Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al – Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository©2009
vitamin A akan menyebabkan gangguan penglihatan dan tidak adanya kekebalan terhadap infeksi serta gangguan pertumbuhan pada anak.
5.2.4 Tingkat Kecukupan Besi Fe
Untuk tingkat kecukupan besi, pada umumnya berada pada kategori cukup dengan koensumsi rata-rata 38,2 mg. Hal ini sesuai dengan yang terdapat dalam tabel 4.16 di
mana dari 43 anak terdapat 28 anak 65,1 berada pada kategori cukup. Namun juga masih ditemukan tingkat kecukupan pada kategori tidak cukup yaitu sebanyak
15 anak 34,9. Penyebab masih adanya tingkat kecukupan besi dalam kategori tidak cukup adalah
rendahnya konsumsi sayur-sayuran dan kacang-kacangan yang merupakan sumber besi Fe. Sumber baik besi lainnya berasal dari makanan hewani seperti daging
ayam dan ikan. Meskipun konsumsi pangan yang mengandung besi sudah cukup, perlu juga diperhatikan kualitas besi dalam makanan. Sehingga ada baiknya
diperhatikan kombinasi makanan sehari-hari, yang terdiri atas campuran sumber besi yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan serta sumber gizi lain yang dapat
membantu absorpsi besi. Besi Fe bersama protein merupkan unsur penting dalam proses pembentukan sel
darah merah. Kekurangan besi Fe dan protein dalam makanan sehari-hari secara berkelanjutan akan menyebabkan penyakit anemia gizi. Salah satu kelompok yang
rawan penyakit anemia gizi adalah anak usia sekolah. Menurut Santoso 2004, pada anak sekolah telah ditunjukkan adanya korelasi erat antara kadar hemoglobin dan
kesanggupan anak untuk belajar. Pada anak usia sekolah anemia gizi akan
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al – Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository©2009
mengakibatkan konsentrasi dalam belajar menurun dan penderita akan lebih mudah terserang penyakit infeksi. Hal ini tentu menghambat upaya pengembangan kualitas
SDM. 5.2.5
Tingkat Kecukupan Seng Zn
Untuk kecukupan seng Zn, berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa tingkat kecukupan seng anak TK pada umumnya terdapat pada kategori cukup yaitu sebesar
22 orang 51,2 dengan tingkat konsumsi rata-rata 10,6 mg. Untuk seng juga masih ditemukan anak dengan tingkat kecukupan tidak cukup yaitu sebanyak 21 orang
48,8 hampir mendekati jumlah kategori cukup. Masih rendahnya tingkat kecukupan seng pada anak TK dikarenakan masih
rendahnya konsumsi terhadap sumber seng Zn terutama daging, hati, kerang dan telur. Seperti halnya besi, absorpsi seng juga dipengaruhi oleh status seng tubuh. Bila
lebih banyak seng yang dibutuhkan, lebih banyak pula jumlah seng yang diabsorpsi. Begitu pula jenis makanan yang mempengaruhi absorpsi seng. Serat dan fitat
menghambat ketersediaan biologik seng. Sebaliknya protein histidin membantu absorpsi. Tembaga dalam jumlah melebihi kebutuhan faali akan menghambat
absorbsi seng. Pertumbuhan erat kaitannya dengan kecukupan konsumsi seng Zn. Seng merupakan
suatu unsur kehidupan. Kita memerlukan seng untuk perkembangan tubuh, kekebalan, sistem endokrin, saraf dan kesehatan kulit. Seng juga membantu
pertumbuhan sel-sel dalam tubuh. Kurangnya asupan seng akan memperlambat
Masitah Matondang. Status Gizi Dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak-Kanak Di Yayasan Muslimat R.A Al – Ittihadiyah Medan Tahun 2007
USU e-Repository©2009
perkembangan tubuh dan menyebabkan ukuran tubuh menjadi kecil. Selain itu seng juga terkait erat dengan perkembangan kecerdasan anak Almatsier, 2001.
Menurut Soekirman 2000, seng dapat mempengaruhi pertumbuhan dan juga berperan untuk mencegah terjadinya diare dan infeksi saluran pernafasan atas ISPA
pada anak-anak yang “pendek tidak sesuai umur” PTSU atau stunted. Menurut Nasution 2000 yang dikutip oleh Lubis 2006 menyatakan bahwa defisiensi seng
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan meningkatkan risiko diare dan infeksi saluran nafas.
5.3 Status Gizi Anak TK