Sikap Responden Perilaku Responden

Pengetahuan responden adalah apa yang diketahui oleh responden tentang kejadian TB paru. Berdasarkan perhitungan jumlah skor pada perhitungan pengetahuan responden, maka dapat dikategorikan baik, sedang dan buruk. Gambaran umum tentang sebaran sampel menurut pengetahuan responden dapat dilihat dalam tabel 4.7 berikut ini Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan terhadap Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2014 No Pengetahuan responden Kasus Kontrol n n 1 Baik 28 57,1 36 73,5 2. Sedang 21 42,9 13 26,5 Total 49 100,0 49 100,0 Hasil penelitian tentang pengetahuan responden yang terpilih sebagai sampel menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden pada kelompok kasus tentang TB Paru sedikit lebih banyak berada pada kriteria baik yaitu sebanyak 57,1 dan sebagian besar kelompok kontrol dengan tingkat pengetahuan responden yang berkriteria baik yaitu sebanyak 73,5.

4.2.2.2 Sikap Responden

Variabel sikap dalam penelitian diketahui dengan menggunakan 10 pertanyaan yang menanyakan bagaimana sikap responden tentang tuberkulosis paru. Responden yang setuju bahwa Penyakit TB paru merupakan penyakit yang sangat menular pada kelompok kasus sebanyak 20 responden 40,8 dan kelompok kontrol sebanyak 31 responden 63,3. Responden yang setuju bahwa setiap orang batuk terus menerus lebih dari 3 minggu sebaiknya melakukan pemeriksaan dahak, pada kelompok kasus sebanyak 48 responden 98,0 dan kelompok kontrol sebanyak 46 Universitas Sumatera Utara responden 93,9. Responden yang setuju bahwa tuberkulosis paru dapat menular apabila tidur sekamar dengan penderita Tuberkulosis Paru, pada kelompok kasus sebanyak 14 responden 28,6 dan kelompok kontrol sebanyak 36 responden 73,5. Responden yang setuju penderita TB Paru Positif perlu tidur sendiri diruang khusus hingga pasien sembuh, pada kelompok kasus sebanyak 10 responden 20,4 dan kelompok kontrol sebanyak 38 responden 77,6. Responden yang setuju bahwa dengan menutup muluthidung saat batukbersin dapat menghindari penularan Tuberkulosis Paru terhadap orang lain pada kelompok kasus sebanyak 43 responden 87,8 dan kelompok kontrol sebanyak 40 responden 81,6. Responden yang setuju bahwa tidak meludah disembarang tempat dapat menghindari penularan Tuberkulosis Paru terhadap orang lain, pada kelompok kasus sebanyak 37 responden 75,5 dan kelompok kontrol sebanyak 40 responden 81,6. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Distribusi sikap responden tentang Tuberkulosis Paru No. Indikator sikap dan jawaban responden Kasus Kontrol n n 1 2 3 4 5 6 1. Penyakit TBC merupakan penyakit yang sangat menular a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 20 28 1 40,8 57,1 2,0 31 18 63,3 36,7 0,0 2. Setiap orang batuk terus menerus lebih dari 3 minggu sebaiknya melakukan pemeriksaan dahak a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 48 1 98,0 2,0 0,0 46 3 93,9 6,1 0,0 3. Penyakit Tuberkulosis Paru dapat menular apabila tidur sekamar dengan penderita Tuberkulosis Paru. a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 14 35 28,6 71,4 0,0 36 12 1 73,5 24,5 2,,0 4. Penderita TB Paru Positif perlu tidur sendiri diruang khusus hingga pasien sembuh a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 10 38 1 20,4 77,6 2,0 38 10 1 77,6 20,4 2,0 5. Agar orang lain tidak tertular penyakit TB Paru, penderita TB Paru sebaiknya berbicara tidak terlalu dekat a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 27 22 55,1 44,9 0,0 38 11 77,6 22,4 0,0 6. Dengan menutup muluthidung saat batukbersin dapat menghindari penularan Tuberkulosis Paru terhadap orang lain. a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 43 5 1 87,8 10,2 2,0 40 9 81,6 18,4 0,0 7. Tidak meludah disembarang tempat dapat menghindari penularan penyakit Tuberkulosis Paru terhadap orang lain. a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 37 11 1 75,5 22,4 2,0 40 9 81,6 18,4 0,0 8. Luas ventilasi yang memenuhi syarat adalah minimal 10 dari luas lantai. a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 3 41 5 6,1 83,7 10,2 27 21 1 55,1 42,9 2,0 Universitas Sumatera Utara 9. Lantai rumah yang baik adalah kedap air, terbuat dari bahan yang cukup keras, rata dan mudah dibersihkan. a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 34 15 69,4 30,6 0,0 43 6 87,8 12,2 0,0 10. Pencahayaan dengan sinar matahari harus masuk dalam ruangan dan menyebar merata. a. Setuju b. Kurang setuju c. Tidak setuju 46 3 93,9 6,1 0,0 45 4 91,8 8,2 0,0 Sikap responden adalah cara responden memandang sesuatu hal yang telah diketahuinya tentang TB paru. Berdasarkan perhitungan jumlah skor pada perhitungan sikap responden, maka dapat dikategorikan baik, sedang dan kurang. Gambaran umum tentang sebaran sampel menurut sikap responden dapat dilihat dalam tabel 4.8 berikut ini. Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Sikap tentang Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2014 No Sikap responden Kasus Kontrol n n 1 Baik 38 77,6 39 79,6 2. Sedang 11 22,4 10 20,4 Total 49 100,0 49 100,0 Hasil penelitian tentang sikap responden yang terpilih sebagai sampel menunjukkan bahwa sikap responden pada kelompok kasus dan kelompok kontrol tentang sanitasi lingkungan rumah terhadap kejadian TB Paru termasuk dalam kriteria baik yaitu pada kelompok kasus sikap responden sebagian besar berada pada kriteria baik sebanyak 77,6 dan pada kelompok kontrol sikap responden juga sebagian besar berada pada kriteria baik sebanyak 79,6. Universitas Sumatera Utara

4.2.2.3 Tindakan Responden

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

0 6 129

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

1 1 16

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 0 2

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 0 8

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 1 26

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 1 3

Gambaran Perilaku Keluarga Penderita TB Paru Terhadap Pencegahan TB Paru di Wilayah Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan Tahun 2015

0 0 32

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

2 3 16

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

2 4 2

Hubungan Karakteristik Individu, Praktik Higiene, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2015

4 7 9