Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Asumsi Klasik

Responden uji coba dalam penelitian ini sebanyak 7 perusahaan di Jakarta Islamic Index JII yang masuk selama 7 tahun berturut-turut, sampel yang diambil sebanyak 49 data, sehingga diketahui harga df pada taraf 5 yaitu df= N-2= 49-2=47, yaitu 1.667 Berikut hasil uji validitas instrumen penelitian pengaruh masa penugasan audit X 1 , pendidikan auditor X 2 dan pengalaman auditor X 3 terhadap kualitas audit Y melalui aplikasi program SPSS. Analisis data dimulai dengan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik terdiri dari 5 lima pengujian yaitu normalitas, homogenitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. 1 Uji Normalitas Data. Pengujian normalitas data dalam penelitian menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov. Pada tabel Uji Normalitas disajikan hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov. Rumusan hipotesis : H0 : Data berasal dari populasi berdistribusi normal. H1 : Data berasal dari populasi tidak berdistribusi normal. Kriteria pengujian : a. Jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 maka H ditolak. b. Jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 maka H diterima. Tabel 18 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 49 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .21236018 Most Extreme Differences Absolute .175 Positive .175 Negative -.121 Kolmogorov-Smirnov Z 1.222 Asymp. Sig. 2-tailed .101 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Sekunder yang diolah tahun 2015 Berdasarkan hasil output uji Kolmogorov- Smirnov yang disajikan pada tabel 18 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi Unsta nda rdized Residua l pendidikan, masa penugasan, dan pengalaman terhadap Kualitas Audit sebesar 0,101 lebih dari nilai alpha sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal dan layak atau memenuhi syarat uji regresi linier berganda. 2 Uji Homogenitas Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Membandingkan F hitung dengan F tabel pada tabel distribusi F, dengan: a Untuk varians dari kelompok dengan variance terbesar adalah dk pembilang n-1 b Untuk varians dari kelompok dengan variance terkecil adalah dk penyebut n-1 c Jika F hitung F tabel, berarti homogen d Jika F hitung F tabel, berarti tidak homogen Tabel 19 Hasil Uji Homogenitas Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .999 a .997 .997 .219 .997 5048.932 3 45 .000 a. Predictors: Constant, X3, X2, X1 b. Dependent Variable: kualitas_audit Sumber : data sekunder diolah 2015 Berdasarkan pengujian dengan SPSS didapatkan output uji Anova pada tabel Uji Anova dalam tabel 19 berdasarkan hasil uji Anova atau F test antara variabel pendidikan auditor, masa penugasan audit, dan pengalaman auditor terhadap Kualitas Audit nilai F hitung sebesar 5048.932 dengan tingkat probabilitas signifikansi sebesar 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa model penelitian t i da k homogenitas. Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen. Hasil uji F dapat dilihat pada output tabel ANOVA diatas. Jika F hitung F tabel dengan dk pembilang k dan dk penyebut n-k-1 serta menggunakan α tertentu maka H ditolak atau jika sebaliknya F hitung F tabel maka H diterima. Dari hasil analisis data dengan SPSS diperoleh F hitung = 5048.932 dengan signifikansi sig. sebesar 0,000 sedangkan f tabel dengan derajat kebebasan dkdf untuk pembilang = 3 dan penyebut = 45 dan α = 0,05 dari daftar tabel diperoleh = 1.667 dengan demikian F hitung F tabel atau 5048.932 1.667 maka tidak ada homogenitas. 3 Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat tolerance value atau dengan menggunakan Variance Inflation Factors VIF dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat tolerance value dan variance inflation factor VIF. Multikolinearitas terjadi bila nilai VIF diatas nilai 10 atau tolerance value dibawah 0,10. Multikolinearitas tidak terjadi bila nilai VIF dibawah nilai 10. 45 Hasil perhitungan uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 20 Uji Multikolinearitas sebagai berikut : Tabel 20 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a 45 Santoso. Op.cit., h. 206 Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -.791 .202 -3.906 .000 X1 1.242 .012 1.070 104.045 .000 .623 1.606 X2 -.085 .017 -.043 -5.120 .000 .917 1.091 X3 -.082 .007 -.118 -11.747 .000 .647 1.545 a. Dependent Variable: kualitas_audit Berdasarkan tabel 20 dapat di ketahui Nilai Va riance Infla tion Fa ctor VIF menunjukkan semua variabel bebas memiliki nilai VIF 10 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model atau tidak ada korelasi antar variabel bebas. 4 Uji Heteroskedasitisitas Heteroskedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji ini agar mengetahui adanya penyimpangan dari syarat-syarat asumsi klasik pada model regresi. Untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas maka dalam penelitian ini dipergunakan grafik scatterplot . Pada lampiran gambar Scatterplot Dependent Va riabel Y terlihat variabel terikatnya adalah kualitas audit yang diperlihatkan oleh titik-titik menyebar di bawah dan di atas nol serta tidak membentuk pola tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedasitisitas pada model regresi, sehingga layak dipakai untuk memprediksi Kualitas Audit berdasarkan variabel bebas pendidikan auditor, masa penugasan audit, dan pengalaman auditor. Grafik 2 Grafik S catterplot Uji Autokorelasi 5 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk melihat apakah ada hubungan linier antara error serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu data time series . Uji autokorelasi perlu dilakukan apabila data yang dianalisis merupakan data time series . Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan rumus uji Durbin-Watson . Rumusan hipotesis : H : Tidak terjadi autokorelasi di antara data pengamatan. H 1 : Terjadi adanya autokorelasi di antara data pengamatan. Kriteria pengujian : a Jika nilai statistik Durbin-Watson mendekati angka 2, maka tidak memiliki autokorelasi. b Jika nilai statistik Durbin-Watson menjauhi angka 2, maka tidak memiliki autokorelasi. Tabel 21 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin- Watson R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 .999 a .997 .997 .219 .997 5048.932 3 45 .000 1.734 a. Predictors: Constant, X3, X2, X1 b. Dependent Variable: kualitas_audit Sumber : Data sekunder diolah tahun 2015 Pada uji autokorelasi dengan membandingkan nilai DW statistik dengan DW tabel dengan formula DW. Hasil analisis diperoleh DW hitung sebesar 1.734 yang kemudian dibandingkan dengan DW tabel. Adapun untuk mencari DW tabel adalah dengan mencari nilai d 1 dan d u dengan kriteria sebagai berikut : a Jumlah variabel independent = 3 b Jumlah sampel = 49 c Tingkat key akinan 95 dan α = 5 d 1 =1.42 d u = 1.67 Hasil pengujian tersebut nilai DW test sebesar 1.734 lebih besar dari d u 1.67 dan lebih kecil dari 4- d u 2.33 atau 1.671.7342.33 dengan demikian dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi pada penelitian ini.

b. Analisis Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Independensi Auditor,Pengalaman Auditor Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit

1 15 134

Pengaruh Karakteristik Personal Auditor,Pengalaman Audit,Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit

1 7 106

Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Masa Perikatan Audit terhadap Kualitas Audit

8 58 53

Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Kualitas Bahan Bukti yang Dihimpun dalam Penugasan Audit.

0 1 25

Pengaruh Masa Penugasan Audit, Pendidikan Auditor, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit dalam Prespektif Ekonomi Islam (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indek Tahun 2008 s.d. 2014) - Raden Intan Repository

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Pengaruh Masa Penugasan Audit, Pendidikan Auditor, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit dalam Prespektif Ekonomi Islam (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indek Tahun 2008 s.d. 2

0 1 34

BAB II LANDASAN TEORI A. Audit Syari’ah 1. Pengertian Audit Syari’ah - Pengaruh Masa Penugasan Audit, Pendidikan Auditor, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit dalam Prespektif Ekonomi Islam (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islami

0 2 50

BAB III METODE PENELITIAN A. Sifat Dan Jenis Penelitian - Pengaruh Masa Penugasan Audit, Pendidikan Auditor, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit dalam Prespektif Ekonomi Islam (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indek Tahun

0 0 28

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Pasar Modal Syariah a. Pengertian - Pengaruh Masa Penugasan Audit, Pendidikan Auditor, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit dalam Prespektif Ekonomi Islam (Studi pada Perusaha

0 1 88

Pengaruh Masa Penugasan Audit, Pendidikan Auditor, dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit dalam Prespektif Ekonomi Islam (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indek Tahun 2008 s.d. 2014) - Raden Intan Repository

0 2 8