F. Sistematika Penulisan Tesis
Untuk memudahkan pembahasan dalam tesis ini penulis membagi dalam beberapa bab dan subbab, yaitu:
Bab pertama merupakan pendahuluan, dalam tesis ini akan dibahas latar belakang masalah, fokus masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka
teori, kerangka pemikiran, metode penelitian, dan sistemaika penulisan. Bab kedua membahas kerangka teori yang berbasis akademik sesuai
dengan tema kualitas audit. Bab kedua ini terdiri dari pengertian audit, dasar hukum audit, filosofi audit, sebab-sebab diaudit, macam-macam audit, dan faktor-
faktor yang mempengaruhi kualitas audit. Bab ketiga membahas metode penelitian. Bab ketiga ini terdiri dari jenis
penelitian, variabel, definisi operasional, indikator pengukuran, metode pengumpulan data, metode penetapan sampel, dan metode analisis.
Bab keempat membahas hasil penelitian dan pembahasan. Bab keempat ini terdiri dari gambaran umum lokasi penelitian, hasil penelitian dari uji yang
digunakan dan pembahasan. Untuk menganalisis data yang diperoleh dan diselaraskan dengan teori yang relevan dengan penelitian ini.
Bab kelima penutup, dengan berakhirnya pokok pembahasan, dalam bab ini disajikan kesimpulan dari permasalahan yang dibahas dalam tesis ini, yang
diakhiri pula dengan saran dan implikasi penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Audit Syari’ah
1. Pengertian Audit Syari’ah
Audit adalah faktor penting untuk menjamin akuntabilitas perusahaan, hal ini untuk mengeksplorasi audit Syari’ah yang
selanjutnya memungkinkan
praktisi dan
pengguna menggunakan pengetahuan yang diperoleh baik dalam audit
konvensional serta perspektif Islam.
1
Arti umum Audit Syari’ah adalah untuk melihat dan mengawasi, mengontrol dan melaporkan transaksi, sesuai
aturan dan hukum Islam yang bermanfaat, benar, tepat waktu dan laporan yang adil untuk pengambilan keputusan. Bukan
tugas yang mudah untuk melakukan audit syariah di dalam kondisi kapitalistik dan sistem keuangan konvensional yang
kompetitif. Masalah ini lebih diperparah oleh penurunan nilai- nilai moral, sosial dan ekonomi Islam di negara-negara Muslim
termasuk Malaysia dan Indonesia, di bawah tekanan progresif penjajahan dan dominasi budaya dunia barat selama beberapa
abad lalu. Hal ini menyebabkan diabaikannya nilai sosial- ekonomi Islam oleh beberapa kalangan dari Lembaga
Keuangan Syari’ah.
1
Helal dkk, Op.cit, h.1