Proses Pelaksanaan Pemberian Nafkah Iddah

dan patut, maka gugurlah kekuatan penetapan tersebut, dan perceraian tidak dapat diajukan lagi berdasarkan alasan yang sama. PHS sidang ikrar talak dilaksanakan dalam perkara tersebut putusannya secara struktural telah dilaksanakan karena diktum utama berupa ikrar talak sebagai deklarasi adanya perceraian, akan tetapi yang menjadi persoalan adalah pihak suami atau pemohon tidak menjalankan kewajibannya maka pihak istri bisa mengajukan permohonan eksekusi ini merupakan cara yang kedua untuk menjamin hak-hak mantan istri. 5 Adapun jenis eksekusi yang berkaitan pembayaran nafkah iddah adalah eksekusi pembayaran sejumlah uang, yang dasar hukumnya adalah Pasal 197-200 HIR dan Pasal 208-218 R.Bg. Apabila amar putusan berisi penghukuman pembayaran sejumlah uang, berarti mewajibkan suami membayar hak istri berupa nafkah iddah, maka suami dipaksa untuk membayar, apabila tidak dijalankan maka cara membayarnya yaitu dengan jalan menjual harta kekayaan suami . 6 Dalam praktik di Pengadilan Agama eksekusi pelaksanaan pembayaran nafkah iddah akan melalui beberapa tahapan yaitu: 7 5 Dra. Hj. Ida Nursa’adah, Wawancara Pribadi, Hakim Pengadilan Agama Kelas IA Jakarta Selatan, Pada Tanggal 28 Maret 2014. 6 Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama, Jakarta: Kencana: 2005, Cet. Ke- 3, h. 320. 7 Musthofa, Kepaniteraan Peradilan Agama, Jakarta: Kencana, 2005, Cet. Ke-1, hal. 112. a. Permohonan eksekusi, yaitu pihak istri yang merasa dirugikan karena nafkah iddahnya tidak dibayarakan suami, maka dapat mengajukan permohonan untuk mengeksekusi nafkah iddah ke Pengadilan agama. b. Membayar biaya eksekusi , yaitu pihak istri yang memohonkan eksekusi nafkah iddah di Pengadilan Agama diwajibkan menanggung seluruh biaya. c. Aanmaning, yaitu berdasarkan permohonan tersebut ketua Pengadilan Agama memanggil pihak yang dikenai kewajiban nafkah iddah yaitu suami ditegur atau diberi peringatan dilakukan dengan melakukan pemanggilan terhadap termohon eksekusi dengan menentukan tanggal, hari dan jam persidangan tersebut. Hal itu dilakukan agar memenuhi putusan terkait nafkah iddah dalam jangka waktu 8 hari setelah mendapat teguran tersebut. Hal ini berdasarkan pasal 196 HIR atau 207 Rbg. d. Penetapan sita eksekusi, yaitu apabila dalam perkara nafkah iddah belum ditetapkan sita jaminan. e. Penetapan perintah eksekusi, yaitu surat perintah eksekusi nafkah iddah yang berisi perintah penjualan lelang barang-barang yang telah diletakkan sita eksekusinya dengan menyebut jelas obyek yang akan dieksekusi serta menyebutkan putusan yang menjadi dasar eksekusi tersebut. f. Pengumuman lelang sebagai eksekusi nafkah iddah dapat dilakukan melalui surat kabar atau media masa. g. Permintaan lelang, Ketua Pengadilan Agama meminta bantuan Kantor Lelang Negara untuk menjual lelang barang-barang yang telah diletakkan sita eksekusi. h. Pendaftaran permintaan lelang, yaitu kantor Lelang Negara mendaftarkan permintaan lelang dalam buku yang khusus untuk itu dan sifat pendaftaran terbuka untuk umum, sesuai pasal 5 Peraturan Lelang Stb. 1980 Nomor 189. i. Penetapan hari lelang, yaitu Kantor Lelang Negara menetapkan hari lelang. j. Penetapan hari lelang dan Floor price, penetapan syarat lelang menjadi hak dari Ketua Pengadilan Agama sebagai penjual untuk dan atas nama termohon eksekusi. Sedangkan floor price atau patokan harga terendah dilakukan oleh Kantor Lelang Negara dengan disesuaikan nilai ekonomis barang. k. Tata cara penawaran, terlebih dahulu menggunakan cara di mana pihak yang menawar menulis secara tertulis dalam amplop tertutup dengan menyebut identitas yang jelas, harga yang disanggupi dan ditandatangani. Kemudian apabila tidak ada penawaran yang mencapai patokan harga maka penawaran dapat dilakukan secara lisan dengan persetujuan pihak penjual yaitu Pengadilan Agama. l. Pembeli lelang dan menentukan pemenang, yaitu pembeli lelang yaitu penawaran tertinggi dan tawaran itu minimal sesuai dengan floor prince. m. Pembayaran harga lelang barang hasil sita eksekusi nafkah iddah menjadi hak dari Pengadilan Agama untuk menentukan syarat-syarat pembayaran lelang yang akan nantinya hasil lelang diserahkan kepada pemohon eksekusi nafkah iddah.

C. Implementasi Pelaksanaan Putusan Tentang Nafkah Iddah di Pengadilan Agama Jakarta Selatan

Terkait dengan implementasi pelaksanaan putusan pembayaran nafkah iddah di Pengadilan Agama Jakarta Selatan bahwa pelaksanaan pembayaran nafkah iddah bagi suami yang menceraikan istrinya melalui Pengadilan Agama yaitu pelaksanaan pembayaran nafkah iddah agar dilaksanakan di hadapan Majelis Hakim saat sidang pembacaan ikrar talak, memang tidak ada aturan nafkah iddah harus diberikan di hadapan sidang ikrar tetapi ini dilakukan dengan tujuan untuk menjamin hak-hak seorang istri yang telah diceraikan oleh suaminya agar istri-istri yang diceraikan tersebut tetap mendapatkan haknya yang memang harus diterimanya. Di Pengadilan Agama Jakarta Selatan telah hampir semua dilaksanakan di Pengadilan Agama saat pembacaan sidang ikrar talak di hadapan Majelis Hakim yang memutuskan perkara tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembarian nafkah iddah di Pengadilan Agama Jakarta Selatan pasca perceraian hampir semua sudah dilaksanakan oleh mantan suami dan hal ini juga menunjukkan bahwa suami tersebut telah melaksanakan isi putusan tentang nafkah iddah. Tetapi tidak menutup kemungkinan masih ada juga yang dilaksanakan di luar Pengadilan Agama. 8

C. Analisis

Setiap pasangan suami istri yang ingin bercerai harus melalui prosedur permohonan yang telah ditetapkan oleh pihak Pengadilan Agama untuk memastikan keadilan kedua belah pihak. Dari kasus yang diangkat oleh penulis adalah masalah cerai talak yang di mana suami yang menceraikan istrinya wajib memberikan nafkah iddah kepada mantan istrinya. Isntitusi Peradilan Agama sebagai bagian dari sistem hukum nasional memiliki kontribusi penting dalam mempengaruhi dan membentuk praktik dan kebiasaan yang terjadi dalam hubungan hukum antara laki-laki dan perempuan. Hal ini karena hampir semua kompleksitas persoalan relasi antara laki-laki dengan perempuan sebagai sepasang suami istri adalah bagian pokok dari kompetensi Peradilan Agama. 9 Berdasarakan Undang-undang No.1 tahun 1974 pasal 4 sub c yang berbunyi: “ Pengadilan Agama dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk 8 Dra. Hj. Ida Nur sa’adah, Wawancara Pribadi, Hakim Pengadilan Agama Kelas 1 A Jakarta Selatan, Pada Tanggal 28 Maret 2014. 9 Tim Penulis, Demi Keadilan dan Kesetaraan, h. 16. memberikan biaya penghidupan dan atau menentukan suatu kewajiban bagi istri”. 10 Suami yang mentalak raj’i istrinya wajib memberikan nafkah pada istrinya selama masa iddah, meliputi makanan, pakaian, dan tempat tinggal, dengan pertimbangan istri dapat dirujuk kembali selama masa iddahnya belum habis. Hal ini dipertegas dalam Kompilasi Hukum Islam pasal 81 yang berbunyi: “Suami wajib menyediakan tempat tinggal bagi istri dan anak-anaknya atau bekas istrinya yang masih dalam iddah dan tempat kediaman adalah tempat tinggal”. Dengan demikian pada dasarnya antara mantan suami dengan mantan istri masih mempunyai hubungan hukum dan masih dalam tanggungannya, oleh karena itu nafkah mantan istri masih jadi tanggungan mantan suami sebelum masa iddanya habis. Dengan merujuk pada kepentingan nafkah bagi istri yang sedang menjalani masa iddah, maka tepat kiranya dalam sistem hukum perkawinan di Indonesia, pemberian nafkah iddah ini diwajibkan dengan atau tanpa adanya permintaan dari pihak istri. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa upaya hakim untuk memberikan perlindungan kepada istri terhadap kewajiban pembayaran nafkah iddah oleh suami yaitu dengan cara pembayaran nafkah iddah dilakukan di depan persidangan, yaitu pada saat pembacaan sidang ikrar talak di hadapan Majelis Hakim. Sebelum suami mengucapkan ikrar talaknya di depan sidang pengadilan, 10 Arso Sastroatmodjo, Hukum Perkawinan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1981, h. 95.