Energi Protein Pengaturan Makan Anak TK

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al – Ittihadiyah Medan Tahun 2007 USU e-Repository©2009 f. bersih, rapi dan menarik dari segi warna dan bentuk, g. cukup bervariasi bahan dan jenis hidangannya sehingga anak tidak bosan dan anak belajar mengenal berbagai jenis bahan makanan dan hidangan, h. menggunakan alat makan dengan ukuran yang sesuai untuk anak TK. Tidak berbahaya dapat pecah dan tajam seperti kaca, dan juga dapat dibersihkan dan disimpan dengan mudah dan baik. Jadwal pemberian makan sama dengan orang dewasa, yaitu tiga kali makanan utama pagi, siang dan malam dan dua kali makanan selingan di antara dua kali makanan utama. Makanan yang dikonsumsi, yang dianjurkan adalah makanan seimbang yang terdiri atas: Santoso, 2004 a. sumber zat tenaga, misalnya nasi, roti, mie, bihun, jagung, ubi, singkong, tepung- tepungan, gula dan sebagainya, b. sumber zat pembangun, misalnya ikan, telur, ayam, daging, susu, kacang- kacangan, tahu, tempe dan sebagainya, dan c. sumber zat pengatur, misalnya sayur-sayuran dan buah-buahan terutama yang berwarna hijau dan kuning.

1. Energi

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al – Ittihadiyah Medan Tahun 2007 USU e-Repository©2009 Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik. Energi diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein yang ada di dalam bahan makanan menentukan energinya. Kebutuhan energi seseorang menurut FAO WHO 1985 adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang, dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi. Pada anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui kebutuhan energi termasuk kebutuhan untuk pembentukan jaringan-jaringan atau untuk sekresi ASI yang sesuai dengan kesehatan. Kekurangan energi terjadi bila konsumsi energi melalui makanan kurang dari energi yang dikeluarkan. Akibatnya, berat badan kurang dari berat badan seharusnya ideal. Bila terjadi pada bayi dan anak-anak akan menghambat pertumbuhan dan pada keadaan kronis akan mengakibatkan penyakit gizi yang disebut dengan marasmus dan bila disertai kekurangan protein menyebabkan kwashiorkor. Sedangkan kelebihan energi terjadi bila konsumsi energi melalui makanan melebihi energi yang dikeluarkan. Kelebihan energi akan diubah menjadi lemak tubuh. Akibatnya, terjadi berat badan lebih atau kegemukan. Kegemukan dapat menyebabkan gangguan dalam fungsi tubuh, merupakan risiko untuk dapat menyebabkan penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, penyakit kanker, dan dapat memperpendek harapan hidup.

2. Protein

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al – Ittihadiyah Medan Tahun 2007 USU e-Repository©2009 Protein adalah molekul makro dan bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air. Nilai gizi protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial. Sumber protein dapat berasal dari protein nabati dan hewani. Protein hewani biasanya mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan protein nabati. Protein memiliki fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Di samping itu protein berfungsi untuk: pertumbuhan dan pemeliharaan, mengatur keseimbanagan air, sumber energi, pembentukan anti bodi, dan mengangkut zat-zat gizi.

3. Vitamin A