Status Gizi Berdasarkan Tingkat Kecukupan Energi

Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al – Ittihadiyah Medan Tahun 2007 USU e-Repository©2009 anak dan keluarga terhadap air bersih dan pelayanan kesehatan yang baik Soekirman,2000.

5.3.2 Status Gizi Anak TK Berdasarkan Tingkat Kecukupan Zat Gizi

1. Status Gizi Berdasarkan Tingkat Kecukupan Energi

Pada umumnya tingkat kecukupan energi dalam kategori baik, cenderung terjadi pada anak yang berstatus gizi baik dan normal. Seperti pada tabel 4.21 dapat diketahui bahwa dari 26 orang anak yang memiliki tingkat kecukupan energi baik, terdapat 15 orang 57,7 yang berstatus gizi baik dan ditemukan 2 orang 7,7 yang berstatus gizi buruk berdasarkan indeks BBU. Hal ini bisa saja terjadi mungkin disebabkan pada saat ini tingkat konsumsi anak terhadap sumber energi telah cukup. Keadaan ini terjadi kemungkinan juga disebabkan anak ada mengalami gangguan kesehatan sebelum recall diadakan. Seperti yang telah diketahui bahwa berat badan merupakan parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang dikonsumsi Supariasa, 2001. Sedangkan dari 8 orang yang memiliki tingkat kecukupan energi kategori defisit, terdapat 5 orang 65,5 yang berstatus gizi baik dan ditemukan 3 orang 37,5 yang berstatus gizi kurang. Hal ini disebabkan kemungkinan pada saat itu anak mengonsumsi sumber energi dalam jumlah yang kurang atau terkena penyakit infeksi. Menurut UNICEF 1998 seperti yang dikutip oleh Soekirman 2000, salah satu penyebab langsung masalah gizi pada anak terjadi oleh karena faktor makanan dan karena infeksi penyakit. Berat badan adalah Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al – Ittihadiyah Medan Tahun 2007 USU e-Repository©2009 parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan normal, di mana keadaan kesehatan yang baik dan seimbang antara konsumsi dan keburtuhan gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan abnormal, terdapat dua kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lambat dari keadaan normal Supariasa, 2001. Status gizi anak berdasarkan indeks TBU menurut kecukupan energi seperti dalam tabel 4.22 menunjukkan bahwa dari 26 orang anak yang memiliki tingkat kecukupan energi baik, terdapat 23 orang 88,5 yang berstatus gizi normal dan ditemukan 1 orang 3,8 yang berstatus gizi sangat pendek. Hal ini bisa saja terjadi dikarenakan postur tubuh anak yang sangat pendek kemungkinan disebabkan oleh gangguan pertumbuhan masa lalu sehingga terlambat untuk mengejar pertumbuhan anak seusianya. Tinggi badan merupakan parameter antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu pendek Supariasa, 2001. Sedangkan dari 8 orang yang memiliki tingkat kecukupan energi kategori defisit, terdapat 7 orang 87,5 yang berstatus gizi normal dan ditemukan 1 orang 12,5 yang berstatus gizi pendek. Kemungkinan disebabkan kurangnya konsumsi sumber energi dalam waktu yang lama atau karena anak mengalami gangguan kesehatan, sehingga fungsi pencernaan terganggu. Sedangkan berdasarkan indeks BBTB, dari 26 orang anak yang memiliki tingkat kecukupan energi baik, terdapat 17 orang 65,4 yang berstatus gizi normal Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al – Ittihadiyah Medan Tahun 2007 USU e-Repository©2009 dan ditemukan 7 orang 26,9 yang berstatus gizi kurus. Hal ini disebabkan tingkat konsumsi energi anak sudah mencukupi kebutuhan atau karena faktor tinggi badan di mana anak kelihatan jangkung. Berat badan berkorelasi linier dengan tinggi badan, artinya dalam keadaan normal perkembangan berat badan akan mengikuti pertambahan tinggi badan pada percepatan tertentu. Dengan demikian berat badan yang normal akan proporsional dengan tinggi badannya Soekirman, 2000. Sedangkan dari 8 orang yang memiliki tingkat kecukupan energi kategori defisit, terdapat 6 orang 75,0 yang berstatus gizi normal dan ditemukan 2 orang 25,0 yang berstatus gizi kurus.

2. Status Gizi Berdasarkan Tingkat Kecukupan Protein