Metode Pendekatan dan Analisis 1. Pengumpulan Data Laporan Tahunan Koperasi serta Statistik Koperasi Potensi Sumberdaya Alam, Sumberdaya Manusia Perekonomian Propinsi Kabupaten Tabel input – output propinsi Buku – buku Statistik Kabupaten dan propinsi da

Laporan Akhir Kajian Implikasi Strategi Koperasi dalam Rangka Otonomi Daerah II-2 Kompilasi data akan dilakukan melalui pendekatan analisis SWOT Strength, Weakness, Opportunity, Threat bagi stakeholder terbatas. Kompilasi tersebut diharapkan akan menghasilkan konsep pengembangan koperasi secara utuh. 2. 2. Metode Pendekatan dan Analisis 2.2.1. Pengumpulan Data Pemilihan koperasi sebagai studi kasus dilakukan secara purposif dengan asumsi bahwa koperasi tersebut mewakili keragaman kondisi perkoperasian di Indonesia. Lokasi studi tidak dipilih secara spesifik. Pengumpulan data dalam studi adalah pengumpulan data sekunder. Stakeholder koperasi yang teridentifikasi akan dijadikan sebagai narasumber tentang kebijakan dan keragaan koperasi secara umum dalam studi ini antara lain : pejabat di kementerian Negara koperasi, pejabat DEKOPIN, pengurus koperasi baik yang ada di provinsi serta kabupaten kotamadya, anggota koperasi, dan pegawai dinas koperasi. Data sekunder akan dikumpulkan di tingkat pusat. Pusat data yang dihubungi untuk mendapatkan berbagai informasi tentang koperasi antara lain : Badan Pusat Statistik, Kantor Kementerian Koperasi, DEKOPIN serta kantor dinas koperasi di propinsi dan kabupaten. Buku – buku data yang dapat diidentifikasi akan dikumpulkan antara lain :

1. Laporan Tahunan Koperasi serta Statistik Koperasi

2. Potensi Sumberdaya Alam, Sumberdaya Manusia

3. Perekonomian Propinsi Kabupaten

4. Tabel input – output propinsi

5. Buku – buku Statistik Kabupaten dan propinsi dalam Angka

2.2.2. Teknik Analisis 1. Analisis Komponen Utama

Untuk menampilkan data pada objek – objek yang mempunyai beberapa peubah dimensi maka perlu dilakukan transformasi agar peubah tersebut dapat diwakilkan pada peubah baru yang mampu menerangkan keragaman data terbesar. Peubah – peubah baru tersebut merupakan kombinasi linier dengan peubah lama sehingga dapat dicari tingkat korelasi peubah baru dengan peubah lama. Peubah baru tersebut tidak mempunyai korelasi antar peubah baru lain. Peubah baru Y 1 dimana Y 1 =a 1 x yang mempunyai ragam σ σ σ σ ² Y1, Y 2 dimana Y 2 = a 2 X yang mempunyai ragam σ σ σ σ ² Y2, demikian seterusnya sampai dengan Y 1 dimana Y p Laporan Akhir Kajian Implikasi Strategi Koperasi dalam Rangka Otonomi Daerah II-3 = a p X yang mempunyai ragam σ σ σ σ ² Y P . σ σ σ σ ² Y1 ≥ ≥ ≥ ≥σ σ σ σ ² Y2 ≥ ≥ ≥ ≥ ………….σ σ σ σ ² YP-1 ≥ ≥ ≥ ≥σ σ σ σ ² YP σ σ σ σ ² Y1 = a 1 a 1 Sasaran adalah max a 1 σ σ σ σ ² x a 1 dengan kendala | a 1 |||| = 1 F a 1 = a 1 a 1 – A a 1 – 1 D f a 1 d a 1 = a 1 a 1 – 2 A a 1 = – A 1 a 1 = 0 Jika | – A 1 | = 0 maka Ai dapat ditentukan. Selanjutnya akan dapat ditentukan a 1, demikian juga Y 1. Untuk menentukan Y 2 maka fungsi f a 1 diberi kendala antara lain σ σ σ σ ² Y1Y2 = 0, | a 2 | = 1, a 1 a 2 = 0, sehingga D f a 2 d a 2 = 2 a 1 a 1 – B a 1 = 0 Maka akan dapat ditentukan – B 1 a 2 = 0 dan | – B 1 |||| = 0, sehingga B dapat ditentukan. Nilai – nilai a 2 dan Y 2 dapat ditentukan pula. Dengan melakukan plot dua peubah baru yang mampu menerangkan variasi data yang terbesar maka akan didapatkan posisi dan penggerombolkan koperasi – koperasi yang diamati. Koperasi – koperasi yang menggerombol diharapkan mempunyai tingkat kemiripan peubah – peubahnya. Selanjutnya peubah yang paling menentukan penggerombolan tersebut akan dapat dijawab melalui penghitungan korelasi peubah lama dengan peubah hasil transformasi komponen utama.

2. Analisis Gerombol Analisis gerombol secara konsep bertujuan mengelompokan