Laporan Akhir
Kajian Implikasi Strategi Koperasi dalam Rangka Otonomi Daerah
IV-10
1. Tipe-tipe Koperasi
Definisi koperasi yang berdasarkan kriteria identitas dijelaskan sebagai berikut: Jika para pemilik dan para pelanggan para pembeli pelayanan dan organisasi adalah
individu-individu yang sama, maka organisasi tersebut dapat didefinisikan sebagai suatu koperasi pembelian purchasing cooperative.
Cooperasi pemasaran marketing cooperative adakah koperasi yang melalui para
anggota menjual produk dan bisnis mereka masing-masing. Jika produk yang dibeli dari suatu perusahaan adalah barang konsumsi akhir dan para pelanggan adalah orang-orang
itu juga sebagai pemilik perusahaan, maka organisasi ini dapat dikatakan sebagai koperasi konsumen consumer cooperative.
Koperasi produsen productive cooperation didefinisikan sebagai suatu
perusahaan yang dimiliki oleh para pekerjanya. Anggota dan koperasi jenis ini adalah para produsen yang secara bersama-sama memproduksi produk tertentu, kemudian
produk tersebut dijual ke pasaran umum atau untuk memenuhi pesanan para pelanggan.
Dalam literatur, banyak dijumpai tipe koperasi tambahan tetapi pada hakikatnya dapat dikembalikan kepada empat tipe koperasi tersebut. Sebagai contoh, koperasi
pelayanan service Cooperative yang diorganisir untuk menyediakan pelayanan yang
baik pada para anggotanya dalam hal misalnya, asuransi, kredit, telepon, listrik, rumah sakit, fasilitas pengolahan data dengan komputer, dan lain-lain, dapat dipegang sebagai
Sub-tipe Koperasi Pembelian Purchasing Cooperative karena para pemakai dari satu perusahaan koperasi bertindak sebagai pelanggan.
Keempat tipe koperasi di atas dapat dikombinasikan menjadi koperasi serba guna, misalnya koperasi yang membeli produk dan menjual kepada anggotanya, maka koperasi
ini dapat dikatakan sebagai Koperasi Pembelian dan Penjualan. Atau jika suatu koperasi menerima tabungan dan para anggotanya maraketing dan juga menyediakan pinjaman
kepada anngotanya purchasing, maka koperasi ini disebut Koperasi Simpan Pinjam.
2. Berbagai Hubungan dalam Koperasi
Berdasarkan konsep koperasi yang dijelaskan di atas, perlu digarisbawahi 3 hubungan yang penting dalam lingkungan koperasi, yaitu hubungan kepemilikan,
hubungan pelayanan dan hubungan pasar.
a. Hubungan Kepemilikan
Hubungan kepemilikan menunjukkan besarnya peranan anggota dalam koperasi, artinya anggota adalah pemilik perusahaan koperasi. Sebagai pemilik anggota
mempunyai kewajiban-kewajiban dan hak-hak tertentu terhadap koperasinya, baik kewajiban dan hak individual maupun kewajiban dan hak keuangan finansial.
Kewajiban dan hak pribadi adalah kewajiban dan hak dalam kehidupan kegiatan koperasi. Kewajiban dan hak ini sama bagi semua anggota dan tidak dapat dihilangkan
sebagai seorang anggota selama menjadi anggota koperasi. Biasanya kewajiban dan hak ini secara langsung dihubungkan dengan pribadi anggota, misalnya kewajiban dan hak itu
tidak dapat diwariskan kepada orang lain, tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat
Laporan Akhir
Kajian Implikasi Strategi Koperasi dalam Rangka Otonomi Daerah
IV-11
dilaksanakan secara wakil. Kewajiban dan hak ini timbul hanya antara anggota dengan koperasi, tidak antara sesama anggota.
Kewajiban dan hak keuangan adalah kewajiban dan hak yang berhubungan dengan keikutsertaan keuangan para anggota dalam harta kekayaan dan dana koperasi.
Kewajiban dan hak keuangan hanya timbul antara anggota dan koperasi, tidak antara sesama anggota, atau antara anggota dengan para kreditor koperasi. Hanya kewajiban dan
hak itulah yang termasuk kategori yang timbul secara langsung dari keanggotaan. Oleh karena itu kewajiban dan hak itu harus dibedakan dari tuntunan dan kewajiban keuangan
para anggota berhadapan dengan badan usaha koperasi yang timbul dari transaksi barang dagangan dan yang dikuasai oleh ketentuan umum hukum perdata misalnya hukum
perjanjian.
Kewajiban secara individual yang utama adalah: 1
Ikut serta secara individual dalam usaha bersama guna mencapai tujuan bersama. 2
Kewajiban untuk setia kepada koperasi, yakni meliputi: a
Turut serta secara aktif dalam kehidupan koperasi, misalnya melakukan pemilihan pengurus.
b Memanfaatkan fasilitas koperasi.
c Mengambil tindakan yang diperlukan agar kerugian koperasi dapat
dihindarkan. d
Tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan koperasi. e
Tidak melakukan persaingan dengan badan usaha koperasi. f
Kewajiban untuk memenuhi keputusan yang diambil dengan suara terbanyak. g
Kewajiban untuk mematuhi anggaran dasar. h
Kewajiban untuk memberikan semua keterangan yang perlu kepada koperasi. i
Kewajiban untuk memanfaatkan fasilitas badan usaha koperasi. Umumnya setiap anggota mempunyai kepentingan untuk memanfaatkan fasilitas
yang disediakan koperasi, sebab fasilitas ini dibentuk terutama untuk memenuhi kebutuhan anggotanya. Tetapi dalam hal dimana pemanfaatan fasilitas koperasi secara
reguler tidak memberikan hasil dalam memajukan kepentingan ekonomis para anggotanya, maka keikutsertaan para anggota dalam koperasi menjadi alasan yang
dipersoalkan. Oleh kerena itu tindakan anggota seharusnya adalah:
1 Menimbulkan suatu perubahan dalam hal pengelolaan badan usaha koperasi.
2 Mengubah tujuan koperasi sampai dengan koperasi mampu memenuhi
kebutuhan ekonomis rill anggotanya. 3
Mengundurkan diri dari koperasi karena tidak menguntungkan. 4
Membubarkan koperasi mereka. 5
Mempersatukan koperasi mereka dengan koperasi lain supaya membentuk unit ekonomi yang dapat hidup terus guna kemajuan anggotanya.
Berdasarkan kewajiban individual tersebut maka setiap anggota mempunyai hak individual sebagai berikut:
1 Hak untuk menghadiri rapat dan mengajukan usul.
2 Hak untuk memberi suara
3 Hak untuk memilih dan dipilih menjadi pengurus
4 Hak untuk memanfaatkan fasilitas koperasi
Laporan Akhir
Kajian Implikasi Strategi Koperasi dalam Rangka Otonomi Daerah
IV-12
5 Hak untuk diberi tahu mengenai suatu hal yang berhubungan dengan koperasi.
6 Hak untuk mengundurkan diri dari keanggotaan.
7 Hak untuk melindungi kelompok minoritas.
Kewajiban keuangan yang utama dan anggota meliputi tiga hal pokok, yaitu : 1
Kewajiban untuk membayar kontribusi keuangan yang ditentukan dalam anggaran dasar, misalnya simpanan pokok, simpanan wajib, simpana sukarela
dan dana-dana pribadi yang diinvestasikan dalam koperasi. Bagi anggota sendiri, kontribusi ini merupakan keputusan investasi di mana mereka
mengharapkan tingkat pengembalian investasi return on investment tertentu yang dapat menunjang tingkat kehidupannya. Keuntungan itu bisa meluas
tidak hanya pada besarnya proporsi dari SHU, tetapi besarnya manfaat langsung yang diterima, yakni berupa harga pelayanan. Manfaat langsung
inilah yang sebenarnya sangat diharapkan anggota.
2 Kewajiban bertanggung jawab atas utang koperasi. Tanggung jawab koperasi
terhadap kreditor hanya sebatas harta kekayaan koperasi itu sendiri dan
Laporan Akhir
Kajian Implikasi Strategi Koperasi dalam Rangka Otonomi Daerah
V-1
5
KOPERASI DALAM OTONOM DAERAH
5.1. Substansi Otonom Daerah