2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Data dan Informasi
Definisi data perlu dibedakan dengan informasi. James A.O’Brien mendefinisikan data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai
informasi fisik atau transaksi bisnis. Sedangkan informasi adalah data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu
O’Brien, 2005. Menurut Jogiyanto, data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Sedangkan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya Jogiyanto, 2005. Sedangkan menurut Abdul Kadir, data adalah fakta mengenai objek, orang
dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai angka, deretan karakter atau simbol. Informasi adalah hasil analisis sintesis terhadap data. Dengan kata lain, informasi
dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang, entah itu manajer, staf, ataupun orang lain di
dalam suatu organisasi atau perusahaan Kadir, 1999.
2.2.2 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang masih belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu
model untuk dihasilkan informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti
menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data
15
kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut
dengan siklus informasi Jogiyanto, 2005.
Sumber:
Jogiyanto, 2005.
Gambar 2.1
Siklus informasi menurut Jogiyanto. Sedangkan menurut Ladjamudin, siklus informasi atau siklus pengolahan
data digambarkan sebagai berikut Ladjamudin, 2005:
Sumber: Ladjamudin, 2005
Gambar 2.2 Siklus informasi menurut Ladjamudin.
16
2.2.3 Kualitas Informasi
Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada
waktunya dan relevan Jogiyanto, 2005. John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang
oleh tiga buah pilar sebagai berikut Jogiyanto, 2005:
Akurat Tepat
Waktu Relevan
Kualitas Informasi
Sumber:
Jogiyanto, 2005.
Gambar 2.3
Pilar kualitas informasi.
Keterangan gambar di atas yaitu: akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Tepat pada waktunya
berarti informasi yang datang pada penerimanya tidak boleh terlambat. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya Jogiyanto,
2005. Abdul Kadir juga berpendapat informasi yang berkualitas ditentukan oleh
hal-hal sebagai berikut Kadir, 2003: a.
Akurat accurate, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
17
b. Tepat waktu timelines, informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak
boleh terlambat, karena nantinya tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal
atau kesalahan pengambilan keputusan dan tindakan. c.
Relevan relevance, informasi harus memberikan manfaat yang baik untuk pemakai informasi tersebut.
Sedangkan menurut Turban, dalam buku Introduction to Information Technology
, ada beberapa sebab yang menjadikan sebuah informasi berguna untuk pemakainya, yaitu di antaranya adalah Turban, 2003:
a. Accurate
Informasi harus akurat, bebas dari kesalahan-kesalahan. b.
Complete Informasi harus lengkap, mencakupi semua hal yang dibutuhkan.
c. Flexible
Informasi harus fleksibel, dapat diterimadilihat dalam berbagai sudut pandang.
d. Reliable
Informasi harus dapat dipercaya, hasilnya selalu konsisten tidak berubah- ubah.
e. Relevant
Informasi harus relevan, berisikan masalah atau isu yang telah ditelaah. f.
Timely Informasi harus tepat waktu, tersedia pada saat dibutuhkan.
18
g. Verifiable
Informasi harus dapat diverifikasi, dasar dari informasi dapat diperiksa atau dicari kebenarannya.
h. Accessible
Informasi harus mudah didapatkan, jadi siapapun yang membutuhkan informasi bisa segera mendapatkannya.
i. Secure
Informasi harus aman atau bersih, bebas dari suatu pencemaran baik itu disengaja atau kebetulan saja.
2.2.4 Nilai Informasi