Perceraian dalam Perkawinan NAFKAH IDDAH DALAM TEORI
Qur’an menegaskan: “ Kaum laki-laki adalah pemimpin pengayom bagikaum wanita, karena beberapa hal, Allah Taala telah member kelebihan kepada
sebagian mereka laki-laki atas sebagian yang lain wanita dan lagi karena laki-laki memberi nafkah dari harta kekayaannya
sendiri”. Agaknya karena adanya tugas-tugas jaminan pengayoman dan nafkah isteri atas pundak suami
maka diletakkan wewenang talak itu di tangannya. Dengan pengorbanan tenaga dan harta yang sudah diberikan untuk mengayomi keluarganya,
diharapkan seorang suami tidak akan mudah menjatuhkan talak kepada isterinya, tetapi hendaklah sesudah itu pikirkan sejauh mungkin kemaslahatan
kedua belah pihak.
14
Oleh karena itu, ditetapkan syari’at yang dapat melepaskan ikatan perkawinan, untuk menghilangkan kerusakan dari perkawinan ini.
Talak disyariatkan dengan Al- kitab, sunah, dan ijma’, berdasarakan
sunnah adalah sabda Rasulullah Saw.
15
ع با ن
ن م س ع هاا ص ّ ا أ : ا , اّع
ا س ا : ا ف , ج ّأ
, مأ ج س ّا ,ه س عصف : ا ,ا ب ب
ها ّع
م حأ ابام , ا اا أا : ا ف , ّ م ا م س ع ها ص م , مأ
,ام ب ّأ
نم اط ا امنا اس اب خ أ
.
“ Diriwayatkan dari Ibn Abbas, seorang laki-laki mendatangi Nabi untuk bertanya kepadanya, “Wahai Rasulullah, majikanku menikahi budak
perempuannya, ia ingin merusak hubungan ku dengannya”, kemudian Nabi naik
mimbar dan berkata, “Wahai para sahabatku, kejadian yang dilakukan
14
Peunoh Daly, Hukum Perkawinan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 2005, Cet. Ke- 2,h. 252.
15
Muhammad Bin Yazid, Sunan Ibn Majah, Beirut: Dar Ihya Al- Kutub Al- „Arabiyyah,
t.th, Juz. 1, h. 672.
majikan tersebut tidak benar, karena budak perempuan itu belum ditalak oleh suaminya”.
ضئ اح أ ما ط ام ع ا ا ض مع نبا ّا : عفان نع
سف ح ا م م ا عج ّأ م أف م س ع اا ص ّ ا مع أ
ف .ا سم ّأ ّ ا ط م ط ح ا م م , خ أ ض ح ض ح ا مأ اة ع ا
.ء اس ا ا ط ّأ ا
“Nafi’ meriwayatkan bahwa Ibnu Umar r.a. menalak istrinya yang sedang haid, lalu Ibnu Umar bertanya kepada Nabi Saw. Maka, beliau
memerintahkan agar
Ibnu Umar
merujuk istrinya
kembali, lalu
menangguhkannya sampai istrinya haid lagi. Setelah itu agar dia menangguhkannya lagi sampai istrinya suci barulah ia menalak istrinya
sebelum menggaulinya. Itulah iddah yang telah ditetapkan oleh Allah dalam menceraikan istrinya”.
16
untuk sahnya talak suami yang menjatuhkan talak diisyaratakan:
1. Berakal
2. Baligh
3. Atas kemauan sendiri.
17