sebagai keajaiban ekonomi Asia yang diimbangi dengan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada saat itu dan diimbangi juga dengan PDB perkapita meningkat
dari US 700 pada tahun 1990 menjadi hampir US 1200 pada tahun 1996.
4.3. Perkembangan Inflasi
Setiap negara pasti, akan mengalami apa yang dikatakan dengan inflasi. Naik turunya suatu inflasi tergantung pada keanekaragaman mekanisme kegiatan perekonomian
didalam negara tersebut. Misalnya di Indonesia, dapat dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM, kenaikan tarif jasa publik, berlimpahnya kredit konsumtif, spekulasi tanah dan
ekspansi APBN. Negara Indonesia yang memiliki perekonomian terbuka terhadap perekonomian dunia menyebabkan peka terhadap gejolak perekonomian dunia.
Keterbukaan perekonomian ini dapat dilihat dari tingginya rasio perdagangan luar negeri terhadap Produk Domestik Bruto.
Inflasi di Indonesia selalu mengalami perubahan mulai tahun 1985 sampai tahun 1996. Namun perubhannya tidak begitu tajam. Akan tetapi pada tahun 1997 – 1999tingkat
inflasi di Indonesia re;latif tinggi. Hal ini disebabkan antara lain, kondisi moneter yang sangat buruk. Krisis yang melanda Indonesia memberikan sumbangan yang cukup berarti
bagi peningkatan inflasi. Terutama saat nilai tukar rupiah sangat rendah, bahkan sampai titik terendah yaitu : Rp 16.000 per US . Hal ini juga mengakibatkan harga barang impor
menjadi sangat mahal, terutama Indonesia yang sebagian besar masih mengimpor alat – alat
Universitas Sumatera Utara
produksi dari luar negeri. Dengan demikian, maka biaya produksi akan sangat meningkat, sehingga produk yang dihasilkan juga naik yang pada akhirnya meningkatkan inflasi.
Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas moneter di Indonesia, berusaha untuk memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia dengan berusaha menekan laju inflasi pada
tahun 1998 sebesar 77,63 , melalui penekanan jumlah uang beredar di masyarakat dengan menaikkan suku bunga SBI. Pada saat itu diharapkan uang yang beredar di masyarakat
akan terserap oleh bank – bank umum akibat dari tingkat suku bunga perbankan yang juga ikut naik. Sehingga pada tahu berikutnya, tahun 1999, laju inflasi sudah dapat dikendalikan
Pada tahun 2000 dan tahun 2001, inflasi kembali meningkat menjadi 9,35 dan 12,55 yang kemudian turun menjadi 10 pada tahun 2002. Tahun 2003 tingkat inflasi sebesar
5,16. Untuk lebih jelasnya, maka perkembangan inflasi dapat dilihat pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Perkembangan nilai inflasi tahun 1985 - 2007
Sumber : Badan Pusat Statistik Tahun
Inflasi
1985 1986
1987 1988
1989 1990
1991 1992
1993 1994
1995 1996
1997 1998
1999 2000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 4,31
8,83 8,9
5,47 5,97
9,53 9,52
4,94 9,77
9,24 8,64
6,47 11,05
77,63 2,01
9,35 12,55
10 5,1
6,4 6,7
5,9 6,3
Universitas Sumatera Utara
4.4. Perkembanhgan Tingakat Suku Bunga SBI