usia normal dan pengalaman, lalu terjadi interaksi antara individu dengan lingkungan sekitar yang menyebabkan perubahan kualitatif dan
kuantitatif dapat diukur dan akhirnya terjadi perubahan pada diri individu tersebut.
11
Tugas-tugas pengembangan individu adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada setiap tahapan atau periode kehidupan
tertentu. Apabila ia berhasil ia mencapainya maka ia bahagia, tetapi sebaliknya apabila ia gagal akan kecewa dan dicela oleh orang tua atau
masyarakatnya serta proses pengembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan. Menurut Robert Y. Havighust, tokoh yang
merumuskan konsep ini mengemukakan banwa yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas pengembangan tersebut adalah : kematangan fisik,
tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai serta aspirasi individu.
12
11
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Pengembangan Suatu Pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan ed. 5 Jakarta: Erlangga, 1980, h. 2.
12
Muller Johannes, Pengembangan Masyarakat Lintas Ilmu Yogyakarta: Gramedia, 2005 h. 18.
Tabel 3.2 Operasional Variabel Kewirausahaan Sosial
Variabel Dimensi
Indikator Butir
Kewirausahaan Sosial x
1 Wirausaha 2 Idegagasan
3 Peluang 4 Organisasi
- Memiliki talenta atau
bakat - Kreatif
- Motivasi yang besar - Orientasi untuk
mengurangimengatasi masalah
- Memiliki gagasan
untuk melaksanakan kegiatan social
- Persisten - Peka terhadap
lingkungan sekitar - Keinginan untuk
berubah ke arah yang lebih baik
- Pandai mengatur Strategi
- Melaksankan kegiatan sosial secara masif
- Berani mengambil keputusan Self-
Determination 1,2,
3,4, 5,6,
7,8,9, 10,11,
12,13, 14,15,16,
17,18,19, 20,21,22,
23,24, 25,26,27
Tabel 3.3 Operasional Variabel Pengembangan Individu
Variabel Dimensi
Indikator Butir
Pengembangan Individu y
1 Kematangan Fisik dan Psikis
2 Tuntutan Masyarakat
atau Budaya 3 Nilai-Nilai
Serta Aspirasi Individu
- Kesesuaian antara usia dengan penampilan
- Kesesuaian antara usia
dengan tingkah laku
- Mampu beradaptasi
dengan lingkungan
masyarakat.
- Menyesuaikan dengan budaya yang
berlaku di lingkungan.
- Keinginan untuk mengharmonisasi
kan masyarakat 1,2,
3,4,5, 6,7,8,
9,10,11, 12,13,14
J. Metode Analisis Data
1. Pengujian Instrumen
a. Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas merupakan suatu langkah pengujian
yang dilakukan terhadap isi dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu
penelitian.
13
Sementara Arikunto menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau
kesahihan suatu alat ukur.
14
Terdapat tiga kategori besar validitas, yaitu content validity validitas isi\
construct validity validitas konstrak criterion-related validity validitas berdasarkan kriteria.
Untuk menguji validitas skala, peneliti menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment, yaitu dengan rumus:
15
2 2
2 2
y y
N x
x N
y x
xy N
r
xy
Keterangan : r
xy
: koefisien korelasi antara item dengan total item ∑
xy
: jumlah penelitian item dengan total item ∑
x
: jumlah skor masing-masing item ∑
y
: jumlah skor total item N
: jumlah subjek
13
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Bandung: Alfabeta, 2008, h. 178
14
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h.163-169
15
Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis Data dan Uji Statistik PT. MediaKom 2008, h.119
Perhitungan validitas pada skala penelitian ini dihitung dengan menggunakan program Statistical Packages for Social Sciences
SPSS versi 17.0. Fungsi perhitungan ini adalah untuk menyeleksi item yang layak dipakai dengan nilai batas 0,361. Apabila item
mempunyai koefisien korelasi lebih besar dari 0,361 maka item tersebut akan lolos seleksi dan digunakan sebagai bagian dari skala
dalam bentuk final, tetapi apabila koefisien korelasi kurang dari 0,361 maka item dianggap mempunyai daya diskriminasi rendah dan
tidak diikutkan dalam skala bentuk final. b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah terdapatnya kesamaan data dalam waktu yang berbeda dan menunjukkan pada suatu pengertian bahwa alat
ukur tersebut cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Teknik untuk mengukur reliabilitas instrumen
dengan menggunakan skala Likert dapat menggunakan rumus koefisien reabilitas Alpha Cronbach.
16
Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai alpha cronbach α 0,6 yaitu bila dilakukan penelitian ulang dengan
waktu dan variabel yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang sama. Tetapi sebaliknya bila alpha 0,6 maka dianggap
kurang handal, artinya bila variabel-variabel tersebut dilakukan
16
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, h.171
penelitian ulang dengan waktu dan variabel yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda.
Perhitungan reliabilitas pada skala penelitian ini dihitung dengan menggunakan program Packages for Social Sciences SPSS
versi 17.0.
2. Pengolahan Data
Uji Regresi Linier Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen.
17
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah: Y = a + bX
Dimana: Y : Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a : Harga Y ketika Harga X = 0 harga konstan. b : Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila + arah garis naik, dan
bila - maka arah garis turun. X : Subyek pada variabel independen yang mempunya nilai tertentu.
Untuk mengetahui korelasi antara kewirausahaan sosial dengan pengembangan individu, maka korelasi dilambangkan dengan nilai R=
koefisien korelasi, jika nilai R tidak lebih dari harga -1R+1, apabila
17
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian Bandung: Alabeta, 2010, h.261