Penderita DM berpotensi mengalami stroke karena 2 alasan, yeitu terjadinya peningkatan viskositas darah sehingga memperlambat aliran darah khususnya
serebral dan adanya kelainan mikrovaskuler sehingga berdampak juga terhadap kelainan yang terjadi pada pembuluh darah serebral.
g. Kontrasepsi oral khususnya dengan disertai hipertensi, merokok, dan kadar
estrogen tinggi h.
Merokok Pada perokok akan timbul plaque pada pembuluh darah oleh nikotin sehingga
terjadi aterosklerosis. i.
Penyalahdunaan obat khususnya kokain j.
Konsumsi alkohol k.
Kurang aktivitas fisik Kurang aktivitas fisik dapat juga mengurangi kelenturan fisik termasuk
kelenturan pembuluh darah pembuluh darah menjadi kaku, salah satunya pembuluh darah otak.
3. Klasifikasi stroke
Klasifikasi stroke dibedakan menurut patologi dari serangan stroke meliputi:
a. Stroke Hemoragik SH
Stroke yang terjadi karena perdarahan subarachnoid, mungkin disebabkan pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu.
Biasanya terjadi saat pasien melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat, kesadaran pasien umumnya menurun.
Perdarahan otak dibagi dua, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1 Perdarahan Intraserebri PIS
Pecahnya pembuluh darah mikroaneurisma terutama karena hipertensi mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak, membentuk
massa yang menekan jaringan otak dan menimbulkan edema otak. Peningkatan TIK yang terjadi cepat dapat meningkatkan kematian mendadak
karena herniasi otak.perdarahan intraserebri yang disebabkan hipertensi sering dijumpai di daerah putamen, thalamus, pons, dan serebellum.
2 Perdarahan Subaraknoid PSA
Perdarahan ini berasal dari pecahnya aneurisma berry atau AVM. Pecahnya arteri dan keluarnya darah ke ruang subaraknoid mengakibatkan
terjadinya peningkatan TIK yang mendadak, meregangnya struktur peka nyeri, sehingga timbul nyeri kepala hebat.
b. Stroke Non Hemoragik SNH
Dapat berupa iskemia, emboli dan trombosis serebral, biasanya terjadi setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau dipagi hari. Tidak terjadi
perdarahan namun terjadi iskemia yang menyebabkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder. Kesadaran pasien umumnya baik.
Klasifikasi stroke dibedakan menurut perjalan penyakit atau stadiumnya:
1 TIA
Gangguan neurologis local yang terjadi selama beberapa menit sampai beberapa jam saja. Gejala yang timbul akan hilang dengan spontan dan
sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam. 2
Stroke Involusi
Universitas Sumatera Utara
Stroke yang terjadi masih terus berkembang, gangguan neurologis terlihat semakin berat dan bertambah buruk. Proses dapat berjalan 24 jam atau
beberapa hari. 3
Stroke Komplet Gangguan neurologis yang timbul sedah menetap atau permanen.
Sesuai dengan istilahnya stroke komplet dapat diawali oleh serangan TIA berulang.
4. Patofisiologi