3. Uji Hipotesis Motif Diversi Dan Tayangan Infotainment (Studi Korelasional Pemenuhan Motif Diversi Mahasiswa FISIP USU Melalui Tayangan Infotainment Di Stasiun Televisi Swasta)

Tabel 4.45 menyilangkan hubungan pernyataan menonton televisi dapat mengisi waktu luang dan kesesuaian jam tayang infotainment sebagai tayangan hiburan. Walaupun tidak siginifikan, 15 orang responden atau 48,4 menyatakan persetujuannya terhadap kedua variabel tersebut. Mereka menyetujui bahwa dengan menonton televisi dapat mengisi waktu luang dan jam tayang infotainment sudah sesuai sebagai tayangan hiburan. Sementara responden lainnya memiliki pendapat yang beragam menanggapi kedua variabel tersebut. Sebanyak 9 orang sponden atau 45 memilih netral. Dari uraian tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada pendapat responden perempuan yang mendominasi tanggapan terhadap kedua variabel tersebut. Salah seorang responden menyetujui bahwa dengan menonton televisi dapat mengisi waktu luang, namun tidak menyetujui jam tayang infotainment sudah sesuai sebagai tayangan hiburan. Hal ini dapat berarti bahwa responden tersebut tidak menyukai infotainment karena mengganggu acara favoritnya atau menyukai infotainment hanya saja waktu penayangannya dianggap tidak sesuai atau bisa juga karena faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

4. 3. Uji Hipotesis

Setelah analisi data tabel tunggal dan analisis data tabel silang dilakukan, maka peneliti melakukan langkah selanjutnya yaitu pengujian hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini ditolak atau diterima. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ho: Tidak terdapat hubungan yang signifikan dalam pemenuhan motif diversi mahasiswa FISIP USU melalui tayangan infotainment di televisi swasta. Universitas Sumatera Utara Ha: Terdapat hubungan yang signifikan dalam pemenuhan motif diversi mahasiswa FISIP USU melalui tayangan infotainment di televisi swasta Berdasarkan data yang diperoleh dari Tabel Foltron Cobol, hasil dari penyebaran kuesioner, diolah dalam SPSS Seri 13.0 for Windows. Setelah diproses maka keluaran output hasil analisis adalah sebagai berikut: Tabel 4.46 Korelasi Pemenuhan Motif Diversi dan Tayangan Infotainment Pada Responden Laki-Laki SPEARMANS RHO MOTIF DIVERSI INFOTAINMENT MOTIF DIVERSI Correlation Coefficient 1.000 .381 Sig. 2-tailed . .013 N 42 42 INFOTAINMENT Correlation Coefficient .381 1.000 Sig. 2-tailed .013 . N 42 42 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman pada tabel 4.46, maka diperoleh hasil signifikansi sebesar 87. Hal ini berarti bahwa Ho diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat ditarik kesimpulan tidak terdapat hubungan atau pengaruh motif diversi mahasiswa laki-laki melalui tayangan infotainment. Sedangkan besar koefisien korelasi yang didapat adalah sebesar 0,381. Dalam skala Guilford, nilai 0,381 menunjukkan hubungan yang rendah tapi pasti. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.47 Korelasi Pemenuhan Motif Diversi Melalui Tayangan Infotainment Pada Responden Perempuan SPEARMANS RHO MOTIF DIVERSI INFOTAINMENT MOTIF DIVERSI Correlation Coefficient 1.000 .753 Sig. 2-tailed . .000 N 48 48 INFOTAINMENT Correlation Coefficient .753 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 48 48 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman pada tabel 4.47, maka diperoleh hasil signifikansi sebesar 100. Hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat ditarik kesimpulan yang terdapat hubungan atau pengaruh motif diversi yang signifikan pada mahasiswa perempuan melalui tayangan infotainment. Sedangkan besar koefisien korelasi yang didapat pada tabel 4.47 adalah sebesar 0, 753. Dalam skala Guilford, nilai 0,753 menunjukkan hubungan yang tinggi dan kuat. Tabel 4.48 Korelasi Pemenuhan Motif Diversi dan Tayangan Infotainment SPEARMANS RHO MOTIF DIVERSI INFOTAINMENT MOTIF DIVERSI Correlation Coefficient 1.000 .604 Sig. 2-tailed . .000 N 90 90 INFOTAINMENT Correlation Coefficient .604 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 90 90 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber: Olahan data tabel FC dalam SPSS Seri 13.0 for Windows Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil pengolahan dalam SPSS Seri 13.0 for Windows, diperoleh angka koefisien korelasi sebesar 0.604. Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel yang diteliti. Patokan angka yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Guilford. Berdasarkan skala tersebut, maka angka korelasi yang ditunjukkan yaitu 0.604 dapat diartikan bahwa terjadi hubungan yang cukup berarti antara kedua variabel. Jika dilihat dari hasil penghitungan maka koefisien korelasi r antara variabel “pemenuhan motif diversi mahasiswa” dan “tayangan infotainment” menunjukkan angka sebesar 0.604. Angka ini menunjukkan adanya korelasi yang cukup berarti. Ini berarti, jika variabel pemenuhan motif diversi besar, maka variabel tayangan infotainment akan semakin besar pula. Untuk mengetahui apakah angka korelasi tersebut signifikan atau tidak, maka patokan pengambilan keputusannya berdasarkan pada: • Jika probabilitas 0.05, hubungan kedua variabel signifikan. • Jika probabilitas 0.05, hubungan kedua variabel tidak signifikan. Berdasarkan hasil pengolahan data, terlihat angka probabilitas hubungan antarvariabel “pemenuhan motif diversi” dan “tayangan infotainment” ialah sebesar 0.00. Angka probabilitas 0.00 0.05 maka hubungan kedua variabel adalah signifikan dan layak untuk diteliti. Untuk mengambil keputusan kita lakukan uji hipotesis dengan didasarkan pada ketetapan: • Jika probabilitas 0.05, H0 ditolak dan Ha diterima. • Jika probabilitas 0.05, H0 diterima dan Ha ditolak. Universitas Sumatera Utara Angka probabilitas dari hasil penghitungan sebesar 0.00 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya adalah bahwa “Terdapat hubungan antara pemenuhan motif diversi mahasiswa FISIP USU melalui tayangan infotainment di televisi swasta”. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah hubungan antara variabel “pemenuhan motif diversi mahasiswa” melalui “tayangan infotainment” adalah cukup berarti. Selanjutnya, agar besarnya sumbangan atau peranan variabel pemenuhan motif diversi mahasiswa terhadap tayangan infotainment, dilakukan penghitungan terhadap koefisien determinasinya, yaitu: KD = r 2 x 100 = 0.604 2 x 100 = 36,5 Jadi, besarnya sumbangan atau peranan variabel motif diversi mahasiswa melalui tayangan infotainment sebesar 36,5. 4. 4. Independent Samples Test

Dokumen yang terkait

Talk Show Dan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan “Apa Kabar Indonesia Malam” di tvOne terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

0 71 232

Pengaruh Tayangan Televisi terhadap Sikap (Studi Korelasional Pengaruh Acara Dahsyat di Stasiun Televisi RCTI Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

2 46 133

MOTIF MAHASISWA MENYAKSIKAN TAYANGAN INFOTAINMENT SILET DI RCTI Studi Pada Mahasiswa Fakultas Agama Islam Angkatan 2005 Universitas Muhammadiyah Malang

0 22 2

OBJEKTIVITAS BERITA DALAM INFOTAINMENT DI STASIUN TELEVISI SWASTA (Analisis Isi Program Tayangan Entertainment News Pada Stasiun Televisi NET Tv)

7 15 26

MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON TAYANGAN TELEVISI Motif Dan Kepuasan Menonton Tayangan Televisi Studi Korelasi Motif Dan Kepuasan Dalam Menonton Tayangan Indonesia Lawak Klub Di Trans7 Pada Kalangan Mahasiswa Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan

0 4 11

MOTIF DAN KEPUASAN MENONTON TAYANGAN TELEVISI Motif Dan Kepuasan Menonton Tayangan Televisi Studi Korelasi Motif Dan Kepuasan Dalam Menonton Tayangan Indonesia Lawak Klub Di Trans7 Pada Kalangan Mahasiswa Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Angkatan

0 2 16

SKRIPSI Siaran Televisi Dan Anak: Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Tayangan Infotainment.

3 14 18

PENDAHULUAN Siaran Televisi Dan Anak: Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Tayangan Infotainment.

0 1 18

"Infotainment" Jadi Tayangan Nonfaktual.

0 0 2

MOTIF DAN KEPUASAN PEMIRSA TELEVISI PADA PROGRAM INFOTAINMENT INSERT DAN INTENS

0 0 127