tanaman pertanian, sedangkan pada tanaman kehutanan masih terbatas Kardinan, 2001.
2. Cara Kerja Bioinsektisida
Menurut Kardinan 2001, senyawa aktif yang terdapat dalam tumbuhan
dapat digunakan sebagai bioinsektisida. Adapun senyawa aktif dalam bioinsektisida nabati tersebut dapat bersifat sebagai racun kontak, penghambat makan anti feedant,
penolak repellent, penghambat pertumbuhan serangga insect growth inhibitor.
1. Penghambat Pertumbuhan Insect Growth Regulators
Efek dari senyawa penghambat pertumbuhan terjadi dalam beberapa tahap. Pertama, molekul-molekul penghambat pertumbuhan menghambat metamorfosis,
dengan kata lain, molekul tersebut mencegah metamorfosis pada saat yang tepat. Molekul lain memaksa serangga untuk bermetamorfosis lebih awal sehingga
pemilihan tempat untuk bermetamorfosis tidak sesuai untuk serangga tersebut. Selanjutnya, beberapa molekul lainnya mempengaruhi hormon yang digunakan
untuk bermetamorfosis sehingga serangga serangga akan mengalami malformasi yaitu steril, atau mati Kardinan, 2001.
2. Penghambat makan Feeding deterrents
Penghambat makan merupakan salah satu bentuk pemanfaatan turunan dari tumbuhan yang digunakan untuk manajemen serangga hama. Penghambat makan
adalah senyawa yang menyebabkan serangga tidak mau makan hingga
mati.Senyawa yang memiliki sifat seperti ini adalah terpenes dan senyawa yang umumnya diisolasi dari tumbuhan obat dari Afrika dan India Kardinan, 2001.
3. Penolak Repellent
Penggunaan tanaman sebagai penolak serangga sudah lama diketahui namun tidak pernah mendapat perhatian khusus untuk dilakukan pengembangan
lebih lanjut. Penggunaan tanaman sebagai repellent umumnya menggunakan tanaman dengan bau yang tidak enak atau memiliki efek iritan seperti bawang
putih dan cabai. Contoh pemanfaatan kedua tanaman tersebut ialah penggunaan kedua tanaman tersebut oleh masyarakat Guatemala dan Costa Rika untuk
melapisi kontainer dengan bubuk bawang putih dari serangan kumbang penggerek dan juga untuk menghalau tikus. Selain itu juga pemanfaatan adas Foniculum
vulgare, rue Ruta graveolens dan eucalyptus Eucaliptus globolus untuk menolak ngengat pakaian Kardinan, 2001.
4. Pengecoh Confusants
Senyawa kimia dalam tumbuhan adalah tanda bagi serangga untuk menemukan sumber makanan mereka. Seperti pada kupu-kupu raja, dimana
makanan yang dihasilkan oleh tumbuhan mengandung racun yang tinggi bagi organisme lain namun justru menarik kupu-kupu tersebut karena racunnya.
Karakteristik inilah yang digunakan dalam integrated pest management IPM untuk membuat perangkap dan menyemprotkannya dengan menambahkan
tumbuhan tertentu yang lebih menarik bagi serangga atau tumbuhan yang sama tetapi berasal dari area yang jauh sehingga serangga akan memiliki banyak