebijakan dapat menggabungkan model ini ke dalam studi dari keseluruhan proyek
pariwisata. Jika NPV 0 dan IRR country’s cost of capital maka proyek