b. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan salah satu metode pengumpulan data yang cukup baik untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah metode
pengumpulan data dimana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang disaksikan melihat, mendengarkan, merasakan selama
penelitian yang kemudian dicatat seobjektif mungkin Gulo, 2005. Proses observasi dilakukan agar dapat mengetahui secara langsung kegiatan
penjualan PT. Distriversa Buanamas yang dilakukan oleh pegawai Bagian Penjualan. Bagaimana proses pencatatan surat pesanan pelanggan sampai
dengan pencatatan surat jalan pengiriman barang, bagaimana membuat laporan keuangan, dan juga melihat contoh faktur dan form surat pesanan,
retur penjualan dan surat jalan yang digunakan oleh perusahaan seperti terlampir dalam lampiran.
Observasi ini dilakukan selama menjalani penelitian pada tanggal 15 September 2008 s.d 15 Desember 2008, bertempat di PT. Distriversa
Buanamas Jl. Darmawangsa Raya V No. 22 Jakarta Selatan.
c. Wawancara
Teknik wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung
maupun tidak langsung secara bertatap muka personal face to face interview
dengan sumber data responden Muhidin dan Abdurahman, 2007. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan kepala bagian
penjualan PT.Distriversa Buanamas untuk mengetahui hal-hal yang
70
berkaitan dengan kegiatan penjualan seperti proses kegiatan penjualan, karyawan yang bertanggung jawab terhadap kegiatan penjualan, alat-alat
yang mendukung proses kegiatan penjualan, dan lain-lain. Hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
3.3 Metodologi Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dilakukan untuk meningkatkan kinerja sistem lama. Pengembangan sistem system development dapat berarti menyusun suatu sistem
yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada Jogiyanto, 2005.
Alur Pengembangan sistem yang digunakan pada pembahasan ini adalah
Rapid Application Development RADPengembangan Aplikasi Cepat . RAD
dinilai cocok dalam pengembangan aplikasi penjualan ini karena mempunyai ruang lingkup yang kecil, dapat dikembangkan dengan mudah, dan lebih
menekankan pada pembuatan aplikasiprototipe dengan melakukan pendekatan kepada user atau pengguna sistem ini dalam pencapaian solusi dari permasalahan
yang ada. Definisi RAD menurut Whitten et al adalah sebuah strategi pengembangan
sistem yang menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam konstruksi, cepat, berulang dan bertambah serangkaian
prototype prototipe bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang
kedalam sistem final atau sebuah versi. Berikut diagram yang menerangkan rute dalam RAD Whitten et al, 2004:
71
Sumber:
Whitten et al, 2004.
Gambar 3.1 Strategi Rapid Application Development RAD.
Pada diagram alur RAD di atas, pembahasan dalam skripsi ini dibatasi
dengan hanya melalui beberapa tahapan, yaitu mulai dari Scope Definition sampai dengan tahapan Construction Testing, selebihnya diserahkan pada pihak
perusahaan dalam mengelola aplikasi ini. Adapun penjabaran dari tahapan tersebut ialah sebagai berikut:
72
a. Definisi Lingkup