Pengukuran Sanitasi Lingkungan Rumah

b. Tindakan sedang jika jawaban responden nilainya 40 – 75 dari total skor jawaban pada kuesioner atau skor 5 – 9. c. Tindakan kurang jika jawaban responden nilainya 40 dari total skor jawaban pada kuesioner atau skor 5.

3.6.4. Pengukuran Sanitasi Lingkungan Rumah

Adapun variabel yang dilakukan pengukuran sanitasi lingkungan rumah adalah sebagai berikut : 1. Kepadatan hunian kamar tidur, cara pengukuran dengan menggunakan pengamatan langsung observasi. Skala pengukuran yang digunakan nominal yang dibagi dalam 2 kategori: a. Memenuhi syarat, jika luas ruangan minimal 8 m², terdapat lebih dari 2 orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun. b. Tidak memenuhi syarat, jika luas ruangan minimal 8 m² tidak dianjurkan lebih dari 2 orang tidur dalam satu kamar tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun. 2. Lantai rumah, cara pengukuran dengan menggunakan pengamatan langsung observasi. Skala pengukuran yang digunakan adalah nominal yang dibagi dalam 2 kategori. a. Memenuhi syarat, jika kondisi lantai kedap air, terbuat dari bahan yang cukup keras, kuat, rata dan mudah dibersihkan. b. Tidak memenuhi syarat, jika kondisi lantai tidak kedap air, tidak terbuat dari bahan yang cukup keras, kuat, rata dan tidak mudah dibersihkan. Universitas Sumatera Utara 3. Ventilasi, cara pengukuran dengan menggunakan pengamatan langsung observasi. Skala pengukuran yang digunakan adalah nominal yang dibagi dalam 2 kategori. a. Memenuhi syarat, jika rumah yang memiliki jendela atau lubang udara pada rumah paling sedikit 10 dari luas lantai ruangan dan membuka jendela rumah setiap hari. b. Tidak memenuhi syarat, jika rumah tidak memiliki jendela atau lubang udara pada rumah paling sedikit 10 dari luas lantai ruangan dan tidak membuka jendela rumah setiap hari. 4. Pencahayaan alami, cara pengukuran dengan menggunakan pengamatan langsung observasi. Skala pengukuran yang digunakan adalah nominal yang dibagi dalam 2 kategori. a. Memenuhi syarat, jika sinar matahari masuk kedalam ruangan dan menyebar secara merata, terang dan tidak silau sehingga dapat membaca secara normal. b. Tidak memenuhi syarat, jika sinar matahari tidak masuk kedalam ruangan dan tidak menyebar secara merata, tidak terang sehingga tidak dapat membaca secara normal. Universitas Sumatera Utara

3.6.5 Pengukuran Karakteristik Individu

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 6 129

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

1 1 16

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 0 2

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 0 8

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 1 26

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 1 3

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 0 32

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

2 3 16

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

2 4 2

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

4 7 9