informasi email, dan sebagainya. Pengunjung juga harus berhati-hati dan memperhatikan apakah link yang tampil pada suatu situs itu juga aman dari
kegiatan-kegiatan spyware, adware, dan sebagainya. Keamanan sistem berhubungan dengan lalu lintas suatu jaringan, server,
dan infrastruktur website untuk melakukan pencegahan terhadap akses-akses yang mencurigakan seperti virus.
5.2.6. Konsep E-Learning yang Dirancang
5.2.6.1. Model E-Learning
Sistem e-learning yang hendak dirancang menggunakan model Preparation and Enhancement,
di mana sebelum mengikuti perkuliahan, mahasiswa mengikuti aktivitas sebelum perkuliahan. Aktivitas sebelum kuliah ini
dapat berupa video overview, tugas bacaan dan review dari aplikasi yang akan didukung oleh materi yang akan diajarkan di dalam kelas. Untuk mendorong
siswa menyelesaikan aktivitas sebelum kuliah, sebuah tes online diberikan sebagai syarat perkuliahan. Tujuan dari tes ini bukan untuk mengukur kemampuan siswa
akan materi yang akan dipelajari di kelas, tetapi untuk memastikan bahwa siswa mengerti dasar-dasar dan aplikasi di dunia nyata yang menggunakan konsep
tersebut yang nantinya diajarkan secara detail di dalam kelas. Akhirnya, setelah aktivitas perkuliahan selesai, siswa akan dapat meningkatkan dan memperkuat
pemahaman mereka tentang konsep yang telah diajarkan dengan meng-explore materi kuliah tambahan pada website. Setelah siswa memperoleh kepercayaan diri
yang cukup akan pemahaman konsep dan materi secara detail yang diajarkan,
Universitas Sumatera Utara
mereka dapat mengukur tingkat pemahaman mereka melalui online final test. Tujuan dari tes ini adalah untuk memastikan bahwa siswa dapat memahami dan
mengintegrasikan materi yang telah mereka pelajari di perkuliahan. Skema model e-learning tersebut dapat diamati pada gambar di halaman
berikutnya.
Overview Teori
Aplikasi Tes Kecil
Aktivitas Kuliah Contoh
Simulasi
Aktivitas Mandiri Final Test
Sebelum kuliah -0.5 jam Setelah kuliah -2.5 jam
Ruang Kuliah
Gambar 5.47. Preparation and Enhancement
Tentunya model e-learning di atas bukan hal yang mutlak. Maksudnya model tersebut dapat diadaptasikan dengan keadaan yang sebenarnya di lapangan.
Misalnya, untuk tes kecil dan tes final, belum tentu untuk setiap materi pengajaran yang diberikan dosen terdapat tes kecil dan tes final. Namun, kerangka yang ingin
dipertahankan peneliti adalah adanya overview dan teori sebelum aktivitas kuliah, dilanjutkan dengan aktivitas perkuliahan, dan setelah itu mahasiswa dapat
mengakses internet untuk mendapatkan materi tambahan di internet, berupa contoh, simulasi dan aktivitas mandiri. Jadi, dari skema di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa aktivitas perkuliahan di dalam kelas masih dibutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
Dengan arahan dan bimbingan dosen di dalam kelas, maka mahasiswa yang telah menerima materi perkuliahan dapat memperoleh pemahaman yang lebih
komprehensif. Di dalam ruangan perkuliahan, dosen dapat menggunakan bantuan laptop yang telah dilengkapi dengan USB port ataupun CD-ROM untuk
menyampaikan materi perkuliahan.
5.2.6.2. Change Management