Jenis – Jenis Inflasi Inflasi inflation 1. Defenisi dan Pengertian Inflasi

relatif. Tetapi kekuatan inflasi mengakibatkan perubahan – perubahan harga relatif yang lebih bedar daripada perubahan yang disebabkan oleh pergeseran dalam kurva – kurva permintaan dan penawaran dalam suatu perekonomian yang stabil. Ada harga – harga yang berubah dengan cepat sekali akibat tekanan inflasi dan ada juga lainnya yang “ bergetah “ . Misalnya, upah pegawai negeri tidak dapat dinaikkan kecuali dengan keputusan DPR tetapi harga – harga barang di pasar dapat berubah setiap waktu.Sukirno,2006

2.2.2. Jenis – Jenis Inflasi

Ada tiga golongan pengklasifikasian jenis – jenis inflasi yaitu berdasarkan atas parah tidaknya inflasi tersebut, sumber – sumber penyebabnya, dan asalnya, Yakni : a. Golongan inflasi berdasarkan atas parah tidaknya inflasi atau besarnya tekanan inflasi 1. Inflasi ringan creeping inflation Laju inflasi dibawah 10 per tahun. Ditandai dengan kenaikan harga berjalan secara lambat dengan persentase kecil serta dalam jangka waktu yang relatif lama. 2. Inflasi sedang antara 10 - 30 per tahun Ditandai dengan kenaika harga yang lebih cepat dari inflasi ringan dan perlu diwaspadai dampaknya bagi perekonomian. 3. Inflasi berat 30 - 100 per tahun Universitas Sumatera Utara Ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan kadang – kadang berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi. Artinya harga – harga minggu atau bulan ini lebih tinggi dari harga – harga minggu atau bulan sebelumnya. 4. Hyper inflasi atau run away inflation diatas 100 per tahun Inflasi ini paling parah akibatnya dimana masyarakat tidak lagi berkeinginan untuk menyimpan uang. Nilai uang merosot dengan tajam sehingga cenderung untuk ditukarkan dengan barang. Perputaran uang makin cepat, harga naik secara akselerasi. Biasanya timbul apabila pemerintah mengalami defisit anggaran belanja karena pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia harus mencetak uang untuk menutupinya. b. Golongan inflasi berdasarkan atas sumber penyebab inflasi, yang dibedakan atas: 1. Inflasi tarikan permintaan demand full inflation atau inflasi permintaan demand inflation Inflasi tarikan permintaan demand full inflation atau inflasi permintaan demand Inflation, yaitu inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbsgai barang terlalu kuat. 2. Inflasi dorongan biaya cosh push inflation atau inflasi penawaran supply inflation Inflasi dorongan biaya atau inflasi penawaran, yaitu inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi. Universitas Sumatera Utara 3. Inflasi campuran mixed inflation, yaitu inflasi yang unsur penyebabnya berupa campuran antara tarikan permintaan dan inflasi dorongan biaya. Walaupun sering terjadi inflasi yang murni adalah inflasi tarikan permintaan atau murni dorongan biaya tetapi setelah dampaknya mulai terasa dalam perekonomian dapat menyebabkan terjadinya inflasi campuran. c. Golongan inflasi berdasarkan atas asal penyebab inflasi, yang dibedakan atas : 1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri domestic inflation. Inflasi ini timbul bisa disebabkan defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru dan lain sebagainya. 2. Inflasi yang berasal dari luar negeri imported inflation Yaitu inflasi yang timbul karena kenaikan harga – harga di luar negeri atau di negara – negara yang mempunyai hubungan dagang antara negara yang satu dengan negara lainnya. Kenaikan harga barang – barang yang kita impor dapat mengakibatkan secara langsung kenaikan indeks biaya hidup karena sebagian barang – barang yang tercakup didalam nya berasal dari impor, secara tidak langsung menaikkan indeks harga melalui kenaikan biaya produksi dari berbagai barang yang mengunakan bahan mentah atau mesin – mesin yang harus diimpor, dan demikian akan menaikkan harga jual barang di dalam negeri. Selain itu, kenaikan harga barang – barang impor juga secara tidak langsung mengakibatkan kenaikan harga di dalam negeri karena ada kemungkinan kenaikan harga Universitas Sumatera Utara barang – barang impor mengakibatkan kenaikan pengeluaran pemerintahswastanyang berusaha mengimbangi kenaikan harga impor tersebut.Adityawan,1986

2.2.3. Efek Inflasi