Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

commit to user payback period dan belum memperhatikan time value of money Pudjosumarto, 1995:51-52. Dimana : I = besarnya biaya investasi yang diperlukan = benefit bersih yang diperoleh pada setiap tahunnya

B. Penelitian Terdahulu

Brown dan Kwansa 1999 melakukan sebuah penelitian dengan judul Menggunakan Model IRR dan NPV Untuk Menilai Biaya Sosial dari Proyek- proyek Pariwisata di Negara-negara Berkembang. Penelitian ini membahas beberapa biaya sosial yang terlibat dalam pengembangan pariwisata di negara- negara berkembang, dengan menggunakan teori ekonomi pembangunan. Meskipun nilai sosial dari suatu investasi pariwisata harus melebihi biaya sosial tapi teknik penilaian yang digunakan untuk memperkirakan biaya-biaya selama proses keputusan investasi tidak sepenuhnya dikembangkan. Dengan menggunakan model Internal Rate of Return IRR dan Net Present Value NPV sebagai alat ukur mungkin dapat dipertimbangkan dalam kriteria investasi untuk membantu mengatasi masalah ini. Para pembuat kebijakan dapat menggabungkan model ini ke dalam studi dari keseluruhan proyek pariwisata. Jika NPV 0 dan IRR country’s cost of capital maka proyek commit to user layak untuk dijalankan dan jika NPV 0 dan IRR country’s cost of capital maka proyek tidak layak untuk dijalankan. Suthanaya 2009 telah melakukan penelitian dengan judul Analisis Kinerja Dan Kelayakan Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal Trans Sarbagita Di Provinsi Bali. Hasil yang diperoleh adalah dari kajian finansial menunjukkan hasil yang tidak layak, namun secara ekonomi layak untuk diterapkan. Hal ini antara lain karena besarnya tarif ditentukan berdasarkan kemampuan masyarakat dan bukan dari biaya operasional kendaraan BOK. Untuk menutupi BOK tersebut diperlukan adanya subsidi dari pemerintah. Supriyadi, Bambang, Ismiyati 2002 telah melakukan penelitian dengan judul Analisa Pelayanan Angkutan Kota di Kota Purwokerto. Hasil yang diperoleh adalah untuk trayek F2 rute Sokaraja - Kebondalem dan K rute Karanglewas – Kebondalem usaha angkutan umum masih menguntungkan. Hal ini dapat teridentifikasi dari analisis finansial yang telah dilakukan pada kedua rute menunjukan angka yang positif atau menguntungkan pada sisi pengusaha menurut parameter yang digunakan, yaitu : NPV, IRR, dan BC ratio dimana menunjukan nilai NPV 0 F2 : 16.262.018, K : 1.243.279 , BCR 1 F2 : 1,81 , K : 1,06 , IRR sosial discount rate : 18 F2 : 0,19, K : 0,28 . Sementara untuk trayek F1 rute Patikraja – Kebondalem usaha angkutan umum merugi, hal ini dapat teridentifikasi dari analisa finansial yang telah dilakukan pada trayek F1 menunjukan angka yang negatif atau rugi pada sisi pengusaha menurut commit to user parameter yang digunakan, yaitu NPV 0 F1 : - 17.508.035, BCR 1 F1 : 0,08 sementara IRR 18 F1 : 0,12. Syahrani 2003, telah melakukan penelitian dengan judul Analisis Kelayakan Finansial Pengusahaan Kebun Hutan Dengan Tanaman Buah Durian Durio Zibethis Murr di Kabupaten Kutai Kertanegara Propinsi Kalimantan Timur. Hasil yang diperoleh adalah Pengusahaan kebun hutan dengan tanaman buah durian layak untuk dilakukan dengan jangka waktu usaha 52 tahun, dengan Net Present Value sebesar Rp. 7.982.175 dan Net BC Ratio sebesar 2,12 dinilai pada tingkat bunga 15, sedangkan dengan model Internal Rate of Return, diperoleh nilai IRR sebesar 20,95. Ratnayanti, Bernardinus, dan Yudhistira 2006 telah melakukan penelitian dengan judul Analisis Kelayakan Investasi Pada Rumah Sakit X Di Cimahi. Hasil yang diperoleh adalah pembangunan Rumah Sakit ‘X’ merupakan invetasi yang layak. Hal ini dapat dilihat dari : Net Present Value NPV : Rp 6.187.604,321 0 menunjukkan investasi yang layak, Internal Rate of Return IRR = 9,75 MARR Minimum Attractive Rate of Return = 7, menunjukkan investasi yang layak, Benefit Cost Ratio BCR = 1,31 1, maka proyek layak untuk dilaksanakan, dan Payback Period jangka waktu pengembalian investasi = 9 tahun 3 bulan, sehingga proyek dapat dikatakan layak untuk dilaksanakan. commit to user

C. Kerangka Teoritis