g. Verifiable
Informasi harus dapat diverifikasi, dasar dari informasi dapat diperiksa atau dicari kebenarannya.
h. Accessible
Informasi harus mudah didapatkan, jadi siapapun yang membutuhkan informasi bisa segera mendapatkannya.
i. Secure
Informasi harus aman atau bersih, bebas dari suatu pencemaran baik itu disengaja atau kebetulan saja.
2.2.4 Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir
nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit Jogiyanto, 2005.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1 Definisi Sistem Informasi
Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam pengambilan keputusan. Informasi tersebut bisa didapat dari sistem informasi. Definisi sistem
informasi menurut Robert A.Leitch dan K.Roscoe Davis adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
19
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan Jogiyanto, 2005. Menurut Jeffery L.Whitten, sistem informasi adalah pengaturan orang,
data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang
diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi Whitten et al, 2004. Sedangkan Ladjamudin menyimpulkan beberapa definisi sistem informasi,
diantaranya adalah sebagai berikut Ladjamudin, 2005: a.
Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen- komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan
informasi. b.
Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk
mengendalikan organisasi. c.
Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.3.2 Komponen Sistem
Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan
building block, yaitu blok masukan input block, blok model model block,
20
blok keluaran output block, blok teknologi technology block, blok basis data database block dan blok kendali controls block. Sebagai suatu sistem, keenam
blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya Jogiyanto, 2005.
teknologi model
dasar data output
kendali input
pemakai pemakai
pemakai pemakai
pemakai pemakai
Sumber: Jogiyanto, 2005.
Gambar 2.4 Blok sistem informasi yang berinteraksi.
Keterangan blok sistem informasi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut Jogiyanto, 2005:
a. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
21
c. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta senua pemakai sistem. d.
Blok Teknologi Teknologi merupakan ”kotak alat” tool-box dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. e.
Blok Basis Data Basis data database merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
f. Blok Kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
Sedangkan menurut Abdul Kadir, dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen sebagai berikut Kadir, 2003:
a. Perangkat keras hardware, mencakup peranti-peranti fisik seperti
komputer dan printer. b.
Perangkat lunak software atau program, sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk memproses data.
22
c. Prosedur, sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan
data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki. d.
Orang, semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
e. Basis data database, sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data. f.
Jaringan komputer dan komunikasi data, sistem penghubung yang memungkinkan sumber resources dipakai secara bersama atau diakses
oleh sejumlah pemakai.
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Penjualan