Pengembangan sistem informasi penjualan berorientasi objek pada PT. Distriversa Buanamas

(1)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

BERORIENTASI OBJEK

PADA PT.DISTRIVERSA BUANAMAS

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh:

Agus Laswantianto NIM: 104093002954

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH


(2)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

BERORIENTASI OBJEK

PADA PT.DISTRIVERSA BUANAMAS

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Agus Laswantianto NIM: 104093002954

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH


(3)

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

BERORIENTASI OBJEK

PADA PT.DISTRIVERSA BUANAMAS

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Oleh:

Agus Laswantianto NIM: 104093002954

Menyetujui,

Pembimbing I,

Ditdit N.Utama, MMSI, M.Com NIP. 19741129 200801 1 006

Pembimbing II,

Imam M.Shofi, MT NIP. 19720205 200801 1 010

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

A’ang Subiyakto, M.Kom NIP. 150 411 252


(4)

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul ”Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Berorientasi Objek Pada PT.Distriversa Buanamas” telah diujikan dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Senin, 6 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Menyetujui, Penguji I

A’ang Subiyakto, M.Kom NIP. 150 411 252

Penguji II

Bayu Waspodo, MM NIP. 19740812 200801 1 001

Pembimbing I

Ditdit N.Utama, MMSI, M.Com NIP. 19741129 200801 1 006

Pembimbing II

Imam M.Shofi, MT NIP. 19720205 200801 1 010

Mengetahui, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200112 1 001

Ketua Program Studi Sistem Informasi

A’ang Subiyakto, M.Kom NIP. 150 411 252


(5)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 6 September 2010

Agus Laswantianto 104093002954


(6)

ABSTRAK

AGUS LASWANTIANTO (104093002954). Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Berorientasi Objek Pada PT.Distriversa Buanamas. Dibawah bimbingan Ditdit N Utama dan Imam M Shofi

Sistem Informasi Penjualan adalah subsistem informasi bisnis yang mencakup kumpulan prosedur yang melaksanakan, mencatat, mengkalkulasi, membuat dokumen dan informasi penjualan untuk keperluan manajemen dan bagian lain yang berkepentingan, mulai dari diterimanya order penjualan sampai mencatat timbulnya tagihan/piutang dagang. PT. Distriversa Buanamas berdiri sejak tahun 1993, merupakan perusahaan yang bergerak dibidang farmasi, perusahaan ini menjual dan mendistribusikan berbagai jenis obat ke sejumlah rumah sakit, dokter praktik, dan apotek. Sistem Informasi Penjualan pada PT. Distriversa Buanamas sudah menggunakan komputer, namun dari analisis sistem berjalan didapatkan permasalahan dalam hal pengolahan data dan proses pencatatan transaksi penjualan yang masih dilakukan secara manual, yaitu pencatatan data pelanggan, data obat, data batch, data supir dan data kendaraan, pembuatan surat pesanan, faktur, surat jalan, retur, pembuatan laporan pesanan, laporan penjualan dan laporan retur. Permasalahan tersebut menyebabkan pegawai membutuhkan waktu yang lebih lama dalam menjalankan kegiatan penjualan, pendokumentasian transaksi-transaksi penjualan, penyelesaian laporan penjualan dan juga pihak-pihak terkait dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan. Untuk memperbaiki sistem berjalan dibuatlah suatu sistem komputerisasi berbentuk windows application yang mengintegrasikan pencatatan transaksi dengan pengolahan data penjualan sehingga memudahkan pegawai dalam menjalankan kegiatan penjualan, pendokumentasian transaksi-transaksi penjualan dan penyelesaian laporan penjualan. Selain itu, sistem ini juga dirancang untuk mempermudah dan mempercepat pencarian data atau dokumen, yaitu dengan menggunakan kolom search (cari) untuk data pelanggan, obat, batch, supir, kendaraan dan surat pesanan. Pengembangan sistem ini menggunakan metode

Rapid Application Diagram (RAD) dalam metode pengembangan sistem. Untuk analisis dan perancangan sistem digunakan pendekatan model-driven dengan menggunakan metode analisis dan desain berorientasi objek/Object-oriented analysis and design (OOAD) dan dimodelkan dengan UML (Unified Modelling Language) sebagai tools dalam analisis maupun perancangannya. Aplikasi yang dihasilkan adalah sebuah Sistem Informasi Penjualan PT.Distriversa Buanamas.

Kata Kunci : Sistem Informasi Penjualan, PT.Distriversa Buanamas, Windows Application, RAD, OOA, OOD, UML.


(7)

KATA PENGANTAR

Bissmillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT atas seluruh rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian skripsi ini dan menyelesaikan penulisannya dengan lancar. Shalawat serta salam selalu tersampaikan kepada Rasulullah SAW yang telah menyampaikan ajaran Islam sehingga dapat menyejukkan hati ini dalam menyelesaikan laporan ini.

Skripsi ini berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Berorientasi Objek Pada PT.Distriversa Buanamas”, yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1 pada Program Studi Sistem Informasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung terselesaikannya skripsi ini. Karena tanpa dukungan dari mereka, penulis tidak akan mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik. Mereka yang telah mendukung penulis adalah:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Aang Subiyakto, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi dan Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku Sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah banyak memberikan informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan proses penyelesaian skripsi ini


(8)

3. Bapak Ditdit Nugraha Utama, MMSI, M.Com selaku dosen pembimbing I dan Bapak Imam M Shofi, MT selaku dosen pembimbing II, yang selalu memberikan bimbingan, semangat dan kesabaran kepada Penulis dalam proses menyelesaikan skripsi ini dan selalu meluangkan waktunya untuk direpotkan oleh Penulis.

4. Seluruh jajaran Dewan Direksi PT. Distriversa Buanamas yang telah mengizinkan kepada Penulis untuk melakukan penelitian di kantor.

5. Ibu dan Bapak serta kakak-kakakku tersayang dan para keponakanku yang telah memberi dukungan dan motivasi baik moril maupun materil.

6. Kekasih tercinta, Regina Sari, yang selalu memberikan solusi dan motivasi dalam menyelesaikan penulisan Skripsi ini.

7. Sahabat-sahabatku, saudaraku di SI B 2004 ”Mantabbun”, Achmad Taufik, Hadi Nugroho, Nandhika, Fahri, Asqo, Abdullah, Apiet, Didit, Esa, Ryan Pohan, Ulfah, Indri, Rika, Sandra, Kosmara, Isro, Angga, Syahril, Murni, Nelly, Dika Rizky, Ichsan, Aris, Daus, terima kasih kawan atas bantuannya, semangatnya, saran dan kritiknya, dukungan dan motivasinya yang diberikan kepada penulis.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat khususnya kepada penulis sendiri dan bagi yang membacanya.

Jakarta, 6 September 2010 / 27 Ramadhan 1431 H

Agus Laswantianto 104093002954


(9)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... ii

Halaman Persetujuan Pembimbing ... iii

Halaman Pengesahan Ujian... iv

Halaman Pernyataan ... v

Abstrak ... vi

Kata Pengantar... vii

Daftar Isi ... ix

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Tabel ... xvii

Daftar Simbol ... xviii

Daftar Lampiran ... xxiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Ruang Lingkup ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

1.7 Metodologi Penulisan ... 8

1.7.1 Metode Pegumpulan Data ... 8

1.7.2 Metodologi Pengembangan Sistem ... 8

1.8 Sistematika Penulisan ... 10

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 11

2.1.1 Konsep Sistem ... 11

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 12


(10)

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 15

2.2.1 Data dan Informasi ... 15

2.2.2 Siklus Informasi ... 15

2.2.3 Kualitas Informasi ... 17

2.2.4 Nilai Informasi ... 19

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 19

2.3.1 Definisi Sistem Informasi ... 19

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 20

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Penjualan ... 23

2.4.1 Definisi Penjualan ... 23

2.4.2 Sistem Informasi Penjualan ... 24

2.4.3 Contoh Sistem Informasi Penjualan ... 25

2.5 Metodologi Berorientasi Objek... 30

2.5.1 Definisi Metodologi ... 30

2.5.2 Konsep Dasar Objek dan Kelas... 30

2.5.3 Definisi Berorientasi Objek ... 32

2.5.3.1 Istilah berorientasi Objek ... 32

2.5.4 Definisi Metodologi Berorientasi Objek... 35

2.5.5 Keunggulan Metodologi Berorientasi Objek ... 35

2.6 Metodologi Pengembangan Sistem ... 37

2.6.1 Definisi Pengembangan Sistem... 37

2.6.2 Konsep Dasar Object Oriented Analysis and Design (OOAD) . 38 2.6.2.1 Definisi Object Oriented Analysis (OOA) ... 38

2.6.2.2 Definisi Object Oriented Design (OOD) ... 38

2.7 Alur Pengembangan Sistem ... 39

2.7.1 Konsep Dasar Rapid Application Development (RAD) ... 39

2.7.2 Konsep Dasar Pendekatan Analisis Model-Driven... 42

2.7.2.1 Definisi Pendekatan Model-Driven... 42

2.7.2.2 Teknik Pengembangan Model-Driven... 43

2.8 Unified Modelling Language (UML)... 44

2.8.1 Sejarah UML... 44


(11)

2.8.3 Pengenalan Diagram-Diagram dalam UML ... 45

2.9 Rich Picture... 51

2.10 Navigation Diagram... 51

2.11 System Choice... 52

2.11.1 System Definition... 52

2.11.2 FACTOR Criterion... 53

2.12 Basis Data dan Database Management System (DBMS) ... 53

2.12.1 Basis Data (Database)... 53

2.12.2 Database Management System (DBMS) ... 56

2.12.2.1 Keunggulan dan Kelemahan DBMS... 57

2.12.2.1.1 Keunggulan DBMS... 57

2.12.2.1.2 Kelemahan DBMS ... 58

2.12.3 SQL (Structured Query Language)... 59

2.12.4 Komponen Bahasa Basis Data ... 59

2.13 MySQL... 61

2.13.1 Mengenal MySQL... 61

2.13.2 Kelebihan MySQL ... 62

2.14 Visual Basic .NET (VB .NET)... 64

2.14.1 Pengenalan VB .NET ... 64

2.14.2 VB .NET Integrated Development Environment (IDE)... 65

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian ... 69

3.2 Metodologi Pengumpulan Data ... 69

3.3 Metodologi Pengembangan Sistem... 71

3.4 Kerangka Pemikiran... 79

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 84

4.2 Mendefinisikan Lingkup (Scope Definition)... 87

4.3 Analisis Sistem (System Analysis) ... 89


(12)

4.3.1.1 Rich Picture... 91

4.3.1.2 Activity Diagram... 94

4.3.2 Analisis Persyaratan (Requirement Analysis) ... 101

4.3.2.1 Functional Requirement... 101

4.3.2.2 Nonfunctional Requirement... 102

4.3.3 Analisis Keputusan (Decision Analysis) ... 103

4.4 Perancangan Sistem (Design) ... 105

4.4.1 Use Case Diagram... 105

4.4.2 Activity Diagram... 112

4.4.3 Class Diagram dan Spesifikasi Database... 132

4.4.3.1 Class Diagram... 132

4.4.3.2 Spesifikasi Database... 133

4.4.4 Statechart Diagram... 141

4.4.5 Sequence Diagram... 150

4.4.6 Rancangan Antarmuka ... 173

4.4.7 Navigation Diagram... 184

4.5 Implementasi Sistem (Construction & Testing)... 192

4.5.1 Pemrograman ... 193

4.5.2 Pengujian... 193

4.5.3 Instalasi Perangkat ... 201

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 203

5.2 Saran... 205

Daftar Pustaka ... 206


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Informasi Menurut Jogiyanto ... 16

Gambar 2.2 Siklus informasi menurut Ladjamudin... 16

Gambar 2.3 Pilar kualitas informasi... 17

Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi... 21

Gambar 2.5 Form Input Obat... 25

Gambar 2.6 Form Input Pemasok ... 26

Gambar 2.7 Form Input Pembeli ... 26

Gambar 2.8 Form Input Transaksi Penjualan ... 27

Gambar 2.9 Form Input Retur Penjualan... 27

Gambar 2.10 Laporan Stok Obat ... 28

Gambar 2.11 Laporan Penjualan... 28

Gambar 2.12 Laporan Retur Penjualan... 29

Gambar 2.13 Strategi Rapid Application Development (RAD) ... 40

Gambar 2.14 Sejarah perkembangan UML ... 44

Gambar 2.15 Contoh diagram model use case... 46

Gambar 2.16 Contoh aliran kerja dengan activity diagram... 48

Gambar 2.17 Bentuk umum class diagram... 50

Gambar 2.18 Sub aktifitas dalam memilih sistem ... 52

Gambar 2.19 Jenjang dari data... 54

Gambar 2.20 Logo MySQL ... 62

Gambar 2.21 IDE untuk project berbasis Windows ... 66

Gambar 3.1 Strategi Rapid Application Development (RAD) ... 72

Gambar 3.2 Alur Kerangka Pemikiran... 80

Gambar 4.1 Logo Perusahaan ... 84

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. Distriversa Buanamas... 85

Gambar 4.3 Rich Picture proses bisnis sistem berjalan ... 92

Gambar 4.4 Activity Diagram keseluruhan aktifitas sistem berjalan... 95

Gambar 4.5 Activity Diagram proses penerimaan pesanan obat... 96

Gambar 4.6 Activity Diagram proses pembayaran obat... 97


(14)

Gambar 4.8 Activity Diagram proses retur obat... 99

Gambar 4.9 Activity Diagram proses pembuatan laporan ... 100

Gambar 4.10 Use case diagram perancangan sistem... 105

Gambar 4.11 Use case diagram update file master ... 106

Gambar 4.12 Use case diagram entry file transaksi ... 108

Gambar 4.13 Use case diagram cetak laporan... 111

Gambar 4.14 Activity diagram keseluruhan use case... 113

Gambar 4.15 Activity diagram dari use case update data pelanggan ... 114

Gambar 4.16 Activity diagram dari use case update data obat ... 115

Gambar 4.17 Activity diagram dari use case update data batch ... 117

Gambar 4.18 Activity diagram dari use case update data supir... 119

Gambar 4.19 Activity Diagram dari use case update data kendaraan... 121

Gambar 4.20 Activity diagram dari use case entry surat pesanan... 122

Gambar 4.21 Activity diagram dari use caseentry faktur... 124

Gambar 4.22 Activity diagram dari use case entry surat jalan... 125

Gambar 4.23 Activity diagram dari use case entry retur ... 127

Gambar 4.24 Activity diagram dari use case cetak laporan penjualan ... 128

Gambar 4.25 Activity diagram dari use case cetak laporan pesanan ... 129

Gambar 4.26 Activity diagram dari use case cetak laporan retur ... 130

Gambar 4.27 Class Diagram... 132

Gambar 4.28 Statechart Diagram Update Data Pelanggan ... 141

Gambar 4.29 Statechart DiagramUpdate Data Obat... 141

Gambar 4.30 Statechart Diagram Update Data Batch ... 142

Gambar 4.31 Statechart Diagram Update Data Supir ... 143

Gambar 4.32 Statechart Diagram Update Data Kendaraan ... 144

Gambar 4.33 Statechart Diagram Entry Surat Pesanan... 144

Gambar 4.34 Statechart Diagram Entry Faktur... 145

Gambar 4.35 Statechart Diagram Entry Surat Jalan ... 146

Gambar 4.36 Statechart Diagram Entry Retur ... 146

Gambar 4.37 Statechart Diagram Cetak Laporan Penjualan... 147

Gambar 4.38 Statechart Diagram Cetak Laporan Pesanan ... 148


(15)

Gambar 4.40 SequenceDiagram Update Data Pelanggan ... 150

Gambar 4.41 SequenceDiagram Update Data Obat ... 151

Gambar 4.42 SequenceDiagram Update Data Batch... 152

Gambar 4.43 SequenceDiagram Update Data supir ... 154

Gambar 4.44 SequenceDiagram Update Data Kendaraan... 155

Gambar 4.45 SequenceDiagram Entry Surat Pesanan... 157

Gambar 4.46 SequenceDiagram Entry Faktur ... 159

Gambar 4.47 SequenceDiagram Entry Surat Jalan... 161

Gambar 4.48 SequenceDiagram Entry Retur... 164

Gambar 4.49 SequenceDiagram Cetak Laporan Penjualan... 167

Gambar 4.50 SequenceDiagram Cetak Laporan Pesanan... 169

Gambar 4.51 SequenceDiagram Cetak Laporan Retur... 171

Gambar 4.52 Rancangan Halaman Menu Utama... 173

Gambar 4.53 Rancangan Halaman Form Pelanggan ... 173

Gambar 4.54 Rancangan Halaman Form Obat ... 174

Gambar 4.55 Rancangan Halaman Form Batch ... 174

Gambar 4.56 Rancangan Halaman Form Supir ... 175

Gambar 4.57 Rancangan Halaman Form Kendaraan ... 175

Gambar 4.58 Rancangan Halaman Form Surat Pesanan ... 176

Gambar 4.59 Rancangan Halaman Form Faktur ... 176

Gambar 4.60 Rancangan Halaman Form Surat Jalan ... 177

Gambar 4.61 Rancangan Halaman Retur... 177

Gambar 4.62 Rancangan Halaman Laporan Penjualan... 178

Gambar 4.63 Rancangan Halaman laporan Pesanan... 178

Gambar 4.64 Rancangan Halaman Laporan Retur ... 179

Gambar 4.65 Rancangan Halaman Keluaran Surat Pesanan ... 179

Gambar 4.66 Rancangan Halaman Keluaran Faktur... 180

Gambar 4.67 Rancangan Halaman Keluaran Surat Jalan ... 181

Gambar 4.68 Rancangan Halaman Keluaran Retur ... 182

Gambar 4.69 Rancangan Halaman Keluaran Laporan Penjualan... 182

Gambar 4.70 Rancangan Halaman Keluaran Laporan Pesanan... 183


(16)

Gambar 4.72 Navigation Diagram Update Data Pelanggan... 184

Gambar 4.73 Navigation Diagram Update Data Obat... 185

Gambar 4.74 Navigation Diagram Update Data Batch ... 186

Gambar 4.75 Navigation Diagram Update Data Supir... 187

Gambar 4.76 Navigation Diagram Update Data Kendaraan ... 188

Gambar 4.77 Navigation Diagram Entry Surat Pesanan ... 189

Gambar 4.78 Navigation Diagram Entry Faktur ... 190

Gambar 4.79 Navigation Diagram Entry Surat Jalan ... 190

Gambar 4.80 Navigation Diagram Entry Retur... 191

Gambar 4.81 Navigation Diagram Cetak Laporan Penjualan ... 191

Gambar 4.82 Navigation Diagram Cetak Laporan Pesanan... 192


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Nonfunctional Requirements... 102

Tabel 4.2 Pelanggan ... 133

Tabel 4.3 Obat... 134

Tabel 4.4 Batch ... 134

Tabel 4.5 Supir ... 135

Tabel 4.6 Kendaraan ... 136

Tabel 4.7 Surat Pesanan ... 136

Tabel 4.8 Isi... 137

Tabel 4.9 Faktur ... 138

Tabel 4.10 Surat Jalan ... 138

Tabel 4.11 DetilSJ... 139

Tabel 4.12 Retur... 140

Tabel 4.13 Kembali... 140


(18)

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USECASE MODEL DIAGRAM

Notasi Keterangan

Use case

Actor

Alternative

symbol for actor

Participation

Group of Use case


(19)

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

Notasi Keterangan

Activity

Initiate Activities

Start of the Process

Termination of the Process

Synchronization Bar

Decision Activity


(20)

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

Notasi Keterangan

Lifeline for an object

Recursive call and return

Message in the form of an event

Procedure call

Return

Destruction of an object


(21)

SIMBOL CLASS DIAGRAM

Notasi Keterangan

Class

Abstract Class

Cluster With description of content

Cluster Without description of content

Generalization

Aggregation

Association


(22)

SIMBOL STATECHART DIAGRAM

Notasi Keterangan

State State

Initial State Final State

Transition with event and condition

State with (disjoin) substate


(23)

SIMBOL NAVIGATION DIAGRAM

Notasi Keterangan

Window State with icon for window

State transition between windows with triggering actions


(24)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian ... 210 Lampiran 2 Daftar Pertanyaan dan Hasil Wawancara ... 212 Lampiran 3 Tampilan Aplikasi ... 217 Lampiran 4 Form Bukti Transaksi Sistem Berjalan... 228 Lampiran 5 Source Code... 231


(25)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data (memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data) dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global (Wardiana, 2002).

Dengan berkembangnya teknologi yang sangat pesat dewasa ini dimana hampir semua sektor kehidupan memanfaatkan dan tergantung kepada kemajuan teknologi khususnya teknologi komputer, para pengembang sistem informasi dituntut untuk menyajikan software aplikasi sistem informasi yang lebih kompleks dan berkualitas tinggi untuk mendukung perkembangan dunia usaha yang terus berkembang saat ini. Untuk merancang aplikasi sistem informasi, perlu adanya analisis sebelum sistem informasi tersebut dirancang. Salah satunya adalah analisis berorientasi objek. Analisis berorientasi objek adalah pendekatan yang digunakan untuk mempelajari objek yang sudah ada untuk mengetahui apakah mereka dapat digunakan kembali atau diadaptasi untuk pemakaian baru. Analisis berorientasi objek juga dapat digunakan untuk menentukan satu objek baru atau


(26)

yang dimodifikasi yang akan digabung dengan objek yang sudah ada ke dalam satu aplikasi komputasi bisnis yang sangat berharga (Whitten et al, 2004).

Industri farmasi nasional semakin menggeliat. Akhir-akhir ini tercatat ada beberapa perusahaan farmasi melakukan manuver bisnisnya untuk dapat eksis dan bersaing di pasar nasional. Ke depan, tantangan dan tingkat persaingan obat bagi industri farmasi lokal cukup berat mengingat begitu besarnya ketergantungan industri farmasi dalam negeri terhadap sumber-sumber bahan baku dari luar negeri (Andra, 2007).

Tantangan berat yang dialami industri farmasi, pada saat yang sama juga berimbas pada perusahaan-perusahaan distributor farmasi atau distributor obat, terutama seperti yang dihadapi kalangan distributor lokal yang memiliki daya saing rendah. Pasalnya, ketimpangan yang tajam antara jumlah perusahaan besar farmasi dengan jumlah distributor obat, apotek dan toko obat semakin kurang kondusif bagi perkembangan usaha (Insa, 2003). Menurut data Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi tahun 2006, distributor farmasi sudah mencapai 2.243. Sedangkan jumlah retailer-nya sekitar 5.695 apotek dan 5.513 toko obat besar dan kecil (Saputra, 2006).

Peningkatan jumlah Perusahaan Besar Farmasi (PBF) yang sangat dramatis, selain karena rata-rata pabrik obat mendirikan PBF sendiri, juga lebih dikarenakan regulasi pemerintah yang memungkinkan perusahaan-perusahaan yang tidak berbasis industri farmasi untuk mendirikan PBF. Jadi, meski jumlah pabrik obat tidak bertambah, sebaliknya malah berkurang, namun jumlah PBF terus meningkat (Insa, 2003).


(27)

Dalam kondisi seperti itu, kalangan distributor semakin dituntut untuk meningkatkan daya saingnya, khususnya melalui pengelolaan yang baik serta didukung oleh penerapan sistem teknologi informasi (TI) yang tepat dan strategis. Meskipun hal itu juga tidak mudah, baik tidak melakukannya maupun setelah diterapkan, tantangan skala ekonomis yang wajar pun belum mampu terpenuhi dengan baik. Artinya, ketimpangan yang dialami sekarang ini harus ada solusinya, sehingga persaingan dapat berjalan dengan lebih baik.

Tantangan ke depan, khususnya untuk kalangan distributor obat adalah kemampuan dalam meningkatkan daya saing, salah satunya melalui kegiatan pendistribusian yang baik, yang didukung oleh penerapan teknologi informasi. Penerapan TI akan berdampak pada meningkatnya kemampuan manajemen dalam mengambil berbagai keputusan strategis karena berdasarkan data dan informasi yang akurat dan riil, yang dapat tersaji secara lebih lengkap, bervariasi dan lebih cepat. Begitu juga kalangan distributor, untuk juga membangun sistem pendistribusian yang efisien, administrasi yang baik dan didukung data dan informasi yang akurat, serta proses pengambilan keputusan yang tepat dan cepat.

PT. Distriversa Buanamas berdiri sejak tahun 1993. Merupakan perusahaan yang bergerak dibidang farmasi. Perusahaan ini menjual dan mendistribusikan berbagai jenis obat ke sejumlah rumah sakit, dokter praktik, dan apotek. Jenis obat yang dijual dan didistribusikan adalah jenis Obat Keras. Obat Keras ditandai dengan bundaran merah pada kemasannya, yang berarti bahwa obat tesebut harus dikonsumsi menggunakan resep dokter (Sirait, 2001).

Sistem Informasi Penjualan adalah subsistem informasi bisnis yang mencakup kumpulan prosedur yang melaksanakan, mencatat, mengkalkulasi,


(28)

membuat dokumen dan informasi penjualan untuk keperluan manajemen dan bagian lain yang berkepentingan, mulai dari diterimanya order penjualan sampai mencatat timbulnya tagihan/piutang dagang (Achun, 2007).

Prosedur penjualan melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar transaksi penjualan yang terjadi dapat diawasi dengan baik. Dalam sistem berjalan sesungguhnya terdapat unit-unit fungsional namun belum mendukung arus informasi dapat berjalan dengan baik. Hal ini merupakan salah satu hambatan yang menyebabkan proses pencatatan transaksi tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Sistem Informasi Penjualan pada PT. Distriversa Buanamas sudah menggunakan komputer, namun masih memiliki banyak kekurangan, yaitu dalam hal pengolahan data maupun proses pencatatan transaksi penjualan. Hal tersebut menyulitkan pegawai dalam menjalankan kegiatan penjualan dan juga pihak-pihak terkait dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan .

Berdasarkan uraian di atas, penting untuk dilakukan analisis terhadap kekurangan dari sistem berjalan dan kemudian akan dirancang sebuah sistem baru berorientasi objek. Sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan pengolahan data tersebut, perlu diberikan suatu usulan mengenai rancangan Sistem Informasi Penjualan dengan judul “ Pengembangan Sistem Informasi Penjualan Berorientasi Objek Pada PT. Distriversa Buanamas “.


(29)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, terdapat beberapa permasalahan yang sering terjadi pada sistem berjalan, antara lain:

1. Bagaimana mendapatkan informasi data obat, data pelanggan, dan data penjualan yang dibutuhkan pegawai maupun pihak terkait lainnya secara cepat dan mudah?

2. Bagaimana mengelola data jumlah obat yang terjual untuk membantu dalam perencanaan persediaan obat selanjutnya?

3. Sering terjadinya kesalahan dalam perhitungan penjualan.

4. Pembuatan bukti transaksi penjualan dengan proses pencatatan yang berulang-ulang.

5. Bagaimana merancang database untuk memudahkan kegiatan pengelolaan data penjualan?

6. Belum tersedianya suatu aplikasi yang dapat membantu pegawai dalam pembuatan dan penyajian laporan pesanan, laporan penjualan dan laporan retur.

1.3 Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan penelitian ini, khususnya pada PT. Distriversa Buanamas, permasalahan dibatasi sebagai berikut:

1. Pencarian data pelanggan, data obat, data batch, data supir, data kendaraan dan surat pesanan.

2. Pengelolaan data jumlah obat. 3. Perhitungan penjualan obat.


(30)

4. Pembuatan bukti transaksi penjualan. 5. Pengelolaan database penjualan.

6. Pembuatan dan penyajian laporan penjualan, laporan pemesanan dan laporan retur.

Sistem ini terkait dengan bagian pembelian dan bagian gudang, namun tidak membahas permasalahan bagian pembelian untuk memenuhi persediaan di bagian gudang. Selain itu, sistem ini juga tidak membahas komunikasi serta keamanan data yang terkait dengan sistem ini secara terinci.

1.4 Ruang lingkup

Penelitian ini dilakukan dengan ruang lingkup seputar sistem penjualan. Dilaksanakan pada tanggal 15 September 2008 s.d 15 Desember 2008, bertempat di PT. Distriversa Buanamas Jl. Darmawangsa Raya V No. 22 Jakarta Selatan. Untuk mendukung perancangan aplikasi tersebut, digunakan Microsoft Visual Basic .Net sebagai software pemrograman karena mempertahankan kemudahan dan kesederhanaan dari VB versi sebelumnya ditambah dengan kemampuan berorientasi objek diantaranya mendukung abstraksi, enkapsulasi, inheritance,

constructors, polymorphism dan overloading (Hermawan, 2004). MySQL sebagai

database karena didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti Delphi maupun Visual Basic (Nugroho, 2005).


(31)

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari diadakannya penelitian dan perancangan sistem informasi penjualan ini adalah:

1. Menganalisis kebutuhan informasi yang diperlukan PT. Distriversa Buanamas agar kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem berjalan dapat diketahui.

2. Merancang sistem penjualan berorientasi objek yang dapat mencakup seluruh kegiatan penjualan PT. Distriversa Buanamas.

3. Mengembangkan sistem penjualan berorientasi objek yang terintegrasi. 4. Mengimplementasikan sistem penjualan berorientasi objek yang dapat

menunjang kegiatan penjualan PT. Distriversa Buanamas.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak lain atau pembaca sebagai media informasi atau referensi penelitian berikutnya.

2. Dapat memahami konsep Sistem Informasi Penjualan dengan metode analisis dan desain berorientasi objek.

3. Dapat memahami rancang bangun Sistem Informasi Penjualan dengan metode analisis dan desain berorientasi objek.


(32)

1.7 Metode Penelitian

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

a. Metode Studi Pustaka

Pengumpulan data secara teoritis yang diperoleh dari berbagai sumber media cetak maupun elektronik sebagai bahan perbandingan yang dapat dijadikan acuan pembahasan masalah.

b. Metode Observasi

Pengumpulan data dan infomasi dengan cara meninjau dan mengamati secara langsung terhadap hal-hal yang berkaitan dengan penjualan.

c. Metode Wawancara

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab dengan bagian penjualan untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan penjualan.

1.7.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode Rapid Application Development (RAD)/ Pengembangan Aplikasi (Whitten et al, 2004): a. Scope Definition (Definisi Lingkup)

Menggambarkan masalah, menentukan ukuran dan batas-batas proyek. b. Analysis (Analisis Sistem)

Membuat analisis dan memahami sistem penjualan yang sedang berjalan dan analisis sistem yang diusulkan. Menggunakan pendekatan analisis


(33)

model-driven (penggunaan gambar, diagram, atau grafis dalam mengkomunikasikan suatu masalah, memecahkan masalah, persyaratan-persyaratan bisnis, dan solusi-solusi bisnis), metode yang digunakan adalah analisis berorientasi objek / object oriented analysis (OOA) dan dimodelkan dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai

tools-nya yaitu Activity Diagram. c. Design (Perancangan Sistem)

Mengidentifikasi solusi, kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan menggunakan pendekatan model-driven, metode yang digunakan adalah desain berorientasi objek / Object Oriented Design (OOD) dan UML sebagai tools pemodelan sistem.

1) Use CaseDiagram

2) ActivityDiagram

3) Class Diagram

4) Spesifikasi database

5) Statechart Diagram

6) Sequence Diagram

d. Construction & Testing (Implementasi Sistem)

Membuat sistem informasi dengan software pendukung kemudian mengujinya.


(34)

1.8 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, dimana tiap-tiap bab menjelaskan secara garis besar penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, ruang lingkup, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan teori-teori yang relevan dalam menganalisis dan merancang sistem yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku referensi maupun internet yang menjadi landasan dalam penulisan skripsi ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini membahas metode pengumpulan data dan tahapan pengembangan sistem yang digunakan. Pengembangan sistem pada penelitian ini menggunakan alur pengembangan sistem Rapid Application Diagram (RAD).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas analisis, perancangan, implementasi serta pengujian sistem yang dibuat. Analisis dan perancangan dibantu dengan menggunakan

Unified Modelling Language (UML). BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang simpulan berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan saran yang dapat digunakan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.


(35)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Konsep Sistem

Dalam berbagai literatur, sistem mempunyai definisi yang beragam. Menurut Jogiyanto, terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu:

a. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

b. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut:

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005).

Sedangkan menurut Henry C.Lucas, sebuah sistem adalah suatu himpunan komponen atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu (Lucas, 1993).

James A.O’Brien juga mengemukakan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang bekerja menuju pencapaian tujuan


(36)

bersama dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur (O’Brien, 2005).

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, berikut adalah karakteristik sistem menurut Jogiyanto (Jogiyanto, 2005):

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batas Sistem

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang


(37)

lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

e. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

f. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada


(38)

gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak fisik, dan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. b. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

c. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya.


(39)

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Data dan Informasi

Definisi data perlu dibedakan dengan informasi. James A.O’Brien mendefinisikan data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai informasi fisik atau transaksi bisnis. Sedangkan informasi adalah data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu (O’Brien, 2005).

Menurut Jogiyanto, data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Sedangkan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2005).

Sedangkan menurut Abdul Kadir, data adalah fakta mengenai objek, orang dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter atau simbol). Informasi adalah hasil analisis sintesis terhadap data. Dengan kata lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang, entah itu manajer, staf, ataupun orang lain di dalam suatu organisasi atau perusahaan (Kadir, 1999).

2.2.2 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang masih belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data


(40)

kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (Jogiyanto, 2005).

Sumber: Jogiyanto, 2005.

Gambar 2.1 Siklus informasi menurut Jogiyanto.

Sedangkan menurut Ladjamudin, siklus informasi atau siklus pengolahan data digambarkan sebagai berikut (Ladjamudin, 2005):

Sumber: Ladjamudin, 2005


(41)

2.2.3 Kualitas Informasi

Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan (Jogiyanto, 2005). John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):

Akurat Tepat Waktu Relevan

Kualitas Informasi

Sumber: Jogiyanto, 2005.

Gambar 2.3 Pilar kualitas informasi.

Keterangan gambar di atas yaitu: akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada penerimanya tidak boleh terlambat. Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya (Jogiyanto, 2005).

Abdul Kadir juga berpendapat informasi yang berkualitas ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut (Kadir, 2003):

a. Akurat (accurate), informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.


(42)

b. Tepat waktu (timelines), informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat, karena nantinya tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan pengambilan keputusan dan tindakan.

c. Relevan (relevance), informasi harus memberikan manfaat yang baik untuk pemakai informasi tersebut.

Sedangkan menurut Turban, dalam buku Introduction to Information Technology, ada beberapa sebab yang menjadikan sebuah informasi berguna untuk pemakainya, yaitu di antaranya adalah (Turban, 2003):

a. Accurate

Informasi harus akurat, bebas dari kesalahan-kesalahan. b. Complete

Informasi harus lengkap, mencakupi semua hal yang dibutuhkan. c. Flexible

Informasi harus fleksibel, dapat diterima/dilihat dalam berbagai sudut pandang.

d. Reliable

Informasi harus dapat dipercaya, hasilnya selalu konsisten (tidak berubah-ubah).

e. Relevant

Informasi harus relevan, berisikan masalah atau isu yang telah ditelaah. f. Timely


(43)

g. Verifiable

Informasi harus dapat diverifikasi, dasar dari informasi dapat diperiksa atau dicari kebenarannya.

h. Accessible

Informasi harus mudah didapatkan, jadi siapapun yang membutuhkan informasi bisa segera mendapatkannya.

i. Secure

Informasi harus aman atau bersih, bebas dari suatu pencemaran (baik itu disengaja atau kebetulan saja).

2.2.4 Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit (Jogiyanto, 2005).

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Definisi Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan. Informasi tersebut bisa didapat dari sistem informasi. Definisi sistem informasi menurut Robert A.Leitch dan K.Roscoe Davis adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi


(44)

harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2005).

Menurut Jeffery L.Whitten, sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Whitten et al, 2004).

Sedangkan Ladjamudin menyimpulkan beberapa definisi sistem informasi, diantaranya adalah sebagai berikut (Ladjamudin, 2005):

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.

c. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block),


(45)

blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya (Jogiyanto, 2005).

teknologi

model

dasar data

output

kendali input

pemakai pemakai

pemakai pemakai

pemakai pemakai

Sumber: Jogiyanto, 2005.

Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi.

Keterangan blok sistem informasi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):

a. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.


(46)

c. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta senua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi

Teknologi merupakan ”kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

e. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

f. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Sedangkan menurut Abdul Kadir, dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen sebagai berikut (Kadir, 2003):

a. Perangkat keras (hardware), mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

b. Perangkat lunak (software) atau program, sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk memproses data.


(47)

c. Prosedur, sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang, semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

e. Basis data (database), sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

f. Jaringan komputer dan komunikasi data, sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Penjualan 2.4.1 Definisi Penjualan

Kegiatan penjualan merupakan kegiatan pelengkap atau suplemen dari pembelian, untuk memungkinkan terjadinya transaksi. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, penjualan adalah proses, cara, perbuatan menjual (memberikan sesuatu kepada orang lain untuk memperoleh uang pembayaran atau menerima uang) (Depdikbud Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2002).

Sedangkan menurut Assauri, kegiatan pembelian dan penjualan merupakan satu kesatuan untuk dapat terlaksananya transfer hak atau transaksi. Oleh karena itu, kegiatan penjualan terdiri dari serangkaian kegiatan yang meliputi penciptaan permintaan (demand), menemukan pembeli, negosiasi harga, dan syarat-syarat pembayaran (Assauri, 2004).

Dalam kaitannya dengan Islam, terdapat berbagai dalil Al-Quran tentang penjualan. Salah satunya Allah SWT dalam kitab suci Al-Quran menerangkan


(48)

bahwa jual-beli atau perdagangan berlaku atas dasar suka sama suka dan tidak dilakukan dengan cara yang batil (tidak merugikan sala satu pihak, baik pihak penjual maupun pihak pembeli), hal ini tercantum dalam Q.S An-Nisa [4]:29 yang memiliki makna: ”Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu...”. Bahkan Islam sangat menganjurkan untuk melakukan proses jual beli dan tidak melakukan riba, seperti yang tersurat di dalam Q.S Al-Baqarah [2]:275, "...padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba..."

2.4.2 Sistem Informasi Penjualan

Sistem Informasi Penjualan adalah subsistem informasi bisnis yang mencakup kumpulan prosedur yang melaksanakan, mencatat, mengkalkulasi, membuat dokumen dan informasi penjualan untuk keperluan manajemen dan bagian lain yang berkepentingan, mulai dari diterimanya order penjualan sampai mencatat timbulnya tagihan/piutang dagang (Achun, 2007). Sedangkan sumber lain mengatakan bahwa, Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan (Nabil, 2008).


(49)

2.4.3 Contoh Sistem Informasi Penjualan

Contoh Sistem Informasi Penjualan yang dipergunakan di dalam penulisan skripsi ini adalah hasil studi literatur dari penelitian atau hasil penulisan karya ilmiah yang telah ada. Berikut adalah beberapa contoh tampilan aplikasi (screenshot) Sistem Informasi Penjualan (Baharuddin et al, 2006):

Sumber: Baharuddin et al, 2006.


(50)

Sumber: Baharuddin et al, 2006.

Gambar 2.6 Form Input Pemasok.

Sumber: Baharuddin et al, 2006.


(51)

Sumber: Baharuddin et al, 2006.

Gambar 2.8 Form Input Transaksi Penjualan.

Sumber: Baharuddin et al, 2006.


(52)

Sumber: Baharuddin et al, 2006.

Gambar 2.10 Laporan Stok Obat.

Sumber: Baharuddin et al, 2006.


(53)

Sumber: Baharuddin et al, 2006.

Gambar 2.12 Laporan Retur Penjualan.

Dari contoh aplikasi Sistem Informasi Penjualan di atas masih terdapat beberapa kekurangan. Diantaranya adalah:

a. Pada semua form input, terdapat kerancuan pada fungsi tombol ”Tambah” dan ”Simpan”. Hal ini dapat membuat user bingung.

b. Pada semua form input, tidak terdapat tombol ”Edit”. Karena dengan adanya tombol ”Edit”, user dapat mengantisipasi apabila terjadi kesalahan dalam penginputan data.

c. Tidak terdapat No.Batch pada data obat. Karena dari No.Batch dapat diketahui tanggal produksi dan kadaluarsanya obat.

d. Tidak adanya layanan Pesan-Antar. Hal ini dilihat dari tidak adanya form input surat pesanan, surat jalan dan data kendaraan.

e. Pada form retur penjualan, tidak terdapat kolom untuk ”keterangan” yang dapat berfungsi sebagai alasan kenapa barang tersebut dikembalikan.


(54)

f. Pada laporan penjualan dan laporan retur penjualan, penempatan kolom tidak teratur sehingga terlihat menumpuk.

g. Discount adalah sebuah item yang dimasukkan di master barang, padahal sebaiknya discount dilakukan / diinput di form / interface penjualan (cashier).

h. Pemilihan warna biru dan hitam pada interface terlihat kurang menarik. Seharusnya menggunakan warna yang kontras dan sesuai agar terlihat jelas dan menarik.

2.5 Metodologi Berorientasi Objek 2.5.1 Definisi Metodologi

Metode adalah prosedur untuk melakukan sesuatu, sedang metodologi adalah studi mengenai metode (Hariyanto, 2004). Menurut Toto Suharto, metodologi adalah cara kerja yang sistematis untuk memudahkan pelaksanaan pembuatan perangkat lunak guna mencapai tujuan tertentu (Suharto, 2004). Suharto juga menambahkan metodologi adalah proses untuk menghasilkan perangkat lunak yang terorganisir dengan menggunakan sejumlah teknik dan konvensi notasi yang terdefinisi (Suharto, 2004).

2.5.2 Konsep Dasar Objek dan Kelas

Banyak sumber yang mempunyai definisi tersendiri mengenai objek dan kelas. Menurut Sholiq, objek adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita, dimana objek-objeklah yang menyusun dunia ini. Contoh objek kendaraan adalah mobil, bis, truk, motor, becak, sepeda, dll. Setiap objek mempunyai


(55)

informasi-informasi atau atribut-atribut dan perilaku sebagai suatu operasi pengaturnya. Atribut-atribut objek di atas yaitu jumlah roda, warna, berat, dst. Sedangkan operasi-operasi pengatur objek di atas adalah berjalan, belok kanan, belok kiri, naikkan kecepatan, dst (Sholiq, 2006).

Objek-objek yang mempunyai atribut dan operasi yang sama dapat dikelompokkan dalam sebuah kategori. Sebuah kategori untuk beberapa objek disebut kelas. Misalkan objek mobil, bis, truk, motor, becak dan sepeda dapat dikelompokkan ke dalam sebuah kategori yaitu ”kendaraan”. Kategori kelas yang dikehendaki adalah ”kendaraan bermotor” maka objek-objek yang menjadi anggotanya adalah mobil, bis, truk dan motor. Sedangkan objek becak dan sepeda di luar ruang lingkup ”kendaraan bermotor” sehingga tidak menjadi anggota kelas (Sholiq, 2006).

Menurut Sutopo, Identitas berarti bahwa data diukur mempunyai nilai tertentu yang membedakan entitas dan disebut objek. Suatu paragraf dari dokumen, suatu windows dari workstation, dan raja putih dari buah catur adalah contoh dari objek. Klasifikasi berarti bahwa suatu kegiatan mengumpulkan data (atribut) dan perilaku (operasi) yang mempunyai struktur data sama ke dalam satu grup disebut kelas. Paragraf, windows, buah catur adalah contoh dari kelas (Sutopo, 2002).

Menurut Suharto, objek adalah abstraksi dari sesuatu yang mewakili dunia nyata seperti benda, manusia, satuan organisasi, tempat, kejadian, struktur, status atau hal-hal lain yang bersifat abstrak. Kelas adalah kumpulan dari objek-objek dengan karakteristik yang sama. Sebuah kelas akan mempunyai sifat (atribut), kelakuan (operasi), hubungan (relationship) dan arti. Suatu kelas dapat diturunkan


(56)

dari kelas yang lain, dimana atribut dari kelas semula dapat diwariskan ke kelas yang baru (Suharto, 2004).

2.5.3 Definisi Berorientasi Objek

Berorientasi objek atau object oriented merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak. Menurut Sholiq, yang dimaksud berorientasi objek adalah mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek-objek diskrit yang bekerja sama antara informasi atau struktur data dan perilaku (behavior) yang mengaturnya (Sholiq, 2006). Bambang Hariyanto mengemukakan bahwa berorientasi objek adalah cara memandang persoalan menggunakan model-model yang diorganisasikan seputar konsep objek yang mengkombinasikan struktur data dan perilaku suatu entitas (Hariyanto, 2004). Ariesto Hadi Sutopo secara spesifik menambahkan, pengertian berorientasi objek berarti bahwa kita mengorganisasi perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang memiliki struktur data dan perilakunya (Sutopo, 2002).

2.5.3.1 Istilah berorientasi Objek

Ada beberapa istilah berorientasi objek yang dikemukan oleh Sholiq antara lain sebagai berikut (Sholiq, 2006):

a. Abstraction

Abstraksi atau abstraction secara sederhana dikatakan sebagai proses memilah beberapa atribut dan beberapa operasi suatu objek hanya sampai pada yang benar-benar diperlukan saja dan membuang atribut dan operasi yang tidak diperlukan untuk persoalan yang dihadapi (Sholiq, 2006).


(57)

Menurut Suharto, abstraksi adalah prinsip untuk mereprensentasikan dunia nyata yang kompleks menjadi satu bentuk model yang sederhana dengan mengabaikan aspek-aspek lain yang tidak sesuai dengan permasalahan (Suharto, 2004).

b. Inheritance

Objek adalah anggota atau instan suatu kelas, sebaliknya kelas adalah sebuah kategori dari beberapa objek yang mempunyai atribut dan operasi yang sama, maka objek mempunyai semua karakteristik dari suatu kelas. Atribut dan operasi yang ditentukan dalam kelas dapat diwariskan ke masing-masing objek dalam kelas tersebut (Sholiq, 2006). Suharto mengemukakan bahwa pewarisan atau inheritance adalah mekanisme yang memungkinkan satu objek mewarisi sebagian atau seluruh definisi dari objek lain sebagai bagian dari dirinya (Suharto, 2004).

c. Polymorphism

Banyak bentuk atau polymorphism adalah suatu operasi dengan nama yang sama, tetapi jika diberikan pada objek yang berbeda akan mengakibatkan operasi yang berbeda (Sholiq, 2006). Suharto menambahkan, polymorphism

adalah kemampuan suatu objek untuk digunakan dibanyak tujuan yang berbeda dengan nama yang sama sehingga menghemat baris program (Suharto, 2004).

d. Encapsulation

Pembungkusan atau encapsulation adalah menyembunyikan kompleksitas dari luar dan hanya membuka operasi-operasi yang diperlukan saja terhadap objek-objek lain (Sholiq, 2006). Menurut Suharto, encapsulation adalah


(58)

pembungkusan atribut data dan layanan (operasi-operasi) yang dipunyai objek, untuk menyembunyikan implementasi dari objek sehingga objek lain tidak mengetahui cara kerjanya (Suharto, 2004).

e. Message sending

Suatu objek mengirimkan pesan ke objek lain untuk melakukan sebuah operasi dan juga dapat menerima pesan dari objek lain untuk melakukan operasi lainnya (Sholiq, 2006). Suharto menambahkan, message sending

adalah komunikasi antar objek dilakukan lewat pesan (message) yang dikirim dari satu objek ke objek lainnya (Suharto, 2004).

f. Assosiation

Seseorang melakukan turn-on pada sebuah televisi maka menurut terminologi berorientasi objek, seseorang tersebut sedang berassosiasi dengan televisi. Sebuah kelas dapat diassosiasikan pada beberapa kelas sekaligus (Sholiq, 2006).

g. Aggregation

Aggregasi atau aggregation adalah bentuk khusus dari assosiasi yang lebih kuat dimana assosiasi yang terjadi adalah ”part-of” antara objek yang satu dengan beberapa objek lainnya atau assosiasi antara ”keseluruhan” dengan ”sebagian” (Sholiq, 2006).


(59)

2.5.4 Definisi Metodologi Berorientasi Objek

Suharto menyimpulkan beberapa definisi metodologi berorientasi objek sebagai berikut (Suharto, 2004):

a. Suatu strategi pembangunan perangkat lunak yang mengorganisasikan perangkat lunak sebagai kumpulan objek yang berisi data dan operasi yang diberlakukan terhadapnya.

b. Suatu cara bagaimana sistem perangkat lunak dibangun melalui pendekatan objek secara sistematis.

c. Metode berorientasi objek meliputi rangkaian aktivitas analisis berorientasi objek, perancangan berorientasi objek, pemrograman berorientasi objek dan pengujian berorientasi objek.

2.5.5 Keunggulan Metodologi Berorientasi Objek

Pengembangan sistem dengan metodologi berorientasi objek memiliki keunggulan-keunggulan sebagai berikut:

a. Keunggulan metodologi berorientasi objek menurut Bambang Hariyanto adalah sebagai berikut (Hariyanto, 2004):

1) Bekerja yang mendekati kognisi manusia.

2) Menghasilkan sistem yang dibangun di atas bentuk-bentuk antara yang stabil, dan dengan demikian lebih mempu untuk mengikuti perubahan. 3) Dapat digunakan tidak hanya pada perancangan perangkat lunak tapi


(60)

4) Mereduksi resiko pengembangan sistem-sistem kompleks terutama karena pemaduan terjadi menyebar pada siklus kehidupan tidak terjadi dalam sekejab sebagaimana kejadian ledakan besar (big bang).

5) Membantu mengeksploitasi keampuhan bahasa pemrograman berbasis objek atau berorientas objek.

b. Keunggulan metodologi berorientasi objek menurut Toto Suharto adalah sebagai berikut (Suharto, 2004):

1) Meningkatkan produktivitas, karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut (reuseble).

2) Kecepatan pengembangan, karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.

3) Kemudahan pemeliharaan, karena dengan model objek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan dari pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah.

4) Adanya konsistensi, karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis, perancangan maupun pengkodean.

5) Meningkatkan kualitas perangkat lunak, karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan akan mampu memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan.


(61)

2.6 Metodologi Pengembangan Sistem 2.6.1 Definisi Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dilakukan untuk meningkatkan kinerja sistem lama. Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada (Jogiyanto, 2005).

Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan di sistem yang baru. Peningkatan-peningkatan ini berhubungan dengan sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):

a. Performance (kinerja), yaitu peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif.

b. Information (informasi), yaitu peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.

c. Economy (ekonomis), yaitu peningkatan terhadap berbagai manfaat atau keuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.

d. Control (pengendalian), yaitu peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan serta kecurangan yang dan akan terjadi.

e. Efficiency (efisiensi), yaitu peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya digunakan dengan pemborosan yang paling minimum.

f. Services (pelayanan), yaitu peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.


(62)

2.6.2 Konsep Dasar Object Oriented Analysis and Design (OOAD) 2.6.2.1 Definisi Object Oriented Analysis (OOA)

Untuk merancang aplikasi sistem informasi, perlu adanya analisis sebelum sistem informasi tersebut dirancang. Salah satunya adalah Object Oriented Analysis (OOA)/Analisis Berorientasi Objek. OOA adalah pendekatan yang digunakan untuk mempelajari objek yang sudah ada untuk mengetahui apakah mereka dapat digunakan kembali atau diadaptasi untuk pemakaian baru. OOA juga dapat digunakan untuk menentukan satu objek baru atau yang dimodifikasi yang akan digabung dengan objek yang sudah ada ke dalam satu aplikasi komputasi bisnis yang sangat berharga (Whitten et al, 2004).

Booch menyatakan analisis berorientasi objek adalah metode analisis yang memeriksa kebutuhan-kebutuhan dari perspektif kelas-kelas dan objek-objek yang ditemukan di kosa kata domain (Hariyanto, 2004).

Sedangkan menurut Suharto, analisis berorientasi objek adalah investigasi masalah untuk menemukan (mengidentifikasi) dan mendefinisikan objek-objek atau konsep-konsep yang ada di ruang masalah (Suharto, 2004).

2.6.2.2 Definisi Object Oriented Design (OOD)

Menurut Pressman, desain berorientasi objek mengubah bentuk model analisis yang dibuat menggunakan analisis berorientasi objek menjadi sebuah model desain yang merupakan sebuah blueprint untuk membangun perangkat lunak (Pressman, 2001). Sedangkan Whitten mengemukakan bahwa, Object Oriented Design (OOD)/Perancangan Berorientasi Objek adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak khususnya


(63)

pada objek yang berkolaborasi, atribut mereka dan metode mereka (Whitten et al, 2004).

2.7 Alur Pengembangan Sistem

2.7.1 Konsep Dasar Rapid Application Development (RAD)

Salah satu alternatif dari System Development Life Cycle adalah Rapid Application Development (RAD). RAD adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkaian

prototype/prototipe bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang kedalam sistem final (atau sebuah versi). Berikut diagram yang menerangkan rute dalam RAD (Whitten et al, 2004):


(64)

Sumber: Whitten et al, 2004.

Gambar 2.13 Strategi Rapid Application Development (RAD).

Adapun penjabaran dari tahapan tersebut ialah sebagai berikut: a. Definisi Lingkup (Scope Definition)

Fase pertama pengembangan sistem ini adalah mendefinisikan lingkup sistem, yang artinya menentukan tingkat atau ukuran dan batas-batas pengembangan sistem. Tahap ini juga menggambarkan dengan jelas dan singkat tentang masalah, kesempatan dan perintah yang memicu proyek. Dengan diberikan pemahaman dasar tentang masalah, kesempatan, batasan,


(65)

perintah dan visi dari sistem yang akan dikembangkan, maka hal ini dapat mendefinisikan seberapa besar proyek ini (Whitten et al, 2004).

b. Analisis Sistem (Analysis)

Ada tiga fase dalam tahapan analisis sistem pada alur pengembangan sistem RAD, yaitu (Whitten et al, 2004):

1) Analisis Masalah, mempelajari sistem yang ada atau sistem berjalan dengan pemahaman mendalam akan masalah-masalah yang memicu proyek.

2) Analisis Persyaratan, mendefinisikan dan memprioritaskan persyaratan-persyaratan bisnis.

3) Analisis Keputusan, setelah mengetahui permasalahan dan persyaratan sistem yang diinginkan maka fase selanjutnya adalah analisis keputusan yang akan menghasilkan arsitektur aplikasi untuk solusi yang disetujui.

c. Perancangan Sistem (Design)

Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan-perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan

analyst. Untuk tahap ini maka keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user bisa langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain.


(66)

d. Implementasi Sistem (Construction & Testing)

Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara rinci, maka tiba saatnya sistem untuk diimplementasikan.

Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, Rapid Application Development (RAD)/pengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute yang populer untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Gagasan-gagasan RAD adalah sebagai berikut(Whitten et al, 2004):

a. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktifitas analisis, desain, konstruksi.

b. Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar yang intensif dan berfokus dengan para pemilik, pengguna, analis, desainer, pembangun sistem.

c. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui pendekatan konstruksi berulang.

d. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai melihat sebuah sistem yang bekerja.

2.7.2 Konsep Dasar Pendekatan Analisis Model-Driven 2.7.2.1 Definisi Pendekatan Model-Driven

Dalam system analysis and design, pengembangan sistem memiliki berbagai pendekatan, salah satunya adalah pendekatan model-driven. Pendekatan


(1)

CrptCetakFaktur.SelectionFormula =

"{faktur.no_faktur}='" & fFaktur.txtNo_Faktur.Text & "'" CrptCetakFaktur.RefreshReport()

CrptCetakFaktur.ReportSource = objRepDoc End Sub

Private Sub CrptCetakFaktur_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles CrptCetakFaktur.Load

End Sub End Class

Form Cetak Surat Jalan

Imports CrystalDecisions.CrystalReports.Engine Public Class FrmCetakSJ

Inherits System.Windows.Forms.Form

#Region " Windows Form Designer generated code " Public Sub New()

MyBase.New()

'This call is required by the Windows Form Designer. InitializeComponent()

'Add any initialization after the InitializeComponent() call

End Sub

'Form overrides dispose to clean up the component list. Protected Overloads Overrides Sub Dispose(ByVal disposing As Boolean)

If disposing Then

If Not (components Is Nothing) Then components.Dispose()

End If End If

MyBase.Dispose(disposing)

End Sub

'Required by the Windows Form Designer Private components As

System.ComponentModel.IContainer

'NOTE: The following procedure is required by the Windows Form Designer

'It can be modified using the Windows Form Designer. 'Do not modify it using the code editor.

Friend WithEvents CrptCetakSJ As

CrystalDecisions.Windows.Forms.CrystalReportViewer <System.Diagnostics.DebuggerStepThrough()> Private Sub InitializeComponent()

Me.CrptCetakSJ = New

CrystalDecisions.Windows.Forms.CrystalReportViewer Me.SuspendLayout()

'

'CrptCetakSJ '

Me.CrptCetakSJ.ActiveViewIndex = -1 Me.CrptCetakSJ.DisplayGroupTree = False Me.CrptCetakSJ.Dock =

System.Windows.Forms.DockStyle.Fill Me.CrptCetakSJ.Location = New System.Drawing.Point(0, 0)

Me.CrptCetakSJ.Name = "CrptCetakSJ" Me.CrptCetakSJ.ReportSource = Nothing

Me.CrptCetakSJ.Size = New System.Drawing.Size(520, 374)

Me.CrptCetakSJ.TabIndex = 2 '

'FrmCetakSJ '

Me.AutoScaleBaseSize = New System.Drawing.Size(5, 13)

Me.ClientSize = New System.Drawing.Size(520, 374) Me.Controls.Add(Me.CrptCetakSJ)

Me.Name = "FrmCetakSJ" Me.Text = "Cetak Surat Jalan" Me.WindowState =

System.Windows.Forms.FormWindowState.Maximized Me.ResumeLayout(False)

End Sub #End Region

Private Sub FrmCetakSJ_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load

Dim objRepDoc As New ReportDocument objRepDoc.Load("..\Report\Crystal Report\Cetak_SJ.rpt")

CrptCetakSJ.SelectionFormula =

"{surat_jalan.No_SJ}='" & fSJ.txtNo_Sj.Text & "'" CrptCetakSJ.RefreshReport()

CrptCetakSJ.ReportSource = objRepDoc End Sub

End Class

Form Cetak Retur

Imports CrystalDecisions.CrystalReports.Engine Public Class FrmCetakRetur

Inherits System.Windows.Forms.Form

#Region " Windows Form Designer generated code " Public Sub New()

MyBase.New()

'This call is required by the Windows Form Designer. InitializeComponent()

'Add any initialization after the InitializeComponent() call

End Sub

'Form overrides dispose to clean up the component list. Protected Overloads Overrides Sub Dispose(ByVal disposing As Boolean)

If disposing Then


(2)

components.Dispose() End If

End If

MyBase.Dispose(disposing) End Sub

'Required by the Windows Form Designer Private components As

System.ComponentModel.IContainer

'NOTE: The following procedure is required by the Windows Form Designer

'It can be modified using the Windows Form Designer. 'Do not modify it using the code editor.

Friend WithEvents CrptCetakRetur As

CrystalDecisions.Windows.Forms.CrystalReportViewer <System.Diagnostics.DebuggerStepThrough()> Private Sub InitializeComponent()

Me.CrptCetakRetur = New

CrystalDecisions.Windows.Forms.CrystalReportViewer Me.SuspendLayout()

'

'CrptCetakRetur '

Me.CrptCetakRetur.ActiveViewIndex = -1 Me.CrptCetakRetur.DisplayGroupTree = False Me.CrptCetakRetur.Dock =

System.Windows.Forms.DockStyle.Fill Me.CrptCetakRetur.Location = New System.Drawing.Point(0, 0)

Me.CrptCetakRetur.Name = "CrptCetakRetur" Me.CrptCetakRetur.ReportSource = Nothing Me.CrptCetakRetur.Size = New

System.Drawing.Size(472, 326) Me.CrptCetakRetur.TabIndex = 0 '

'FrmCetakRetur '

Me.AutoScaleBaseSize = New System.Drawing.Size(5, 13)

Me.ClientSize = New System.Drawing.Size(472, 326) Me.Controls.Add(Me.CrptCetakRetur)

Me.Name = "FrmCetakRetur"

Me.Text = "Cetak Retur" Me.WindowState =

System.Windows.Forms.FormWindowState.Maximized Me.ResumeLayout(False)

End Sub #End Region

Private Sub FrmCetakRetur_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load

Dim objRepDoc As New ReportDocument objRepDoc.Load("..\Report\Crystal Report\Cetak_Retur.rpt")

CrptCetakRetur.SelectionFormula = "{retur.no_retur}='" & fRetur.txtNo_Retur.Text & "'"

CrptCetakRetur.RefreshReport()

CrptCetakRetur.ReportSource = objRepDoc End Sub

End Class

Form Cetak Laporan Penjualan

Imports CrystalDecisions.CrystalReports.Engine Public Class FrmCetakLapPenjualan

Inherits System.Windows.Forms.Form

#Region " Windows Form Designer generated code " Public Sub New()

MyBase.New()

'This call is required by the Windows Form Designer. InitializeComponent()

'Add any initialization after the InitializeComponent() call

End Sub

'Form overrides dispose to clean up the component list. Protected Overloads Overrides Sub Dispose(ByVal disposing As Boolean)

If disposing Then

If Not (components Is Nothing) Then components.Dispose()

End If End If

MyBase.Dispose(disposing) End Sub

'Required by the Windows Form Designer Private components As

System.ComponentModel.IContainer

'NOTE: The following procedure is required by the Windows Form Designer

'It can be modified using the Windows Form Designer. 'Do not modify it using the code editor.

Friend WithEvents CrptCetakLapPenjualan As CrystalDecisions.Windows.Forms.CrystalReportViewer <System.Diagnostics.DebuggerStepThrough()> Private Sub InitializeComponent()

Me.CrptCetakLapPenjualan = New

CrystalDecisions.Windows.Forms.CrystalReportViewer Me.SuspendLayout()

'

'CrptCetakLapPenjualan '

Me.CrptCetakLapPenjualan.ActiveViewIndex = -1 Me.CrptCetakLapPenjualan.DisplayGroupTree = False Me.CrptCetakLapPenjualan.Dock =

System.Windows.Forms.DockStyle.Fill Me.CrptCetakLapPenjualan.Location = New System.Drawing.Point(0, 0)

Me.CrptCetakLapPenjualan.Name = "CrptCetakLapPenjualan"

Me.CrptCetakLapPenjualan.ReportSource = Nothing Me.CrptCetakLapPenjualan.Size = New

System.Drawing.Size(496, 367)

Me.CrptCetakLapPenjualan.TabIndex = 3 '


(3)

'FrmCetakLapPenjualan '

Me.AutoScaleBaseSize = New System.Drawing.Size(5, 13)

Me.ClientSize = New System.Drawing.Size(496, 367) Me.Controls.Add(Me.CrptCetakLapPenjualan) Me.Name = "FrmCetakLapPenjualan" Me.Text = "Laporan Penjualan" Me.WindowState =

System.Windows.Forms.FormWindowState.Maximized Me.ResumeLayout(False)

End Sub #End Region

Dim objRepDoc As ReportDocument

Private Sub FrmCetakLapPenjualan_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load

objRepDoc = New Laporan_Penjualan objRepDoc.RecordSelectionFormula = "{faktur.tgl_faktur}>= #" & _

Format(fLapPenjualan.DateTimePicker1.Value, "yyyy-MM-dd") & "# And {faktur.tgl_faktur}<= #" & _ Format(fLapPenjualan.DateTimePicker2.Value, "yyyy-MM-dd") & "#"

objRepDoc.SetParameterValue("TglAwal", Format(fLapPenjualan.DateTimePicker1.Value, "dd/MM/yyyy")) objRepDoc.SetParameterValue("TglAkhir", Format(fLapPenjualan.DateTimePicker2.Value, "dd/MM/yyyy"))

CrptCetakLapPenjualan.ReportSource = objRepDoc

End Sub End Class

Form Cetak Laporan Pesanan

Imports CrystalDecisions.CrystalReports.Engine Public Class FrmCetakLapPesanan

Inherits System.Windows.Forms.Form

#Region " Windows Form Designer generated code " Public Sub New()

MyBase.New()

'This call is required by the Windows Form Designer. InitializeComponent()

'Add any initialization after the InitializeComponent() call

End Sub

'Form overrides dispose to clean up the component list. Protected Overloads Overrides Sub Dispose(ByVal disposing As Boolean)

If disposing Then

If Not (components Is Nothing) Then components.Dispose()

End If End If

MyBase.Dispose(disposing) End Sub

'Required by the Windows Form Designer Private components As

System.ComponentModel.IContainer

'NOTE: The following procedure is required by the Windows Form Designer

'It can be modified using the Windows Form Designer. 'Do not modify it using the code editor.

Friend WithEvents CrptCetakLapPesanan As CrystalDecisions.Windows.Forms.CrystalReportViewer <System.Diagnostics.DebuggerStepThrough()> Private Sub InitializeComponent()

Me.CrptCetakLapPesanan = New

CrystalDecisions.Windows.Forms.CrystalReportViewer Me.SuspendLayout()

'

'CrptCetakLapPesanan

'

Me.CrptCetakLapPesanan.ActiveViewIndex = -1 Me.CrptCetakLapPesanan.DisplayGroupTree = False Me.CrptCetakLapPesanan.Dock =

System.Windows.Forms.DockStyle.Fill Me.CrptCetakLapPesanan.Location = New System.Drawing.Point(0, 0)

Me.CrptCetakLapPesanan.Name = "CrptCetakLapPesanan"

Me.CrptCetakLapPesanan.ReportSource = Nothing Me.CrptCetakLapPesanan.Size = New

System.Drawing.Size(456, 327)

Me.CrptCetakLapPesanan.TabIndex = 4 '

'FrmCetakLapPesanan '

Me.AutoScaleBaseSize = New System.Drawing.Size(5, 13)

Me.ClientSize = New System.Drawing.Size(456, 327) Me.Controls.Add(Me.CrptCetakLapPesanan) Me.Name = "FrmCetakLapPesanan" Me.Text = "Laporan Pesanan" Me.WindowState =

System.Windows.Forms.FormWindowState.Maximized Me.ResumeLayout(False)

End Sub #End Region

Dim objrepdoc As ReportDocument

Private Sub FrmCetakLapPesanan_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load

objrepdoc = New Laporan_Pesanan

objrepdoc.RecordSelectionFormula = "{sp.tgl_sp}>= #" & _

Format(fLapPesanan.DateTimePicker1.Value, "yyyy-MM-dd") & "# And {sp.tgl_sp}<= #" & _

Format(fLapPesanan.DateTimePicker2.Value, "yyyy-MM-dd") & "#"

objrepdoc.SetParameterValue("TglAwal", Format(fLapPesanan.DateTimePicker1.Value, "dd/MM/yyyy"))


(4)

objrepdoc.SetParameterValue("TglAkhir", Format(fLapPesanan.DateTimePicker2.Value, "dd/MM/yyyy"))

CrptCetakLapPesanan.ReportSource = objrepdoc End Sub

End Class

Form Cetak Laporan Retur

Imports CrystalDecisions.CrystalReports.Engine Public Class FrmCetakLapRetur

Inherits System.Windows.Forms.Form

#Region " Windows Form Designer generated code " Public Sub New()

MyBase.New()

'This call is required by the Windows Form Designer. InitializeComponent()

'Add any initialization after the InitializeComponent() call

End Sub

'Form overrides dispose to clean up the component list. Protected Overloads Overrides Sub Dispose(ByVal disposing As Boolean)

If disposing Then

If Not (components Is Nothing) Then components.Dispose()

End If End If

MyBase.Dispose(disposing) End Sub

'Required by the Windows Form Designer Private components As

System.ComponentModel.IContainer

'NOTE: The following procedure is required by the Windows Form Designer

'It can be modified using the Windows Form Designer. 'Do not modify it using the code editor.

Friend WithEvents CrptCetakLapRetur As

CrystalDecisions.Windows.Forms.CrystalReportViewer <System.Diagnostics.DebuggerStepThrough()> Private Sub InitializeComponent()

Me.CrptCetakLapRetur = New

CrystalDecisions.Windows.Forms.CrystalReportViewer Me.SuspendLayout()

'

'CrptCetakLapRetur '

Me.CrptCetakLapRetur.ActiveViewIndex = -1 Me.CrptCetakLapRetur.DisplayGroupTree = False Me.CrptCetakLapRetur.Dock =

System.Windows.Forms.DockStyle.Fill Me.CrptCetakLapRetur.Location = New System.Drawing.Point(0, 0)

Me.CrptCetakLapRetur.Name = "CrptCetakLapRetur" Me.CrptCetakLapRetur.ReportSource = Nothing Me.CrptCetakLapRetur.Size = New

System.Drawing.Size(528, 351)

Me.CrptCetakLapRetur.TabIndex = 5 '

'FrmCetakLapRetur '

Me.AutoScaleBaseSize = New System.Drawing.Size(5, 13)

Me.ClientSize = New System.Drawing.Size(528, 351) Me.Controls.Add(Me.CrptCetakLapRetur)

Me.Name = "FrmCetakLapRetur" Me.Text = "Laporan Retur" Me.WindowState =

System.Windows.Forms.FormWindowState.Maximized Me.ResumeLayout(False)

End Sub #End Region

Dim objRepdoc As ReportDocument

Private Sub FrmCetakLapRetur_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load

objRepdoc = New Laporan_Retur objRepdoc.RecordSelectionFormula = "{QRetur.tgl_retur}>= #" & _

Format(fLapRetur.DateTimePicker1.Value, "yyyy-MM-dd") & "# And {QRetur.tgl_retur}<= #" & _

Format(fLapRetur.DateTimePicker2.Value, "yyyy-MM-dd") & "#"

objRepdoc.SetParameterValue("TglAwal",

Format(fLapRetur.DateTimePicker1.Value, "dd/MM/yyyy")) objRepdoc.SetParameterValue("TglAkhir",

Format(fLapRetur.DateTimePicker2.Value, "dd/MM/yyyy")) CrptCetakLapRetur.ReportSource = objRepdoc End Sub


(5)

(6)