Uji Hipotesis Olah Data Statistik

B. Analisis Hubungan Kewirausahaan Sosial dengan Pengembangan

Individu Menurut Gregory Dees yang dikutip oleh Herry Wibowo, S. Psi., MM dalam bukunya yang berjudul “Pemikiran, Konseptual, dan Praktik: Social Entrepreneurship, Social Entreprise, Corporate Social Responsibility ” Kewirausahaan sosial berbeda dengan kewirausahaan bisnis dalam banyak hal. Kunci perbedaannya adalah bahwa kewirausahaan sosial berdiriberjalan dengan sebuah misitujuan sosial yang eksplisitjelas dalam pikiran. Tujuan utama mereka adalah menjadikan dunia yang lebih baik. Hal ini mempengaruhi bagaimana mereka mengukur kesuksesan mereka dan menstrukturkan pengelolaannya. Berdasarkan hal tersebut, tampak bahwa kewirausahaan sosial itu sendiri adalah sebuah gerakan yang didorong oleh semangat untuk menolong orang lain dan membuat perubahan untuk kebaikan bagi orang banyak. Walaupun pada umumnya sebuah aktivitas kewirausahaan bisnis memberikan manfaat bagi orang banyak, namun gerakan kewirausahaan sosial menempatkan hal tersebut sebagai tujuan utama, bukan sebagai dampakimplikasi maupun ikutan. 2 Dari teori tersebut Kewirausahaan Sosial merupakan salah satu faktor yang menentukan perilaku individu atau Pengembangan Individu. Dalam penelitian ini, Kewirausahaan Sosial yang merupakan variabel 2 Budhi Wibawa, dkk, Pemikiran, Konseptual, dan Praktik: Social Entrepreneurship, Social Entreprise, Corporate Social Responsibility Bandung: Widya Padjajaran, 2011 h. 11. independen memiliki hubungan yang sangat signifikan terhadap Pengembangan Individu pedagang pada UPB Pasar Minggu yang merupakan variabel dependen. Hal ini dibuktikan dengan olah data menggunakan uji statistika dengan hasil sebagai berikut: Tabel 5.11 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .652 a .426 .405 5.188 a. Predictors: Constant, Kewirausahaan_Sosial Sumber: Data Olahan Angka R didapatkan sebesar 0,652. Angka R tersebut menunjukan hubungan atau korelasi antara kedua variabel. Dengan besar angka R yang didapat yaitu 0,652, hal ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara Kewirausahaan Sosial dengan Pengembangan Individu karyawan karena nilai korelasi tersebut mendekati 1. Sedangkan secara presentase, hubungan antara kedua variabel menunjukan angka sebesar 42,6 . Dengan persentase tersebut Kewirausahaan Sosial merupakan faktor yang cukup kuat bila dibandingkan dengan faktor lainnya. Dapat disimpulkan bahwa Kewirausahaan Sosial memiliki hubungan yang erat dengan Pengembangan Individu pedagang pada UPB Pasar Minggu.

C. Analisis Pengaruh Kewirausahaan Sosial dengan Pengembangan

Individu Menurut Dees cara terbaik mengukur kesuksesan kewirausahaan sosial adalah bukan dengan menghitung jumlah profit yang dihasilkan, melainkan pada tingkat dimana mereka telah menghasilkan nilai-nilai sosial social value. Para wirausaha sosial bertindak sebagai agen perubahan dalam sektor sosial dengan berbagai cara sebagaimana dikemukakan oleh Dees dkk. Jelas sekali dalam gambaran Dees tergambar bahwa kewirausahaan sosial merupakan sebuah gerakan dengan misi sosial, yang diusahakan dengan upaya-upaya menemukan peluang dan mengolahnya dengan inovasi dan proses belajar yang tiada henti serta kesiapan untuk bertindak tanpa dukungan sumber daya yang memadai. 3 Dari teori tersebut, Kewirausahaan Sosial merupakan proses yang paling penting dalam sebuah kelompok karena memiliki fungsi memengaruhi dan mengarahkan orang-orang atau individu menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan. Begitupun dalam suatu pasar, dalam hal ini adalah Unit Pasar Besar Pasar Minggu. Kewirausahaan Sosial merupakan kunci berkembangnya individu atau pedagang di pasar. Dalam penelitian ini membuktikan bahwa Kewirausahaan Sosial mampu memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap Pengembangan Individu pedagang pada UPB Pasar Minggu. Hal ini dapat 3 Ibid, h. 30. dibuktikan dengan hasil pengumpulan dan olah data dengan menggunakan uji statistik, yaitu: Tabel 5.12 Uji F S u m D Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 maka nilai 0,0000,05. Hal ini membuktikan bahwa teori Dees yang telah dipaparkan di atas sesuai dengan hasil penelitian ini yaitu Kewirausahaan Sosial efektif secara signifikan dengan nilai signifikansi 0,000. Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan oleh Sugiyono dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD” mengatakan bahwa apabila angka probabilitas signifikasi 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, H 1 diterima dan H 2 ditolak. Apabila angka probabilitas signifikasi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, H 1 ditolak dan H 2 diterima. 4 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD Bandung: Alfabeta, 2009, h.223 ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 558.355 1 558.355 20.748 .000 a Residual 753.512 28 26.911 Total 1311.867 29 a. Predictors: Constant, Kewirausahaan_Sosial b. Dependent Variable: Pengembangan_Individu Sumber: Data Olahan

D. Hasil Statistik Dan Pengamatan Lapangan

Kewirausahaan Sosial memiliki hubungan yang positif terhadap Pengembangan Individu sebesar 0,652. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Kewirausahaan Sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pengembangan Individu karena nilai yang dihasilkan mendekati 1. Pengembangan Individu di sini meliputi tiga aspek penilaian, yaitu kematangan fisik dan psikis, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai- nilai serta aspirasi individu. Dari banyak faktor, secara persentase Kewirausahaan Sosial memberikan pengaruh sebesar 42,6 dan 57,4 dipengaruhi oleh variabel –variabel lainnya. Dengan kata lain, Kewirausahaan Sosial memberikan pengaruh yang paling besar terhadap pengembangan individu. Dalam penerapannya, Kewirausahaan Sosial pada Unit Pasar Besar Pasar Minggu menunjukkan bahwa mampu berpengaruh secara positif terhadap peningkatan Pengembangan Individunya. Saat penulis melakukan observasi dan melakukan pengamatan lapangan pada pedagang UPB Pasar Minggu, mayoritas pedagang disana sudah berani menyampaikan aspirasinya dapat dilihat pada kuesioner pernyataan pengembangan individu nomor 12. Mereka sudah berani berkat sering mengikuti kegiatan yang bersifat kewirausahaan sosial. Dari situ kedekatan emosional pun terjalin. Selain itu, para pedagang di Pasar Minggu memang terlihat kompak dan minim sekali terlihat perselisihan. Hal tersebut berjalan beriringan dengan pernyataan kuesioner tabel Kewirausahaan Sosial pada nomor 5 dan 6 ditambah dengan pernyataan