Hubungan Status Gizi Responden dengan Kejadian TB Paru di Wilayah

Wonogiri menunjukkan bahwa status ekonomi yang kurang menyebabkan mereka tidak memiliki kemampuan untuk membuat rumah yang sehat atau memenuhi syarat, kurangnya pengetahuan untuk mendapatkan informasi kesehatan, kurangnya mendapat jangkauan pelayanan kesehatan dan kurangnya pemenuhan gizi yang berakibat pada daya tahan tubuh yang rendah sehingga mudah untuk terkena infeksi OR = 74,7.

5.3. Hubungan Status Gizi Responden dengan Kejadian TB Paru di Wilayah

Kerja Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi responden memiliki hubungan dengan penyakit TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan. dari status gizi tersebut dapat dilihat pada kelompok kasus sebagian besar berada pada status gizi kurus yaitu sebesar 79,6 sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar berada pada status gizi normal yaitu sebesar 77,6. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara status gizi responden dengan kejadian TB paru nilai p-value 0,000 0,05 dengan OR sebesar 13,473 artinya responden penderita TB paru berisiko 13,473 kali lebih besar berasal dari keluarga dengan status gizi kurus dibandingkan dengan bukan penderita TB paru yang berasal dari keluarga dengan status gizi normal. Status gizi kurus pada kelompok kasus dapat dikaitkan dengan kurangnya penghasilan responden, maka dalam kehidupan sehari-hari responden hanya dapat memenuhi kebutuhan seadanya dan jarang mengkonsumsi makanan tambahan seperti buah dan mengkonsumsi susu, sehingga kebutuhan gizi tidak terpenuhi dengan baik. responden juga kurang memiliki selera makan, hal ini dapat menurunkan daya tahan Universitas Sumatera Utara tubuh responden dan mudah untuk terinfeksi penyakit TB paru. Sedangkan pada kelompok kontrol umumnya responden memiliki penghasilan lebih dari UMR, sehingga mampu dalam memenuhi kebutuhan gizi dan juga dapat memilih makanan yang bergizi untuk keluarga. Hasil penelitian yang sama didapatkan pada penelitian Supriyo 2011, tentang pengaruh perilaku dan status gizi terhadap kejadian TB paru di Kota Pekalongan menunjukkan bahwa seseorang dengan status gizi kurang mempunyai risiko meningkatkan kejadian tuberkulosis paru sebanyak 7,583 kali lebih besar dibanding dengan status gizi baik OR = 7,583. Menurut Achmadi 2010, status gizi merupakan variabel yang sangat berperan dalam timbulnya kejadian TB Paru. Kuman TB Paru merupakan kuman yang suka “tidur” hingga bertahun-tahun, apabila memiliki ke sempatan untuk “bangun” dan menimbulkan penyakit, maka timbullah kejadian penyakit TB Paru. Oleh sebab itu salah satu kekuatan daya tangkal adalah status gizi yang baik.

5.4 Hubungan Pekerjaan dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 6 129

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

1 1 16

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 0 2

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 0 8

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 1 26

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 1 3

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 0 32

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

2 3 16

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

2 4 2

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

4 7 9