1. Uses and Gratifications Approach

BAB II URAIAN TEORITIS

2. 1. Uses and Gratifications Approach

Pendekatan uses and gratifications merupakan kritik dari teori jarum hipodermik. Pendekatan uses and gratification dijabarkan untuk pertama kalinya dalam sebuah artikel oleh Elihu Katz 1959 sebagai reaksi atas pernyataan Bernard Berelson 1959 bahwa bidang penelitian komunikasi sudah mati. Katz berpendapat bahwa bidang yang sedang sekarat adalah kajian komunikasi massa sebagai persuasi. 16 Pendekatan uses and gratifications merupakan perpanjangan dari teori kebutuhan dan motivasi. Dalam model ini yang ingin dilihat adalah apa yang dilakukan seseorang terhadap media, bukan apa yang dilakukan media pada diri seseorang. Pemirsa dilihat sebagai individu aktif dan memiliki tujuan, mereka bertanggung jawab dalam pemilihan media yang akan mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka dan individu ini tahu kebutuhan mereka dan bagaimana memenuhinya. Media dianggap hanya menjadi salah satu cara pemenuhan kebutuhan dan individu bisa jadi menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan mereka, atau tidak menggunakan media dan memilih cara lain. Pendekatan ini menekankan bukan pada apa yang dilakukan media pada khalayak what media do to people tetapi pada apa yang dilakukan khalayak terhadap media what people do to media. Anggota khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. 16 Severin dan Tankard, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa, Jakarta: Kencana, 2008, h. 354. Universitas Sumatera Utara Dalam pandangan uses and gratifications, khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-motif tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak. Jika motif itu terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan terpenuhi. Sehingga khalayak secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Khalayak aktif dan sangat selektif menerima setiap terpaan dari media massa yang sampai kepadanya dan tidak begitu saja menerima semua terpaan itu. Sehingga pertanyaan utama dalam pendekatan bukan bagaimana media mengubah sikap khalayak, melainkan bagaimana media dapat mempertemukan kebutuhan sosial dan individual khalayak. Khalayak aktif berkaitan dengan terpaan selektif. Terpaan selektif artinya khalayak memilih media massa dan isi pesan yang mereka yakini paling sesuai dengan pandangan, pendapat dan pengalaman mereka. Dengan kata lain, khalayak akan menggunakan media yang berguna bagi dirinya dan akan cenderung menghindari media yang kurang bergunan bagi dirinya. Elihu Katz, Jay G. Blumler dan Michael Gurevitch, uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan atau keterlibatan pada kegiatan lain, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barangkali termasuk juga yang tidak kita inginkan. Blumler dan Katz 1974 merumuskan asumsi- asumsi dasar dari uses and gratifications ini, yaitu : 6. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. Universitas Sumatera Utara 7. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak. 8. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas, bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada prilaku khalayak yang bersangkutan. 9. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. 10. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. Uses and gratifications ini lebih menekankan pada pendekatan manusiawi didalam melihat media. Artinya, manusia itu punya otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Blumler dan Katz percaya bahwa tidak hanya ada satu jalan bagi khalayak untuk menggunakan media. Sebaliknya, mereka percaya bahwa ada banyak alasan khalayak untuk menggunakan media. Menurut pendapat model ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana lewat media mana mereka menggunakan media dan bagaimana media itu akan berdampak bagi dirinya. Seperti kebanyakan teori yang berdasarkan motivasi manusia, pendekatan use and gratification dimulai dari mengklasifikasikan kebutuhan manusia kedalam Universitas Sumatera Utara beberapa kategori-kategori yang jelas dan dapat diuji secara teoritis. Katz, Gurevitch dan Haas 1973 memandang media massa sebagai suatu alat yang digunakan individu-individu untuk berhubungan dengan yang lain. Para peneliti tersebut membuat daftar 35 kebutuhan yang diambil dari literatur fungsi-fungsi sosial dan psikologis media massa, kemudian menggolongkannya ke dalam lima kategori: 17 6. Kebutuhan kognitif cognitive needs, yaitu memperoleh informasi, pengetahuan dan pemahaman. Kebutuhan ini berdasarkan pada hasrat untuk mengerti dan menguasai lingkungan, sehingga bisa memuaskan rasa ingin tahu khalayak. 7. Kebutuhan afektif affective needs, yaitu emosional, pengalaman menyenangkan, atau estetis. Inilah motivasi umum dari manusia dalam mengkonsumsi media. 8. Kebutuhan integratif personal personal integrative needs, yaitu memperkuat kredibilitas, rasa percaya diri, stabilitas dan status. Kebutuhan ini berangakat dari hasrat manusia untuk mempertahankan diri dilingkungannya. 9. Kebutuhan integratif sosial social integrative needs, yaitu memperkuat hubungan dengan keluarga, teman dan sebagainya. Kebutuhan ini dikarenakan adanya kebutuhan manusia untuk diakui dan merasakan kasih sayang dari lingkungannya. 10. Kebutuhan pelepasan ketegangan escapist needs, yaitu pelarian dan pengalihan. 17 Severin dan Tankard, op. cit., h. 357. Universitas Sumatera Utara Untuk melihat unsur-unsur dan cara kerja pendekatan uses and gratifications, dapat diketahui dengan memahami model pendekatan ini dari bagan berikut 18 Gambar. 2 Bagan Uses and Gratifications : Selain bagan diatas, bagan Rakhmat dibawah ini juga dapat membantu untuk memahami pendekatan uses and gratifcations 19 18 Alexis Tan, Mass Communication: Theories and Research, Grid Publishing, Inc: 1981, h. 299. : Social Environment 5. Demographic characteristics 6. Group affilations 7. Personality characteristics Individual’s Needs 7. Cognitive needs 8. Affective needs 9. Personal integrative needs 10. Social integrative needs 11. Tension-release needs Nonmedia Sources of Need Satisfaction 7. Family, friends 8. Interpersonal communication 9. Hobbies 10. Sleep 11. Drugs, etc Mass Media Use 5. Media type— newspaper, radio, TV, movies 6. Media content 7. Exposure to media 8. Social context of media exposure Media Gratificatons 5. Surveillance 6. Diversion entertainment 7. Personal identity 8. Social relationship Universitas Sumatera Utara Anteseden Motif Penggunaan Efek Media - Variabel - Kognitif - Hubungan - Kepuasan Individual - Variabel - Diversi - Macam Isi - Pengetahuan Lingkungan - Personal Identity - Hubungan dengan - Dependensi Isi Gambar. 2 Model Uses and Gratifications Rakhmat 20 1. Variabel Anteseden terbagi atas dua dimensi yaitu: menjelaskan struktur model tersebut sebagai berikut. a. Individual, dimensi ini menyajikan informasi perihal data demografis seperti usia, jenis kelamin dan faktor-faktor psikologis komunikan. b. Lingkungan, dimensi ini dapat terdiri atas data mengenai organisasi, sistem sosial, dan strukt ur sosial. 2. Variabel Motif terbagi atas tiga dimensi, yaitu: a. Kognitif, dimensi ini menyajikan informasi perihal data kebutuhan akan informasi, dan eksplorasi realitas. b. Diversi, dimensi ini menyajikan informasi perihal data kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan. c. Personal identity atau identitas personal, dimensi menyajikan perihal data tentang bagaimana penggunaan isi media untuk memperkuat atau 19 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, h. 66. 20 Ibid, 66-67 Universitas Sumatera Utara menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri. 3. Variabel penggunaan Media terbagi atas tiga dimensi, yaitu: a. Jumlah waktu, dimensi ini menyajikan jumlah waktu yang digunakan dalam menggunakan media. b. Jenis isi media, dimensi ini menyajikan jenis media yang dipergunakan. c. Hubungan, dimensi ini menyajikan perihal hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. 4. Variabel Efek terbagi atas tiga dimensi, yaitu: a. Kepuasan, dimensi ini menyajikan informasi perihal evaluasi kemampuan media untuk memberikan kepuasan. b. Dependensi media, dimensi ini menyajikan informasi perihal ketergantungan responden pada media dan isi media untuk kebutuhannya. c. Pengetahuan, dimensi ini menyajikan perihal persoalan tertentu. 2. 2. Komunikasi Massa

Dokumen yang terkait

Talk Show Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” di tvOne terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 71 232

Pengaruh Tayangan Televisi terhadap Sikap (Studi Korelasional Pengaruh Acara Dahsyat di Stasiun Televisi RCTI Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

2 46 133

MOTIF MAHASISWA MENYAKSIKAN TAYANGAN INFOTAINMENT SILET DI RCTI Studi Pada Mahasiswa Fakultas Agama Islam Angkatan 2005 Universitas Muhammadiyah Malang

0 22 2

OBJEKTIVITAS BERITA DALAM INFOTAINMENT DI STASIUN TELEVISI SWASTA (Analisis Isi Program Tayangan Entertainment News Pada Stasiun Televisi NET Tv)

7 15 26

MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON TAYANGAN TELEVISI Motif Dan Kepuasan Menonton Tayangan Televisi Studi Korelasi Motif Dan Kepuasan Dalam Menonton Tayangan Indonesia Lawak Klub Di Trans7 Pada Kalangan Mahasiswa Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan

0 4 11

MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON TAYANGAN TELEVISI Motif Dan Kepuasan Menonton Tayangan Televisi Studi Korelasi Motif Dan Kepuasan Dalam Menonton Tayangan Indonesia Lawak Klub Di Trans7 Pada Kalangan Mahasiswa Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan

0 2 16

SKRIPSI Siaran Televisi Dan Anak: Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Tayangan Infotainment.

3 14 18

PENDAHULUAN Siaran Televisi Dan Anak: Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Tayangan Infotainment.

0 1 18

"Infotainment" Jadi Tayangan Nonfaktual.

0 0 2

MOTIF DAN KEPUASAN PEMIRSA TELEVISI PADA PROGRAM INFOTAINMENT INSERT DAN INTENS

0 0 127