2. 5. Teori Gender
Gender adalah segala sesuatu yang diasosiasikan dengan jenis kelamin seseorang, termasuk juga peran, tingkah laku, preferensi, dan atribut lainnya yang
menerangkan kelaki-lakian atau kewanitaan di budaya tertentu BaronByrne, 1979. Pada beberapa kepentingan, norma sosial mengacu pada norma tradisional
dan perilaku yang sesuai dengan jenis kelaminnya diharapkan oleh masyarakat, dimana laki-laki lebih diharapkan lebih kuat, dominan, asertif, sementara
perempuan seharusnya mempunyai sifat merawat, sensitif, dan ekspresif. Jika situasinya sesuai dan nyaman, maka akan sangat memuaskan untuk mengikuti dan
bertingkah laku sesuai norma sosial tersebut, namun jika tidak sesuai, maka tingkah laku dapat disesuaikan dengan kondisi.
37
Menurut Narwoko,
38
Menurut Umar dalam Narwoko, Gender adalah perbedaan yang tampak pada laki-laki
dan perempuan apabila ditinjau dari nilai dan tingkah laku. Gender juga dapat dipandang sebagai konsep kultural, berupaya untuk membuatperbedaan dalam hal
peran, perilaku, mentalitas dan karakteristik emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat. Gender mempunyai beberapa
peranan, salah satunya adalah menjadi sebuah paradigma atau kerangka teori lengkap dengan asumsi dasar, model dan konsep-konsepnya.
39
37
bahwa gender sebagai suatu konsep untuk mengidentifikasi perbedaan antara laki-laki dengan perempuan dilihat dari
segi sosil budaya. Dalam satu masyarakat wanita dikaitkan dengan beberapa
http:psychemate.blogspot.com200712teori-gender.html diakses tanggal 27 Februari 2010.
38
Dwi J. Narwoko, Sosiologi : Teks dan Pengantar, Jakarta : Prenada Media Group, 2004, h. 314.
39
Ibid., h. 320.
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan rumah seperti mendidik anak, mengelola dan merawat kebersihan dan keindahan rumah tangga, memasak, dan mencuci. Sedangkan laki – laki dikaitkan
dengan urusan-urusan yang ada di luar rumah seperti bekerja dan mencari nafkah. Dalam beberapa pandangan budaya, wanita dianggap sebagai makhluk yang
lemah lembut, emosional, dan keibuan, sedangkan laki-laki dianggap sebagai makhluk yang kuat, rasional dan perkasa. Pandangan seperti ini akhirnya
berimbas pada jenis-jenis pekerjaan ataupun aktivitas yang cocok untuk laki-laki ataupun perempuan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3. 1. Deskripsi Lokasi Penelitian