mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-kutipan tentang sejumlah dokumen. Yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil
analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut, bukan dokumen-dokumen mentah yang dilaporkan tanpa dianalisis. Untuk bagian tertentu yang dianggap penting
disajikan dalam bentuk kutipan utuh, tetapi yang lainnya disajikan pokok- pokoknya dalam rangkaian uraian hasil analisis kritis dari peneliti.
Untuk mempermudah pengumpulan data, digunakan metode dokumen dapat dilaksanakan dengan cara
13
: 1.
Pedoman dokumentasi, yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari datanya.
2. Check list, yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Dalam hal
ini, peneliti tingga memberikan tanda setiap pemunculan gejala yang dimaksud.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelit
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
14
. Pemahaman mengenai konsep variabel sangat diperlukan, mengingat masalah sosial yang unik serta
keterkaitan antara berbagai faktor determinatif yang menentukan dampak tertentu. Untuk mempermudah penjelasan sebagai variabel pengaruh bebas diberi
simbol X dan variabel terpengaruh terikat diberi simbol Y. 1.
Variabel Bebas Independent Variabel
13
I Made Wirartha, Op.cit., h. 230
14
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif Dan R D, Bandung : Alfabeta, 2011, Cet. Ke-13, h. 38
Variabel independen sering disebut variabel stimulus, prediktor, atau variabel bebas. Variabel independen adalah variabel yang
dianggap berpengaruh terhadap variabel yang lain atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat
15
. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari variabel masa penugasan auditor,
pendidikan auditor dan pengalaman Kantor Akuntan Publik KAP. 2.
Variabel Terikat Dependent Variabel Variabel ini sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen.
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas
16
. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit Y.
3. Definisi kualitas audit dan hal-hal yang mempengaruhi kualitas audit.
Tabel 2 Indikator dan Sub-Indikator Variabel
No. Variabel
Indikator Sumber
Skala
1. Pendidikan
Auditor X
1
Jumlah CPA di Kantor Akuntan
Publik KAP
Kasim 2009 Rahmah dan
Setiawan dan Fitriany 2011
Sulaimah 2011 Nawal dan Zuraida
2013 Helal 2013
Dyah dkk 2014 Othman 2014
Rasio Orang
2. Masa
Penugasan X
2
Lamanya masa penugasan auditor
Fitriany dkk 2011 Titi dkk 2014
Rasio Tahun
Lamanya masa penugasan Kantor
Akuntan Publik 3.
Pengalaman X
3
Lama berdirinya Kantor Akuntan
Publik Hussain G. Rammal. Lee
D. Parker 2010 Nawal , Sanusi, Tatik,
Sigit 2013 Othman 2014
Abdul Halim 2014 Rasio
Tahun
4. Kualitas Audit
Y Jumlah rekanan
Kantor Akuntan Publik KAP
Zaki Baridwan dkk 2014
Elvira 2014 Rasio
Orang
15
Ibid., h. 39
16
Ibid.
1. Pengaruh masa penugasan audit terhadap kualitas audit.
Pengujian data
tenure d
ilakukan uji sensitivitas yang bertujuan melihat pengaruh masa penugasan audit terhadap kualitas audit, baik oleh Kantor
Akuntan Publik KAP. Hasil kajian literatur menunjukkan bahwa terdapat dua argumen yang berlawanan satu sama lain tentang pengaruh masa
penugasan auditor terhadap kualitas audit, yaitu dapat bersifat positif maupun negatif. Bila dilihat dalam kurun waktu yang cukup panjang, bisa saja kedua
argumen tersebut benar. Kualitas audit akan meningkat sejalan dengan bertambahnya masa penugasan audit, karena diawal masa penugasan, dengan
berlalunya waktu, auditor akan memperoleh peningkatan pengetahuan tentang usaha klien, sekaligus dapat menjaga independensinya terhadap klien. Dalam
kurun waktu ini, kualitas audit akan meningkat sejalan dengan meningkatnya masa penugasan audit. Namun dengan semakin dekatnya hubungan
auditor dengan klien, maka independensi auditor akan semakin menurun, demikian pula kualitas audit. Dengan demikian, dalam jangka panjang,
kualitas audit akan menurun setelah suatu titik optimal masa penugasan audit tercapai. Berdasarkan argumen tersebut, maka dapat diajukan suatu proposisi
bahwa fungsi kualitas audit terhadap masa penugasan audit adalah berbentuk kuadratik.
Pergantian auditor dalam penelitian ini adalah pergantian riil, di mana meskipun nama atau akuntan publiknya berganti tetapi jika afiliasi
internasionalnya tidak berganti, maka pergantian nama atau akuntan publik tersebut tidak dikategorikan sebagai pergantian auditor.
17
2. Pengaruh pendidikan auditor dan pengalaman auditor terhadap kualitas audit.
a. Pengaruh pendidikan auditor terhadap kualitas audit
Auditor yang memiliki pendidikan auditor lebih berkualita dibanding auditor yang tidak berpendidikan akuntan publik Hal ini
mengindikasikan bahwa pada audit yang berpendidikan auditor lebih memahami standar akuntansi yang berlaku.
b. Pengaruh pengalaman auditor terhadap kualitas audit.
Kredibilitas Kantor Akuntan Publik KAP baik, maka kualitas audit semakin baik. Hal ini dapat diindikasikan dari pengalaman audit yang
yang banyak maka Kantor Akuntan Publik akan melakukan pengauditan berdasarkan kasus yang telah ditangani sebelumnya.
c. Kualitas audit Y.
Kualitas audit merupakan seberapa sesuai audit dengan standar pengauditan. Salah satu cara untuk mengukur kualitas hasil pekerjaan
auditor adalah dengan melihat rekanan atau jumlah sumber daya manusia di Kantor Akuntan Publik KAP .
17
Fitriany Ahmad, “Opini Going Concern, Tingkat Ketergantungan Auditor Pada
Klien Dan Pergantian Auditor. Studi Empiris pada Perusahaan Kesulitan Keuangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2012
.” Jurnal Prosiding SNA – Simposium Nasional Akuntansi Vol.17, 2014, h. 12
Berikut kerangka konsep variabel terikat Y dipengaruhi variabel bebas X :
Uji t
Uji F Uji F
E. Populasi dan Sampling