commit to user
c. Biaya Modal Cost of Capital
Sumber dana yang digunakan oleh perusahaan, baik pinjaman maupun modal sendiri, menanggung beban yang disebut sebagai biaya
modal cost of capital. Biaya pinjaman disebut sebagai cost of debt dan biaya modal sendiri disebut cost of equity. Biaya usaha yang
menggunakan modal pinjaman dan modal sendiri adalah rata-rata tertimbang dari cost of debt dan cost of equity dengan pembobotnya
adalah porsi masing-masing sumber dana yang digunakan Zubir, 2005: 21.
d. Ukuran Kelayakan Usaha
Ukuran kelayakan usaha yang umum digunakan adalah net present value NPV, internal rate of return IRR dan payback period
Zubir, 2005: 30-32 1 Net Present Value NPV
NPV adalah nilai sekarang dari arus kas usaha pada masa yang akan datang yang didiskontokan dengan biaya modal rata-rata yang
digunakan kemudian dikurangi dengan nilai investasi yang telah dikeluarkan. Dapat dikatakan bahwa suatu usaha akan diambil jika
NPV lebih besar atau sama dengan nol. Namun demikian, proyek yang mempunyai NPV positif perlu dicermati lebih lanjut dengan
menguji sensitivitas NPV tersebut terhadap besaran beberapa asumsi yang digunakan.
commit to user
2 Internal Rate Of Return IRR IRR adalah discount rate yang menyamakan nilai sekarang
present value dari arus kas masuk dan nilai investasi suatu usaha. Dengan kata lain, IRR adalah discount rate yang menghasilkan
NPV sama dengan nol. 3 Payback Period PBP
Ukuran kelayakan usaha lainnya yang banyak digunakan oleh investor adalah payback period, yaitu jangka waktu yang
dibutuhkan untuk mengembalikan investasi yang telah dikeluarkan dengan total nilai sekarang arus kas yang akan dihasilkan. Semakin
cepat investasi tersebut dapat dikembalikan, semakin baik usaha tersebut untuk dipilih.
e. NPV, IRR, atau Payback Period?
Pada umumnya, dalam menilai suatu usulan investasi ketiga kriteria tersebut dapat ditampilkan. Jika investor hanya menekankan
pada payback period saja, karena adanya keterbatasan waktu yang harus dipenuhi oleh setiap investasi yang diambil, misalnya,
investasi disuatu usaha tidak boleh lebih dari tiga tahun, maka usaha yang akan dipilih adalah yang mempunyai payback period di bawah
tiga tahun, tanpa memperhatikan bahwa ada usaha tersebut akan mernberikan arus kas bersih yang besar pada tahun selanjutnya dan
NPV yang lebih besar pula daripada usaha yang dipilih. Sehingga pilihan investasi tersebut tidak rnemberikan nilai tambah maksimum
commit to user
bagi investor. Manajer keuangan lebih suka mernilih usaha berdasarkan IRR karena lebih menekankan pada return dinyatakan
dalam persentase sebagai hasil relatif terhadap investasi yang dikeluarkan. NPV merupakan pendekatan terbaik dikaitkan dengan
tujuan perusahaan untuk memaksimumkan nilai atau kekayaan perniliknya. NPV rnenggarnbarkan nilai tambah bagi pemilik yang
diciptakan oleh suatu usaha dengan cost of capital yang realistis. Dalam kenyataannya, perhitungan ketiga kriteria investasi tersebut
ditampilkan untuk mendukung suatu usulan proposal usaha baru. 3.
Aspek Umum dan Organisasi a.
Gambaran Umum Usaha
Gambaran umum usaha ini meliputi latar belakang pendirian usaha, kegiatan usaha, bentuk badan hukum, izin-izin yang diperlukan,
dan sumber-sumber permodalannya Zubir, 2006:45-47. 1 Tujuan pendirian usaha
Tujuan pendirian perusahaan biasanya dinyatakan dalam akta pendiriannya. Jika usaha tersebut merupakan proyek perluasan,
maka dalam studi kelayakannya sering juga dicantumkan sejarah berdirinya perusahaan tersebut sampai mencapai kondisi saat ini
dan rencana di masa yang akan dating, biasanya dinyatakan dalam bentuk perkembangan operasi dan keuangannya. Jika usaha baru
tersebut berbeda dari kegiatan induknya, atau bukan perluasan usaha dan belum mempunyai akta, maka pendirian perusahaan itu
commit to user
disebut sebagai diversifikasi usaha dari perusahaan yang bersangkutan. Dalam tujuan pendirian atau perluasan usaha dapat
pula dinyatakan manfaat langsung dan tidak langsung dari proyek tersebut, baik terhadap pemilik maupun terhadap lingkungannya.
Pada intinya,
tujuan perusahaan
tersebut adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik dan masyarakat di sekitarnya.
2 Perizinan Dokumen-dokumen perizinan harus sudah diperoleh sebelum
usaha tersebut siap dioperasikan. Dalam tahap perencanaan proyek sudah diperhitungkan segala macam jenis perizinan yang akan
harus dipenuhi. Misalnya, surat izin penanaman modal dari Badan Koordinasi Penanaman Modal, khususnya untuk penanaman modal
asing, surat izin usaha perdagangan SIUP dan Surat Tanda Daftar Perusahaan dari Departemen Perdagangan, Surat Daftar Rekanan,
Surat Keterangan Domisili, dan Surat Izin Mendirikan Bangunan dari Pemerintah Daerah, Nomor Pokok Wajib Pajak, Angka
Pengenal Impor Terbatas APIT untuk keperluan mengimpor barang-barang modal, bahan baku, dan lain-lain. Jika usaha
tersebut merupakan proyek perluasan maka surat-surat izinnya akan mengikuti surat-surat izin perusahaan yang sudah ada, kecuali
beberapa surat izin baru yang harus diperoleh, yaitu IMB untuk memperluas bangunan dan surat izin penanaman modal dari
BKPM.
commit to user
3 Kegiatan usaha Dalam bagian ini akan dijelaskan lokasi usaha dan bidang kegiatan
yang akan dilaksanakan, termasuk juga segment pasar dan daerah atau wilayah yang akan dilayani. Disamping itu, diuraikan pula
manfaat yang akan diberikan oleh usaha tersebut terhadap lingkungan dan perekonomian sekitarnya. Pada umumnya, manfaat
yang diberikan oleh usaha baru tersebut dinyatakan secara kualitatif. Pada proyek-proyek pemerintah atau public service
perhitungan biaya dan manfaat cost benefit analysis dari segi social juga merupakan variable utama yang menjadi dasar
pertimbangan dibangunnya suatu usaha. 4 Bentuk hukum badan usaha
Bentuk hukum dan badan usaha sesuai dengan akta pendiriannya. Pada umumnya berbentuk perseroan terbatas PT atau koperasi.
Usaha baru mungkin saja tidak memiliki akta tersendiri karena usaha tersebut bernaung sebagai unit usaha dibawah induknya. Jika
badan usaha tersebut dijadikan suatu badan usaha tersendiri maka harus dilengkapi dengan perizinan atau persyaratan yang berlaku
sesuai dengan bentuk hukum badan usahanya. 5 Permodalan
Dalam bagian ini dijelaskan kebutuhan modal dan sumber pendanaannya modal pemilik, pinjaman bank, dan lain-lain. Jika
commit to user
usaha tersebut didirikan oleh beberapa orang, maka komposisi atau porsi modal masing-masing pemilik sudah dinyatakan di dalam
akte pendiriannya. Kebutuhan dana yang dicantumkan dalam bagian ini disesuaikan dengan harapan pemilik dan peraturan
perbankan dalam pembiayaan investasi tersebut. Jika usaha tersebut merupakan proyek perluasan, sumber permodalannya
dapat pula berasal dari dana yang disisihkan dari kekayaan perusahaan sumber dana internal atau modal cadangan dan dana
pensiun karyawan.
b. Organisasi dan Personalia