a. Definisi Lingkup
Scope Definition
Fase pertama pengembangan sistem ini adalah mendefinisikan lingkup sistem, yang artinya menentukan tingkat atau ukuran dan batas-batas
pengembangan sistem. Tahap ini juga menggambarkan dengan jelas dan singkat tentang masalah, kesempatan dan perintah yang memicu proyek.
Dengan diberikan pemahaman dasar tentang masalah, kesempatan, batasan, perintah dan visi dari sistem yang akan dikembangkan, maka hal ini dapat
mendefinisikan seberapa besar proyek ini Whitten et al, 2004. Sistem yang akan dikembangkan dirangkum dalam system definition menggunakan
kriteria FACTOR yang terdiri dari enam elemen yaitu Functionality, Application domain, Condition, Technology, Objects, Responsibility
. System definition
adalah sebuah deskripsi teratur dari sistem yang terkomputerisasi yang dijelaskan dalam bahasa natural Mathiassen et al, 2000.
b. Analisis Sistem
Analysis
Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Bisa juga karena diinginkannya pengembangan dari sistem yang
sedang berjalan. Permintaan dapat datang dari seorang manajer di luar departemen sistem informasi atau dari pihak eksekutif yang melihat adanya
masalah atau menemukan adanya peluang baru Kadir, 2003. Tujuan utama dari analisis berorientasi objek adalah memodelkan sistem
yang nyata dengan penekanan pada apa yang harus dilakukan bukannya bagaimana melakukannya. Hasil utama dari analisis sistem adalah
73
pemahaman sistem seutuhnya sebagai persiapan menuju ke tahap perancangan Nugroho, 2002.
Ada tiga fase dalam tahapan analisis sistem pada alur pengembangan sistem RAD, yaitu:
1 Analisis Masalah
, mempelajari sistem yang ada atau sistem berjalan dengan pemahaman mendalam akan masalah-masalah yang memicu
proyek. 2
Analisis Persyaratan , mendefinisikan dan memprioritaskan
persyaratan-persyaratan bisnis. 3
Analisis Keputusan , setelah mengetahui permasalahan dan
persyaratan sistem yang diinginkan maka fase selanjutnya adalah analisis keputusan yang akan menghasilkan arsitektur aplikasi untuk
solusi yang disetujui.
Dalam analisis sistem, digunakan pendekatan analisis model-driven yaitu
penggunaan gambar, diagram, atau grafis dalam mengkomunikasikan suatu masalah, memecahkan masalah, persyaratan-persyaratan bisnis, dan solusi-
solusi bisnis Whitten et al, 2004. Alasan menggunakan pendekatan model- driven
karena memiliki beberapa kelebihan, diantaranya: 1
Spesifikasi kebutuhan lebih terakomodasi dan terdokumentasi dengan baik.
2 Kebutuhan bisnis dan desain sistem lebih mudah untuk dimengerti
dengan gambar dari pada dengan kata-kata.
74
3 Pendekatan model-driven lebih mudah untuk mengidentifikasi,
mengkonsep dan menganalisa solusi alternatif. 4
Sistem dapat dibangun dengan tepat sesuai kebutuhan user.
Pada pendekatan model-driven dikenal beberapa teknik pemodelan. Pemodelan yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah
pemodelan berorientasi objek. Pemodelan objek yaitu teknik yang berusaha menyatukan data dan proses ke dalam bentuk tunggal yang disebut objek.
Pemodelan objek adalah diagram yang mendokumentasikan sistem dalam konteks objek dan interaksinya Whitten et al, 2004. Alasan menggunakan
pemodelan berorientasi objek karena memiliki beberapa kelebihan, diantaranya Nugroho, 2002:
1 Jika terjadi perubahan pada sistem informasi, maka hanya perlu
mengubah objek dan fungsinya yang dikehendaki tanpa akan mempengaruhi objek lain yang tidak dikehendaki terjadinya
perubahan. Hal ini dikarenakan setiap objek berdiri secara mandiri. 2
Jika terjadi perubahan pada sistem informasi, maka akan lebih mudah mengubahnya, meskipun pada sistem informasi yang besar sekalipun.
Adapun metode yang digunakan adalah Analisis berorientasi objekObject- oriented analysis OOA
dan dimodelkan dengan UML Unified Modelling Language
sebagai tools-nya karena dapat mempermudah dalam memvisualisasi gambar dan model objeknya. Diagram UML yang
digunakan adalah Activity Diagram. Selain activity diagram, juga digunakan
75
diagram lain diluar diagram yang disediakan UML namun peranannya cukup penting dalam mendukung tahapan analisis sistem berorientasi objek,
yaitu Rich Picture. Menurut Howard dan Monk, Rich Picture adalah sebuah
gambaran menggunakan semacam kartun yang melukiskan seluruh kepentingan stakeholder, dan beberapa dari struktur utama konteks kerja.
Rich picture adalah sebuah alat untuk mencatat dan mengeluarkan pendapat
tentang aspek-aspek dari konteks kerja, secara teliti, bagaimana mereka akan mempengaruhi desainnya Howard dan Monk, 1998.
c. Perancangan Sistem