Pengolahan Data Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Pengumpulan Data

4.3. Pengumpulan dan Pengolahan Data 4.3.1. Pengumpulan Data Data yang diinginkan dapat diperoleh dengan menelaah jadwal perkuliahan dan materi perkuliahan, serta mempelajari teori-teori dan perangkat lunak yang diperlukan dalam membangun sistem e-learning. Data yang akan diambil merupakan data sekunder yaitu data yang diambil berdasarkan catatan- catatan departemen yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan. Data yang dikumpulkan termasuk jadwal perkuliahan, garis besar perkuliahan, materi perkuliahan serta database mahasiswa Teknik Industri USU. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mencatat seluruh elemen yang menjadi objek penelitian untuk jadwal perkuliahan. Sedangkan untuk garis besar perkuliahan dan materi perkuliahan hanya diambil dari dosen tertentu untuk dijadikan contoh untuk melihat apakah website e-learning bisa ditampilkan secara online.

4.3.2. Pengolahan Data

Pengolahan data untuk merancang sistem e-learning dilakukan dalam 5 tahap, yaitu : 1. Conceptual Design Merupakan langkah pertama dari perancangan sistem dengan metode System Life Cycle. Pada tahap ini, konsep website e-learning dibahas. a. Deskripsi sistem Universitas Sumatera Utara Langkah pertama pada conceptual design ini yaitu deskripsi sistem secara menyeluruh dari sistem yang ingin dirancang. Ini diperlukan untuk menentukan komponen mana yang akan difokuskan dalam perancangan sistem. b. Identifikasi permasalahan, yakni sistem perkuliahan konvensional yang selama ini berjalan memiliki beberapa kekurangan dan kelemahan, terutama jika dicermati dari ketidaksiapan mahasiswa menghadapi aktivitas perkuliahan karena kurang mengetahui garis besar perkuliahan dan juga tidak memperoleh overview materi perkuliahan yang akan dibahas sehingga suasana belajar di dalam perkuliahan menjadi pasif. c. Analisis ketentuan sistem - Ketentuan Operasional Untuk menjalankan sistem e-learning, maka diperlukan infrastruktur yang mendukungnya, seperti komputer dan perangkat keras hardware lainnya dan sumber daya manusia yang mampu menjalankannya. - Ketentuan perawatan dan sistem pendukung Sistem e-learning juga memerlukan sistem pendukung seperti software perangkat lunak dan sistem keamanan misalnya spyware dan antivirus. Selain itu, juga terdapat prosedur yang harus dijalankan untuk memastikan sistem tersebut dalam keadaan baik, misalnya adanya pemeriksaan berkala setelah jangka waktu tertentu. - Analisis dan Alokasi Fungsional Universitas Sumatera Utara Menentukan sistem website e-learning menjadi beberapa bagian atau subsistem, yang terdiri dari halaman home, berita, forum, jadwal perkuliahan, mata kuliah, perpustakaan, laboratorium, kerja praktek dan tugas akhir. 2. Preliminary Design Pada fase ini, semua subsistem yang telah disebut di atas home, change account, news, forum, contact, search, jadwal perkuliahan, mata kuliah dan laboratorium dirancang lebih terperinci. Rancangan layout dikerjakan secara mendetail, penulisan scripting bahasa pemogramannya dikerjakan secara substansial, dan juga konten dari tiap subsistem telah jelas. Langkah-langkah preliminary design, yaitu: a. Menentukan model sistem secara logis Model sistem dapat ditentukan secara logis dan mendetil dengan menggunakan context diagram, data flow diagram, data dictionary, dan process specification. Model-model yang baru disebutkan sangat cocok untuk diterapkan pada perancangan sistem yang berbasis informasi karena dapat memberikan gambaran yang lengkap tentang input-proses-output. b. Pembuatan script per page Script merupakan logika perintah-perintah yang dituliskan di masing- masing halaman situs. Script menawarkan berbagai alternatif tindakan bagi para pengguna halaman yang dimaksud. Merupakan langkah yang sangat penting dalam perancangan sistem ini. Universitas Sumatera Utara c. Pembuatan modul dan tampilan layout situs Perintah-perintah yang ada pada modul dibuat berdasarkan fungsi-fungsi utama yang ingin disertakan pada sistem layanan e-learning tersebut seperti yang ada pada process spesification dan data apa saja yang mengalir dalam sistem. 3. Detail Design and Development Dalam tahap ini, struktur database dirancang dan seluruh relasi database tersebut yang akan dihubungkan ke dalam aplikasi website disusun. Kemudian seluruh rancangan dari tiap subsistem digabungkan untuk dibentuk menjadi satu sistem website e-learning yang lengkap. Langkah-langkah pada detail design ini, antara lain: a. Penentuan struktur dan relasi database Struktur database dirancang pada tahap ini, yaitu dengan menentukan tabel dan query yang diperlukan untuk menjalankan situs e-learning. Setelah itu menentukan relasi database dengan situs tersebut sehingga membentuk suatu situs yang dinamis dan utuh. b. Uji coba pada localhost Rancangan website ini lalu diujicoba di local host sebelum diluncurkan secara online. Pengujian di local host ini boleh dibilang merupakan prototype dari sistem e-learning itu sendiri karena menguji apakah sistem yang telah dibuat dapat bekerja sesuai yang diharapkan. Universitas Sumatera Utara 4. Production and Construction Website e-learning yang telah berhasil melalui ujicoba di local host kemudian akan dihubungkan ke jaringan internet online. Untuk itu, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Registrasi nama domain pemilihan server hosting b. Perancangan sistem database pada server c. Upload file-file CMS ke server side d. Instalasi CMS ke website secara online Setelah terhubung secara online dengan internet untuk pertama kalinya, website e-learning juga harus diuji untuk memeriksa kapabilitasnya. 5. Utilization and Support Perencanaan kegiatan perawatan website dan aplikasinya secara berkala baik manual maupun otomatis serta penyesuaian perangkat keras yang merupakan infrastruktur sistem e-learning dalam menunjang kebutuhan penyimpanan data yang makin lama makin besar kapasitasnya. Selain itu, yang sangat memerlukan perhatian besar adalah sistem keamanan untuk melakukan pencegahan terhadap akses-akses yang mencurigakan seperti virus.

4.4. Analisis Pemecahan Masalah