itu, harga dari suatu asset yang berlaku saat ini langsung berkaitan dengan barang dan jasa yang diinginkan pihak pembeli di masa mendatang. Hal yang sama juga berlaku terhadap
kurs. Mengingat setiap mata uang selalu menghadapi kemungkinan penurunan nilai tukar
atau depresiasi terhadap mata uang – mata uang lainnya, atau sebaliknya mengalami kenaikan nilai tukar apresiasi, maka kalangan keuangan internasional lebih suka
menggunakan indikator kurs efektif. Kurs efektif effective exchange rate adalah rata – rata kurs antara mata uang domestik dengan mata uang dari sejumlah negara lain yang
menjadi mitra – mitra dagang terpentingnya. Jadi, faktor yang diutamakan adalah arti penting relatif hubungan dagang antara satu negara dengan sejumlah negara lainnya yang
menjadi mitra dagangnya yang terbesar.Dominick, 1997
2.3.1. Sistem Kurs
Pada masa kini hampir seluruh negara yang ada di dunia tidak menggunakan sistem kurs yang murni. Negara-negara yang melakukan hubungan ekonomi internasional dengan
negara lain menggunakan sistem kurs campuran yang memadukan sebagian karakteristik sistem kurs baru dan sebagian lagi dengan sistem kurs mengambang yang masing-masing
memiliki komposisi paduan karakteristik yang berbeda.
Sistem kurs campuran antara lain: a.
Sistem kurs terbatas.
Universitas Sumatera Utara
Sistem kurs ini biasanya memungkinkan fluktuasi kurs sampai batas tertentu. Sistem kurs yang didasarkan pada batas-batas fluktuasi atau sistem kurs terbatas
dimana negara-negara dapat menentukan sendiri nilai patokan kursnya, kemudian membiarkan mata uangnya bergerak di atasdi bawah nilai patokan tersebut secara
terbatas. Kelebihan dari sistem kurs terbatas adalah dimana otoritas moneter di berbagai negara masih tetap memungkinkan untuk melakukan intervensi. Otoritas
moneter hanya perlu sesekali melakukan intervensi terhadap pasar valuta asing apabila kurs mata uang domestiknya bergerak terlalu jauh sehingga cenderung
melampaui batas-batas yang telah ditetapkan. b.
Sistem kurs baku yang dapat disesuaikan. Sistem kurs baku yang dapat disesuaikan adjustable peg system lebih
menitikberatkan pada nilai patokan kurs daripada batas-batas nilai inflasi. Dalam sistem ini yang sering diubah ialah nilai patokannya sehingga sistem ini mengirim
uang bagi negara-negara untuk melakukan devaluasi ataupun revaluasi mengoreksi neraca pembayaran.
c. Sistem kurs baku merayap.
Dalam sistem ini nilai patokan masih boleh diubah. Namun setiap perubahan diusahakan sekecil mungkin. Sistem ini memungkinkan dilakukannya perubahan
nilai patokan dalam frekuensi tinggi bahkan secara berkala. Misalnya, sekali
Universitas Sumatera Utara
dalam sebulan perubahan ini dapat dilakukan berulang-ulang sampai tingkat ekuilibrium.
d. Sistem kurs mengambang terkendali.
Fluktuasi kurs yang terlalu tajam atau terlalu sering terjadi cenderung makin surutnya arus perdagangan dan investasi internasional. Dalam system kurs
mengambang terkendali managed floating exchange rate system ini, otoritas moneter di masing-masing negara dibebani kewajiban untuk melakukan intervensi
terhadap pasar-pasar valas dalam rangka mendukung inflasi jangka pendek dan mencegah kecenderungan jangka panjangnya. Dalam sistem kurs ini masih
diperlukan adanya cadangan internasional sedangkam dalam sistem kurs mengambang bebas tidak diperlukan cadangan internasional karena
ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran secara otomatis dikoreksi oleh perubahan-perubahan kurs. Koreksi ini dapat berjalan secara lancar apabila pasar
valas bersifat stabil sehingga intervensi pemerintah maupun cadangan internasional sama sekali tidak diperlukan.Paul, 1992
2.3.2. Arbitrase