dalam sebulan perubahan ini dapat dilakukan berulang-ulang sampai tingkat ekuilibrium.
d. Sistem kurs mengambang terkendali.
Fluktuasi kurs yang terlalu tajam atau terlalu sering terjadi cenderung makin surutnya arus perdagangan dan investasi internasional. Dalam system kurs
mengambang terkendali managed floating exchange rate system ini, otoritas moneter di masing-masing negara dibebani kewajiban untuk melakukan intervensi
terhadap pasar-pasar valas dalam rangka mendukung inflasi jangka pendek dan mencegah kecenderungan jangka panjangnya. Dalam sistem kurs ini masih
diperlukan adanya cadangan internasional sedangkam dalam sistem kurs mengambang bebas tidak diperlukan cadangan internasional karena
ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran secara otomatis dikoreksi oleh perubahan-perubahan kurs. Koreksi ini dapat berjalan secara lancar apabila pasar
valas bersifat stabil sehingga intervensi pemerintah maupun cadangan internasional sama sekali tidak diperlukan.Paul, 1992
2.3.2. Arbitrase
Kurs antara dua mata uang bisa dibuat sama diberbagai pusat moneter melalui arbitrase arbitrage . Istilah ini mengacu pada praktek pembelian suatu mata uang
disebuah pusat moneter dimana harganya lebih murah, untuk kemudian segera dijual
Universitas Sumatera Utara
kembali di pusat moneter lainnya yang menawarkan harga lebih mahal, dalam rangka mencetak keuntungan dalam jangka pendek.
Sebagai contoh, jika harga poundsterling dalam satuan dolar adalah 1,99 artinya kita memerlukan 1,99 untuk membeli £ 1 di New york, sedangkan kurs yang berlaku di
London adalah 2,01, maka pelaku arbitrase biasanya adalah pialang valuta asing atau sebuah bank komersial akan membeli poundsterling seharga 1,99 di New York dan
segera menjualnya kembali di London seharga 2,01, sehingga dalam waktu singkat ia memperoleh keuntungan sebesar 0,02 untuk setiap poundsterling. Begitu kegiatan
arbitrase berlangsung, kurs antara dua mata uang cenderung mendekat, sehingga sama besarnya di dua pusat moneter yang terkait.Paul, 1992
2.3.3. Kurs Spot dan Kurs Berjangka
Semua transaksi valuta asing berlangsung secara seketika atau langsung. Artinya kedua belah pihak sepakat untuk saling menukarkan simpanan bank mereka serta
melaksanakannya secepat mungkin. Kurs yang melandasinya bersifat seketika on the pot. Jenis transaksi valuta asing yang paling dikenal adalah pembayaran dan penerimaan valuta
asing yang terlaksana dalm dua hari kerja setelah disepakatinya transaksi tersebut. Periode selama dua hari kerja tersebut dimaksudkan untuk memberikan waktu yang memadai bagi
kedua belah pihak guna megadakan pengaturan dan memberikan instruksi – instruksi pendebetan dan pengkreditan rekening mereka pada bank – bank yang terkait, baik itu yang
Universitas Sumatera Utara
berada di dalam maupun yang di luar negeri. Tipe transaksi seperti ini lazim disebut sebagai transaksi spot spot transaction.
Disamping transaksi spot tersebut, terdapat pula transaksi – transaksi berjangka. Adapun yang disebut sebagai transaksi berjangka forward transaction adalah kesepakatan
yang dicapai pada hari ini untuk membeli sejumlah valuta asing yang penyerahannya dilakukan di masa mendatang berdasarkan tingkat nilai kurs yang disepakati hari ini. Kurs
yang disepakati pada hari ini namun baru berlaku beberapa waktu kemudian itulah yang disebut sebagai Kurs Berjangka forward rate. Kurs berjangka dalam kondisi ekuilibrium
equilibrium forward rate ditentukan oleh perpotongan antara kurva permintaan dan kurva penawaran pasar valuta asing khusus untuk penyerahan di masa mendatang. Adapun tingkat
–tingkat permintaan dan penawaran kurs berjangka itu biasanya bersumber dari praktek – praktek pemagaran resiko kurs hedging, praktek spekulasi, dan juga dari tindakan –
tindakan arbitrase suku bunga terselubung covered interest rate arbitrage.dominick, 1997
2.3.4. Teori – teori kurs a.Pendekatan Perdagangan atau Pendekatan Elastisitas Terhadap pembentukan Kurs
Salah satu model kurs tradisional yang sangat penting didasarkan pada kajian terhadap arus pertukaran barang dan jasa antar Negara. Artinya, model ini melihat bahwa
nilai tukar atau kurs antara dua mata uang dari dua negara ditentukan oleh besar kecilnya
Universitas Sumatera Utara
perdagangan barang dan jasa yang berlangsung diantara kedua negara tersebut. Itulah sebabnya model ini lazim disebut sebagai Pendekatan Perdagangan trade approach atau
pendekatan elastisitas terhadap pembentukan kurs elasticity approach to exchange rate determination. Menurut pendekatan ini kurs ekuilibrium adalah kurs yang akan
menyeimbangkan nilai ekspor dan impor dari suatu negara. Jika nilai impor negara tersebut lebih besar ketimbang nilai ekspornya artinya negara yang bersangkutan mengalami defisit
perdagangan, maka kurs mata uangnya akan mengalami peningkatan artinya mata uangnya mengalami depresiasi atau penurunan nilai tukar, dan hal itu akan berlangsung
secara cepat dalam system kurs mengambang yang berlaku pada saat ini. Peningkatan kurs atau penurunan nilai mata uang tersebut akan membuat harga dari
beberapa komoditi ekspornya menjadi lebih murah bagi para importir atau pihak asing sedangkan brbagai produk barang dan jasa impor menjadi lebih mahal penduduk domestik.
Akibatnya, lambat laun ekspor negara tersebut akan mengalami kenaikan sedangkan impornya akan terus menurun sampai pada akhirnya nilai perdagangan internasionalnya
benar – benar seimbang impor sama dengan ekspor.
b. Pendekatan Moneter Terhadap Pembentukan Kurs dan Lonjakan Kurs