pembayaran dengan menyerahkan kepada bagian pengiriman. Kemudian bagian pengiriman menyerahkan uang pembayaran tersebut kepada bagian
penjualan. Aktivitas proses pembayaran obat berakhir setelah bagian penjualan menerima uang pembayaran dari pelanggan melalui bagian
pengiriman.
c. Proses Pengiriman Obat
membuat surat jalan
memproses retur
Stop Start
mengirimkan obat dan surat jalan
tidak_sesuai mengecek
obat
menandatangani surat jalan
menerima obat dan surat jalan
Stop sesuai
Pelanggan Bag.Pengiriman
Bag.Penj ualan
Gambar 4.7 Activity Diagram proses pengiriman obat.
Pada activity diagram proses pengiriman obat, terdapat tiga actor yang terlibat yaitu bagian penjualan, bagian pengiriman dan pelanggan. Proses
bisnis dimulai ketika bagian penjualan menyiapkan obat yang telah diserahkan oleh bagian gudang, kemudian bagian penjualan membuatkan
surat jalan untuk memberitahukan obat apa saja yang dikirim oleh bagian
98
pengiriman. Setelah itu bagian pengiriman mengantarkan obat dan surat jalan kepada pelanggan. Kemudian pelanggan menerima obat pesanannya
dan segera melakukan pengecekan terhadap obat pesanannya. Setelah dilakukan pengecekan, pelanggan dihadapkan dengan decision. Apabila obat
pesanan tidak sesuai dengan pesanannya, maka pelanggan dapat melakukan proses retur kepada bagian penjualan. Jika sebaliknya, obat pesanan sesuai
dengan pesanan, maka selanjutnya pelanggan menandatangi surat jalan dan aktivitas proses pengiriman obat berakhir.
d. Proses Retur Obat
mengembalikan obat
menerima obat dan surat jalan
start
stop menerima obat
dan surat jalan menyerahkan obat
dan surat jalan
menerima obat surat retur
menyerahkan obat surat retur
menerima obat dan surat jalan
membuat surat retur
menyerahkan obat surat retur
Bag.Penj ualan Bag.Pengiriman
Pelanggan
Gambar 4.8
Activity Diagram proses retur obat.
99
Pada activity diagram proses retur obat, terdapat tiga actor yang terlibat yaitu pelanggan, bagian pengiriman dan bagian penjualan. Proses bisnis
dimulai ketika pelanggan mengembalikan surat jalan dan obat yang akan diretur kepada bagian pengiriman, kemudian bagian pengiriman menerima
surat jalan dan obat tersebut lalu menyerahkannya ke bagian penjualan. Bagian Penjualan menerima obat dan surat jalan, kemudian membuat surat
retur. Selanjutnya obat dan surat retur diserahkan ke bagian pengiriman. Bagian pengiriman menerima obat dan surat retur, lalu menyerahkan obat
dan surat retur tersebut kepada pelanggan. Pelanggan menerima obat dan
surat retur. Aktifitas proses retur obat berakhir. e.
Proses Pembuatan Laporan
membuat laporan Start
menerima laporan
Bag.Penj ualan Pimpinan
Stop
Gambar 4.9
Activity Diagram proses pembuatan laporan.
Pada activity diagram proses pembuatan laporan, terdapat dua actor yang terlibat yaitu bagian penjualan dan pimpinan. Proses bisnis dimulai ketika
bagian penjualan membuat laporan penjualan yang kemudian diserahkan kepada pimpinan. Setelah menerima laporan penjualan dari bagian
100
penjualan, pimpinan melakukan pengecekan terhadap laporan penjualan dan aktivitas proses pembuatan laporan berakhir.
4.3.2 Analisis Persyaratan Requirement Analysis
Fase ini adalah fase yang sangat penting dalam pengembangan sebuah sistem informasi. Fase ini mendefinisikan dan menganalisis persyaratan-
persyaratan sistem informasi penjualan yang mendukung aktifitas penjualan obat PT.Distriversa Buanamas.
Requirements yang ada akan dibagi menjadi 2 dua bagian. Bagian
pertama adalah Functional Requirement yaitu aktivitas dan servis yang harus disediakan oleh sistem yang akan dikembangkan. Bagian kedua adalah
Nonfunctional Requirement yaitu fitur-fitur lain yang diperlukan oleh sistem agar
sistem dapat lebih memuaskan. Berikut adalah requirements dari Sistem Informasi Penjualan PT.Distriversa Buanamas:
4.3.2.1 Functional Requirement
Sistem yang dikembangkan harus mempunyai functional requirements sebagai berikut :
1. Pencatatan transaksi dan pencetakan bukti transaksi penjualan terkomputerisasi.
2. Pengaturan penyimpanan data file master, yang terdiri dari data pelanggan, data obat, data batch, data kendaraan dan data supir.
3. Mengintegrasikan data-data tersebut sehingga terletak pada database yang sama.
101
4. Pembuatan laporan penjualan, laporan pesanan dan laporan retur yang terintegrasi dengan database.
4.3.2.2 Nonfunctional Requirement
Nonfunctional Requirements dari sistem yang dikembangkan adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.1 Nonfunctional Requirements
Jenis Kebutuhan Penjelasan
Model Tampilan Performance a Mengefisienkan waktu proses pengolahan data dibagian penjualan
b Mengurangi tingkat kesalahan dan ketidaklengkapan data
c Tampilan interface yang menarik dan lebih user friendly sehingga lebih
mudah dimengerti dan digunakan oleh user
. Model Penyimpanan Data
Information a Melakukan penyimpanan data
penjualan berupa data pelanggan, data obat, data batch, data kendaraan,data
supir, dan data-data transaksi penjualan obat yang terintegrasi
dengan database.
b Mencegah terjadinya penyimpanan data yang redundant.
c Mencegah hilangnya data yang selama ini disebabkan karena penyimpanan
data dilakukan manual dengan menggunakan form kertas.
d Memudahkan penyajian laporan dengan pembuatan fitur cetak laporan.
e Meminimalisasi terjadinya kesalahan penginputan data dan informasi.
f Data terdokumentasi dan terstruktur.
102
Model Segi Ekonomi Economic a Mengurangi biaya yang disebabkan oleh kesalahan pencatatan data
penjualan, penginputan transaksi dan pencatatan laporan.
b Meningkatkan pelayanan penjualan sehingga tercapai kepuasan pelanggan
yang berdampak pada peningkatan hasil penjualan.
Model Pengontrolan Sistem Control
a Meningkatkan keamanan terhadap pelaksanaan proses penyimpanan data.
b Adanya operator data entry yang bertangungjawab terhadap pelaksanan
pemasukan data dan jalannya aktifitas pada aplikasi.
Model Efisiensi Sistem Eficiency a Mengefisienkan waktu untuk pelaksanaan proses penginputan data.
b Meminimalisasi biaya dan sumber daya yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan proses pelaporan. Model Pelayanan Sistem Service
a Menghasilkan informasi yang akurat untuk bahan pertimbangan dan
evaluasi. b Memberi kemudahan dalam
penggunaan operasional sistem.
4.3.3 Analisis Keputusan Decision Analysis
Dari tahapan analisis sebelumnya telah diketahui permasalahan dari sistem berjalan dan persyaratan akan kebutuhan sistem yang diinginkan, maka fase
selanjutnya adalah analisis keputusan yaitu menentukan komponen-komponen dari sistem usulan yang akan dirancang, dibangun dan diimplementasikan. Berikut
merupakan komponen-komponen yang dibutuhkan: 1. Data Penjualan
Proses perekaman pengolahan seluruh data penjualan yang ada ke dalam satu database, yaitu data pelanggan, data obat, data batch, data supir, data
kendaraan, data faktur, data surat pesanan, data surat jalan dan data retur.
103
2. Pencetakan Sebagian data master dapat digunakan sebagai bahan untuk mencetak bukti
transaksi penjualan seperti surat pesanan, faktur, surat jalan dan surat retur. 3. Pelaporan
Dalam sistem informasi ini data-data dimanfaatkan sebagai bahan laporan penjualan, laporan pemesanan dan laporan retur per jangka waktu yang
diinginkan, misal laporan per hari, laporan per bulan, laporan per tahun, dsb. 4. User
Dalam penggunaannya fungsi-fungsi dalam sistem informasi ini dioperasikan oleh karyawan bagian penjualan.
Setelah mengetahui komponen-komponen sistem yang diusulkan selanjutnya adalah menentukan jenis perangkat sistem yaitu berupa tools atau alat
untuk merancang dan mengimplementasikan sistem usulan sehingga menghasilkan arsitektur sistem yang diinginkan. Dalam menentukan arsitektur
sistem usulan yang terpenting adalah pemahaman terhadap jenis tools yang akan digunakan karena harus sesuai dengan kebutuhan pengguna dan fungsi-fungsi
sistem yang terdapat didalamnya. Di dalam sistem lama, proses pengolahan datanya dilakukan secara
manual, sedangkan pada sistem informasi yang akan dikembangkan adalah sistem informasi terkomputerisasi berbentuk windows application, dan konsep
pengembangan aplikasi ini menggunakan pemrograman berorientasi objek. Sistem usulan dirancang dengan menggunakan UML Unified Modeling Language, dan
pemrograman berorientasi objek yang digunakan dalam mengimplementasikan
104
sistem ini adalah Visual Basic.NET. Sehingga konsep tentang UML dan VB.NET harus benar-benar dikuasai.
4.4 Perancangan Sistem
Design 4.4.1
Use Case Diagram
Tahap pertama dalam perancangan sistem yaitu mendesain use case diagram
. Berikut adalah desain use case diagram untuk sistem usulan:
Cetak Laporan
Entry File Transaksi Update File Master
update data pelanggan update data obat
update data batch
update data supir
update data kendaraan cetak laporan penjualan
cetak laporan pesanan
cetak laporan retur
Bag.Penjualan
entry faktur
entry surat jalan
entry retur entry surat pesanan
Gambar 4.10
Use case diagram perancangan sistem.
105
Seperti yang terlihat pada Gambar 4.10, actor yang terlibat di dalam use
case diagram perancangan sistem adalah bagian penjualan. Pada use case
diagram tersebut, terdapat dua belas use case, diantaranya terdapat lima use case
pada package update file master yaitu update data pelanggan, update data obat, update
data batch, update data supir dan update data kendaraan. Pada package entry file
transaksi terdapat empat use case yaitu entry surat pesanan, entry faktur, entry
surat jalan dan entry retur. Pada package cetak laporan terdapat tiga use case yaitu cetak laporan penjualan, cetak laporam pesanan, cetak laporan retur.
Selanjutnya akan dibahas lebih detil mengenai use case diagram sistem usulan tersebut dan dibagi berdasarkan use case diagram update file master, use case
diagram entry file transaksi dan use case diagram cetak laporan.
a. Use Case Diagram Update File Master