Alat Alat dan Bahan

7. Setelah pupa berubah menjadi nyamuk dewasa, nyamuk dipindahkan ke dalam kotak perlakuan dan dipelihara hingga berusia 2-5 hari dengan diberi makan larutan gula Sekar Sari, 2010. Bagan 4.1 Alur Pemeliharaan Nyamuk Aedes aegypti Setelah 3 hari, dipisahkan larva yang telah berubah menjadi pupa ke dalam gelas pemeliharaan dan tutup kembali dengan kain kasa. Dipindahkan nyamuk ke dalam kotak perlakuan dan dipelihara hingga berusia 2-5 hari dengan diberi makan larutan gula Dimasukkan telur Aedes aegypti ke dalam nampan berisi air bersih Atur suhu dan kelembaban ruangan. Yaitu pada suhu berkisar antara 25 – 32 o C dengan kelembaban 70-90 Setelah 3 hari, dipindahkan masing-masing 10 ekor larva Aedes aegypti ke dalam 20 buah gelas pemeliharaan yang berisi air bersih dan beri fish food sebagai makanan larva. Kemudian tutup dengan kain kasa. Dilakukan pemelihaan larva selama 3-5 hari dengan memberi makan fish food setiap hari. Dilakukan pemantauan terhadap masing-masing gelas pemeliharaan yang berisi larva untuk memastikan bahwa tidak ada larva yang mati hingga berubah menjadi pupa

2. Ekstraksi Biji Srikaya

Biji srikaya diperoleh dari tanaman srikaya yang tumbuh di Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan Kelurahan Pisangan, Ciputat. Kedua daerah tersebut banyak ditumbuhi tanaman srikaya sehingga dipilih sebagai daerah untuk mendapatkan biji srikaya. Adapun biji srikaya yang digunakan ialah biji yang tua, ditandai dengan warna kulit biji yang hitam mengkilat. Biji srikaya yang didapat dikering-anginkan dengan sinar matahari. Setelah benar-benar kering, biji srikaya digiling halus hingga berbentuk serbuk kering. Selanjutnya dilakukan pembuatan ekstrak biji srikaya dengan menggunakan pelarut heksana. Pembuatan ekstrak heksana biji srikaya dilakukan dengan mencampurkan sebanyak 643 g serbuk biji srikaya dan 1000 ml heksana. Kemudian diaduk menggunakan orbital shaker selama 24 jam. Campuran serbuk biji srikaya dan heksana disaring sehingga diperoleh supernatan. Ampasnya dicampur 600 ml heksana dan diaduk selama 1 jam. Larutan tersebut disaring lagi dan ditampung ke dalam labu Erlenmeyer bercampur dengan hasil saringan pertama Prijono 1994 dalam Wardhana et.al 2004. Selanjutnya supernatan yang telah didapat dipindahkan kedalam labu evaporator dan diuapkan dengan suhu 60°C. Proses ekstraksi dihentikan setelah semua senyawa heksana menguap dan didapat ekstrak biji srikaya berupa larutan kental berwarna kuning.