Ciri-ciri Tanaman Famili Annonaceae
Senyawa asetogenin lainnya seperti asimisin efektif terhadap serangga hama seperti A. aegypti, A. vittatum, A. gossypii, Colliphora vicina, Epilachna varivertis,
Tetranychus urticae, dan nematoda Caenohrbiditis elegans. Senyawa tersebut diketahui memiliki 256 isomer dimana bulatasin ialah komponen yang paling toksik.
Bulatasin dapat menyebabkan 80 kematian A.aegypti, A. gossypii dan Diabrotica undecimpunctata dengan konsentrasi 1, 10, atau 24 ppm secara berturut-turut. Isomer
lain yang juga memiliki sifat toksik yang tinggi ialah bulatasinon. Beberapa isomer dari asetogenin tersebut bisa digunakan sebagai repelent Li et.al 1990; Herndanez
dan Angel 1997 dalam Kulsum 1998. Selain itu, pada biji juga ditemukan asetogenin seperti skuamosinin A,
skuamosin B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N; skuamostatin B, asam lemak, asam amino, dan protein. Komposisi asam lemak penyusun minyak lemak biji srikaya
terdiri dari metal palmitat, metal stearat, metil linoleat Riata dan Anindyajati, 2012. Pada daun terdapat kandungan senyawa alkaloid tetrahidroisokuinolin,
p-hidroksibenzil-6-7-dihidroksi-1,2,3,4-tetrahidroisokinolin dimetilkoklaurin
= higenamin. Bunga mengandung asam kaur-1,6-ene-1,9-oat sebagai komponen aktif.
Akarnya mengandung senyawa flavonoid, borneol, kamfer, terpen, alkaloid anonain, saponin, tannin, dan polifenol, kulit kayu mengandung flavonoid, borneol, kamfer,
terpen, dan alkaloid anonain Riata dan Anindyajati, 2012.