Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al – Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository©2009
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pola Makan Anak TK
5.1.1 Jenis dan Frekuensi Makan Anak TK
Dari hasil penelitian dapat diketahui pada umumnya jenis makanan pokok yang dikonsumsi oleh anak TK adalah nasi dengan frekuensi pemberian 1x dalam sehari.
Biasanya dengan jadwal makan 3x sehari yaitu pada pagi hari pukul 07.30 WIB, siang hari pukul 12.00 WIB dan malam hari pukul 19.00 WIB. Hal ini dapat diketahui
dari hasil recall selama dua hari di mana pada setiap kali mengonsumsi makanan utama responden selalu menyediakan nasi sebagai makanan pokok sumber energi.
Menurut Kardjati 1985 seperti yang dikutip oleh Santoso 2004, berdasarkan data Biro Pusat Statistik dan hasil sosio ekonomi sosial menyatakan bahwa beras
merupakan bahan makanan utama di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa bagian Barat. Alasan responden memberikan nasi sebagai pilihan utama dikarenakan masih
banyaknya responden yang beranggapan bahwa fungsi makanan pokok hanya untuk memberi rasa kenyang. Di samping itu nasi merupakan makanan pokok yang
dikonsumsi oleh keluarga secara turun-temurun seperti yang disebutkan oleh Suhardjo 1988 dan Truswell 1992 yang dikutip oleh Gunanti 2006 bahwa
kebiasaan makan pada seseorang bersifat turun-temurun dan kemudahan untuk memperolehnya. Namun ada juga sebagian responden yang memberikan roti sebagai
makanan sumber energi, tetapi hanya diberikan pada saat sarapan saja.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al – Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository©2009
Sumber energi lain yang dikonsumsi anak TK adalah jagung dan ubi. Namun frekuensi pemberikan kedua jenis makanan ini jarang hanya sebagai makanan
selingan. Seperti pada tabel 4.7 dapat diketahui bahwa frekuensi pemberian jagung pada anak TK paling banyak adalah 4-6x minggu sedangkan ubi 1-3xminggu.
Biasanya kedua jenis makanan ini diolah dengan cara direbus, digoreng atau dengan membuatnya menjadi kue tradisional.
Untuk jenis makanan lauk hewani yang paling banyak dikonsumsi anak TK adalah ikan dengan frekuensi pemberian 1xhari. Artinya ikan telah dikonsumsi
setiap kali makan. Pada umumnya ikan disajikan diolah dengan cara digoreng. Hanya sebagian saja disajikan dengan menggunakan cabai, hal ini dikarenakan anak
TK pada umumnya tidak menyukai rasa yang menyengat Santoso, 2004 seperti cabai. Untuk konsumsi telur dan daging ayam diberikan sesekali saja, meskipun
dalam tabel 4.8 disebutkan bahwa frekuensi pemberian telur paling banyak adalah 1x hari dengan alasan, pemberian telur merupakan alternatif pengganti lauk jika
anak sudah tidak menyukai lauk yang tersedia. Untuk daging ayam dan udang, mungkin hanya sebagian dari responden yang mampu untuk membelinya.
Jenis makanan lauk nabati yang dikonsumsi anak TK adalah tahu dan tempe. Namun sebagaian besar anak TK tidak menyukai kedua jenis lauk nabati tersebut. Hal
ini dapat dilihat pada tabel 4.9 di mana frekuensi makan tempe paling banyak adalah 1x hari, sedangkan tahu 1-3x minggu. Jarangnya anak mengonsumsi tahu dan tempe
disebabkan anak tidak menyukai rasanya. Biasanya tahu dan tempe diolah disajikan hanya dengan cara digoreng.
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al – Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository©2009
Jenis makanan berupa sayur-sayuran hijau yang dikonsumsi anak TK adalah sayur kangkung, bayam dan sayur daun singkong. Ada sebagian anak yang jarang
mengonsumsi sayur dengan alasan anak tidak suka. Berdasarkan tabel 4.10 frekuensi anak mengonsumsi sayur kangkung dan bayam paling banyak adalah 1xhari,
sedangkan sayur daun singkong paling banyak dikonsumsi 1-3xminggu. Di samping ketiga jenis sayur tersebut, ada juga yang mengonsumsi sayur buncis paling banyak
mengonsumsi dengan frekuensi 1x bulan, sayur sop dengan frekuensi 1-3x minggu dan sayur sawi dengan frekuensi 1-3x minggu.
Untuk buah-buahan, jenis buah yang sering dikonsumsi anak TK adalah pisang, pepaya dan jeruk. Ada juga sebagian anak yang jarang mengonsumsi buah
dikarenakan anak tidak suka dan orang tua yang tidak membiasakan anak untuk makan buah. Anak lebih memilih untuk mengonsumsi makanan jajanan. Berdasarkan
tabel 4.11 frekuensi makan buah pepaya dan pisang paling banyak 1xhari, sedangkan jeruk paling banyak 4-6xminggu. Di samping ketiga jenis buah tersebut, sebagian
kecil dari anak TK ada yang mengonsumsi apel, namun frekuensinya hanya sesekali saja.
Dalam hal pemberian susu, pada umumnya diberikan 1xhari. Hal ini menunjukkan perhatian orang tua terhadap pertumbuhan anak. Biasanya susu
diberikan pagi hari sebelum berangkat sekolah, sore hari dengan makanan selingan dan malam hari sebelum tidur.
5.2 Tingkat Kecukupan Zat Gizi Anak TK