Penilaian Status Gizi Penilaian Status Gizi Anak TK

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al – Ittihadiyah Medan Tahun 2007 USU e-Repository©2009 kesehatan, ditambah dengan pemahaman ibu tentang kesehatan, makin kecil risiko anak terkena penyakit dan kekurangan gizi.

2.4.2 Penilaian Status Gizi

Penilaian status gizi merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui status gizi seseorang. Cara penilaian status gizi dapat ditentukan dengan cara penilaian langsung, meliputi: antropometri, biokimia, klinis dan biofisik atau secara tidak langsung, meliputi: survei konsumsi, statistik vital dan faktor ekologi Supariasa, 2001. Pada prinsipnya, penilaian status gizi anak sama dengan periode kehidupan lain. Pemeriksaan yang perlu lebih diperhatikan tentu saja bergantung pada bentuk kelainan yang bertalian dengan kejadian penyakit tertentu Arisman, 2002. Pada penelitian ini dilaksanakan penilaian status gizi dengan cara antropometri dan survei konsumsi dengan alasan penggunaan antropometri secara umum untuk melihat ketidakseimbangan asupan energi dan protein. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Sedangkan survei konsumsi digunakan untuk mengetahui kebiasaan makan dan gambaran tingkat kecukupan bahan makanan dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga dan perorangan srta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap konsumsi makanan tersebut. Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi. Kombinasi antara beberapa parameter disebut dengan indeks antropometri. Indikator antropometri atau indeks antropometri yang umum digunakan untuk menilai status Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al – Ittihadiyah Medan Tahun 2007 USU e-Repository©2009 gizi adalah berat badan menurut umur BBU, tinggi badan menurut umur TBU dan berat badan menurut tinggi badan BBTB. Adapun lingkar lengan atas LILA cukup dengan nilai tunggal saja karena antara anak berumur 1-5 tahun perbedaannya relatif kecil As’ad, 2002. Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi. Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan seimbang antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lambat dari keadaan normal. Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BBU lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini current nutritional status. Kelebihan Indeks BBU: a. lebih mudah dan cepat dimengerti oleh masyrakat umum, b. baik untuk mengukur status gizi akut atau kronis, c. berat badan dapat berfluktuasi, d. sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan kecil, dan e. dapat mendeteksi kegemukan over weight. Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al – Ittihadiyah Medan Tahun 2007 USU e-Repository©2009 Kelemahan Indeks BBU: a. dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru bila terdapat edema maupun asites, b. di daerah pedesaan yang masih terpencil dan tradisional, umur sering sulit ditaksir secara tepat karena pencatatan umur yang belum baik, c. memerlukan data umur yang akurat, terutama untuk anak di bawah usia lima tahun, d. sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, seperti pengaruh pakaian atau gerakan anak pada saat menimbang, dan e. secara operasional sering mengalami hambatan karena masalah sosial budaya setempat. Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu yang pendek. Berdasarkan karakteristik tersebut maka indeks TBU menggambarkan status gizi masa lalu. Beaton dan Bengoa 1973 menyatakan bahwa indeks TBU di samping memberikan gambaran status gizi masa lampau, juga lebih erat kaitannya dengan status sosial-ekonomi. Keuntungan Indeks TBU: a. baik untuk menilai status gizi masa lampau, Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al – Ittihadiyah Medan Tahun 2007 USU e-Repository©2009 b. ukuran panjang dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa. Kelemahan Indeks TBU a. tinggi badan tidak cepat naik, bahkan tidak mungkin menurun, b. pengukuran relatif sulit dilakukan karena anak harus berdiri tegak, sehingga diperlukan dua orang atau lebih untuk melakukannya, c. ketepatan umur sulit didapat. Berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan kecepatan tertentu. Jelliffe pada tahun 1996 telah memperkenalkan indeks BBTB untuk mengidentifikasi status gizi. Indeks ini merupakan indikator yang menilai status gizi saat kini sekarang. Keuntungan Indeks BBTB a. tidak memerlukan data umur, b. dapat membedakan proporsi badan gemuk, normal dan kurus. Kelemahan Indeks BBTB a. tidak dapat memberikan gambaran apakah anak pendek, cukup tinggi badan atau kelebihan tinggi badan menurut umurnya, karena faktor umur tidak dipertimbangkan, b. dalam praktek sering mengalami kesulitan dalam melakukan pengukuran panjang tinggi badan pada kelompok balita, c. membutuhkan dua macam alat ukur, d. pengukuran relatif lama, e. membutuhkan dua orang untuk melakukannya, Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al – Ittihadiyah Medan Tahun 2007 USU e-Repository©2009 f. sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran, terutama bila dilakukan oleh kelompok non-profesional. Supariasa, 2001. Survei konsumsi makanan merupakan salah satu metode yang digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok. Berdasarkan jenis data yang diperoleh, maka pengukuran konsumsi makanan terdiri atas data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian ini dilakukan survei makanan yang bersifat kualitatif yaitu metode frekuensi makanan food frequency dan metode kuantitatif yaitu metode recall 24 jam. Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al – Ittihadiyah Medan Tahun 2007 USU e-Repository©2009

2.5 Kerangka Konsep Penelitian