dari kelas yang lain, dimana atribut dari kelas semula dapat diwariskan ke kelas yang baru Suharto, 2004.
2.5.3 Definisi Berorientasi Objek
Berorientasi objek atau object oriented merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak. Menurut Sholiq, yang dimaksud berorientasi objek
adalah mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek-objek diskrit yang bekerja sama antara informasi atau struktur data dan perilaku behavior
yang mengaturnya Sholiq, 2006. Bambang Hariyanto mengemukakan bahwa berorientasi objek adalah cara memandang persoalan menggunakan model-model
yang diorganisasikan seputar konsep objek yang mengkombinasikan struktur data dan perilaku suatu entitas Hariyanto, 2004. Ariesto Hadi Sutopo secara spesifik
menambahkan, pengertian berorientasi objek berarti bahwa kita mengorganisasi perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data
dan perilakunya Sutopo, 2002.
2.5.3.1 Istilah berorientasi Objek
Ada beberapa istilah berorientasi objek yang dikemukan oleh Sholiq antara lain sebagai berikut Sholiq, 2006:
a. Abstraction
Abstraksi atau abstraction secara sederhana dikatakan sebagai proses memilah beberapa atribut dan beberapa operasi suatu objek hanya sampai
pada yang benar-benar diperlukan saja dan membuang atribut dan operasi yang tidak diperlukan untuk persoalan yang dihadapi Sholiq, 2006.
32
Menurut Suharto, abstraksi adalah prinsip untuk mereprensentasikan dunia nyata yang kompleks menjadi satu bentuk model yang sederhana dengan
mengabaikan aspek-aspek lain yang tidak sesuai dengan permasalahan Suharto, 2004.
b. Inheritance
Objek adalah anggota atau instan suatu kelas, sebaliknya kelas adalah sebuah kategori dari beberapa objek yang mempunyai atribut dan operasi
yang sama, maka objek mempunyai semua karakteristik dari suatu kelas. Atribut dan operasi yang ditentukan dalam kelas dapat diwariskan ke
masing-masing objek dalam kelas tersebut Sholiq, 2006. Suharto mengemukakan bahwa pewarisan atau inheritance adalah mekanisme yang
memungkinkan satu objek mewarisi sebagian atau seluruh definisi dari objek lain sebagai bagian dari dirinya Suharto, 2004.
c. Polymorphism
Banyak bentuk atau polymorphism adalah suatu operasi dengan nama yang sama, tetapi jika diberikan pada objek yang berbeda akan mengakibatkan
operasi yang berbeda Sholiq, 2006. Suharto menambahkan, polymorphism adalah kemampuan suatu objek untuk digunakan dibanyak tujuan yang
berbeda dengan nama yang sama sehingga menghemat baris program Suharto, 2004.
d. Encapsulation
Pembungkusan atau encapsulation adalah menyembunyikan kompleksitas dari luar dan hanya membuka operasi-operasi yang diperlukan saja terhadap
objek-objek lain Sholiq, 2006. Menurut Suharto, encapsulation adalah
33
pembungkusan atribut data dan layanan operasi-operasi yang dipunyai objek, untuk menyembunyikan implementasi dari objek sehingga objek lain
tidak mengetahui cara kerjanya Suharto, 2004. e.
Message sending Suatu objek mengirimkan pesan ke objek lain untuk melakukan sebuah
operasi dan juga dapat menerima pesan dari objek lain untuk melakukan operasi lainnya Sholiq, 2006. Suharto menambahkan, message sending
adalah komunikasi antar objek dilakukan lewat pesan message yang dikirim dari satu objek ke objek lainnya Suharto, 2004.
f. Assosiation
Seseorang melakukan turn-on pada sebuah televisi maka menurut terminologi berorientasi objek, seseorang tersebut sedang berassosiasi
dengan televisi. Sebuah kelas dapat diassosiasikan pada beberapa kelas sekaligus Sholiq, 2006.
g. Aggregation
Aggregasi atau aggregation adalah bentuk khusus dari assosiasi yang lebih kuat dimana assosiasi yang terjadi adalah ”part-of” antara objek yang satu
dengan beberapa objek lainnya atau assosiasi antara ”keseluruhan” dengan ”sebagian” Sholiq, 2006.
34
2.5.4 Definisi Metodologi Berorientasi Objek