BAB 1 PENDAHULUAN
Dalam BAB ini akan dibahas latar belakang pelaksanaan Praktik Belajar Lapangan Komprehensif PBLK, tujuan akhir kegiatan PBLK, manfaat bagi
mahasiswa khususnya mahasiswa keperawatan, Institusi Pendidikan dan Lahan Praktik yaitu di Ruangan Rawat Inap Terpadu A4 Rindu A4 Neurologi RSUP.
H. Adam Malik Medan.
A. Latar Belakang
Kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit tidak terlepas dari profesi keperawatan yang berperan penting dalam menjamin adanya asuhan keperawatan
yang berkualitas tinggi dengan terus menerus melibatkan diri dalam program pengendalian pelayanan rumah sakit. Keperawatan sebagai pelayanan asuhan
professional bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berorientasi kepada kebutuhan objektif
klien, mengacu pada standar professional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntutan utama Nursalam, 2002.
Pelayanan komprehensif merupakan pelayanan klien secara total dan pelayanan kesehatan holistic berkembang bagi konsep holisme. kesehatan holistic
melibatkan individu secara total, keseluruhan status kehidupannya dan kualitas hidupnya dalam berespon terhadap perubahan yang terjadi pada diri dan
lingkungannya Kozier Erb, 1995. Sehingga perawat dapat memberikan pelayanan secara tepat dan efektif untuk membantu klien dalam beradaptasi
terhadap perubahan yang terjadi disekitarnya.
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan teknologi dan pengetahuan dimasa globalisasi memberikan dampak positif dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
kesehatan. Pengetahuan tersebut membuat masyarakat lebih menuntut pelayanan kesehatan yang bermutu. Pelayanaan kesehatan yang bermutu akan tercapai
kepada pasien bila perawat memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan perkembangan ilmu keperawatan. Asuhan keperawatan yang diberikan harus
berlandaskan ilmu pengetahuan, dan teori keperawatan. Dalam mengatasi berbagai permasalahan yang timbul pada pasien, peran perawat sangat penting,
diantaranya sebagai pelaksana, pendidik, pengelola, peneliti, advocate. Sebagai pelaksana, perawat berperan dalam memberikan asuhan keperawatan secara
profesional dan komprehensif. Sifat pendidikan keperawatan menekankan pada pemahaman tentang
profesi keperawatan. Dalam hal menghasilkan perawat yang memenuhi karakteristik esensial profesi maka proses pendidikan keprofesian perawat “Ners”
dirancang dengan mempertimbangakan 5 aspek yaitu : 1 penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan, 2 kemampuan menyelesaikan masalah
secara ilmiah, 3 sikap dan tingkah laku professional, 4 belajar aktif dan mandiri, dan 5 pendidikan berada di masyarakat. Berdasarkan kelima aspek
tersebut diharapkan lulusan program pendidikan profesi ners mamiliki sikap, pengetahuan dan keterampilam professional sehingga dapat melaksanakan peran
dan fungsinya sebagai perawat professional baik sebagai pemberi asuhan caregiver, pembela klien clien advocate, penilai kualitas asuhan quality of
Universitas Sumatera Utara
evaluator, manajer manager, peneliti researcher, pendidik educator, maupun konsultan consultant.
Berdasarkan kriteria diatas maka Program Pendidikan Profesi Ners mengembangkan suatu program sebagai salah satu mata ajar pada akhir kegiatan
mahasiswa profesi yaitu PBLK Praktek Belajar Lapangan Komprehensif. PBLK bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi dunia nyata
seperti pada saat bekerja dengan memberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengaplikasikan semua teori dan konsep yang telah diperoleh
selama proses pendidikan. Kegiatan PBLK ini juga diharapkan secara langsung dapat memberikan masukan untuk peningkatan pelayanan keperawatan pada
tempat yang menjadi lahan praktik. Praktikan mengikuti PBLK berdasarkan mata ajar yang ditentukan oleh Bagian Profesi Fakultas Keperawatan USU. PBLK
dilaksanakan selama 4 minggu dengan 6 hari praktik dari mulai Senin-Sabtu di tempat kegiatan PBLK berdasarkan bidang kepeminatan dengan dibimbing oleh
seorang dosen pembimbing. Berdasarkan hal ini praktikan mendapat bagian lahan pembelajaran PBLK
pada mata ajar Keperawatan Dasar di tempat ruangan neurologi RINDU A4 RSUP. H. Adam Malik Medan selama 4 minggu dengan kegiatan pertama yaitu
penerapan asuhan keperawatan secara komprehensif dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi sesuai dengan penemuan fenomena kasus di
ruangan. Kegiatan kedua yaitu melakukan manajemen pelayanan keperawatan melalui proses pengorganisasian kegiatan-kegiatan keperawatan secara efektif dan
Universitas Sumatera Utara
efisien dalam pelayanan keperawatan dengan selalu meningkatkan pengelolaan pelayanan keperawatan sesuai dengan kasus kelolaan.
Berdasarkan dari hasil pengkajian yang telah dilakukan di ruangan neurologi diperoleh bahwa salah satu kasus terbanyak yaitu pasien dengan
diagnosa Stroke. Seperti yang telah diketahui bahwasanya penyakit Stroke merupakan salah satu penyakit neurologi, dimana pada pasien tersebut telah
mengalami gangguan mobilitas sehingga sering terjadinya luka dekubitus. Berdasarkan hal ini, maka praktikan menyusun intervensi penatalaksanaan teknik
mobilisasi pada pasien Stroke dalam mencegah terjadinya luka dekubitus dan pemenuhan kebutuhan aktifitas pada pasien stroke. Selain itu, praktikan juga
melakukan manajemen keperawatan sesuai dengan kasus kelolaan.
B. Tujuan