Definisi Lingkup Analisis Sistem Perancangan Sistem Rich Picture Navigation Diagram

Sumber: Whitten et al, 2004. Gambar 2.13 Strategi Rapid Application Development RAD. Adapun penjabaran dari tahapan tersebut ialah sebagai berikut:

a. Definisi Lingkup

Scope Definition Fase pertama pengembangan sistem ini adalah mendefinisikan lingkup sistem, yang artinya menentukan tingkat atau ukuran dan batas-batas pengembangan sistem. Tahap ini juga menggambarkan dengan jelas dan singkat tentang masalah, kesempatan dan perintah yang memicu proyek. Dengan diberikan pemahaman dasar tentang masalah, kesempatan, batasan, 40 perintah dan visi dari sistem yang akan dikembangkan, maka hal ini dapat mendefinisikan seberapa besar proyek ini Whitten et al, 2004.

b. Analisis Sistem

Analysis Ada tiga fase dalam tahapan analisis sistem pada alur pengembangan sistem RAD, yaitu Whitten et al, 2004: 1 Analisis Masalah , mempelajari sistem yang ada atau sistem berjalan dengan pemahaman mendalam akan masalah-masalah yang memicu proyek. 2 Analisis Persyaratan , mendefinisikan dan memprioritaskan persyaratan-persyaratan bisnis. 3 Analisis Keputusan , setelah mengetahui permasalahan dan persyaratan sistem yang diinginkan maka fase selanjutnya adalah analisis keputusan yang akan menghasilkan arsitektur aplikasi untuk solusi yang disetujui.

c. Perancangan Sistem

Design Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan- perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst . Untuk tahap ini maka keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk mencapai tujuan, karena user bisa langsung memberikan komentar apabila terdapat ketidaksesuaian pada desain. 41

d. Implementasi Sistem

Construction Testing Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara rinci, maka tiba saatnya sistem untuk diimplementasikan. Sebagai respon pada kemajuan ekonomi pada umumnya, Rapid Application Development RADpengembangan aplikasi cepat telah menjadi rute yang populer untuk mengakselerasi pengembangan sistem. Gagasan-gagasan RAD adalah sebagai berikutWhitten et al, 2004: a. Lebih aktif melibatkan para pengguna sistem dalam aktifitas analisis, desain, konstruksi. b. Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar yang intensif dan berfokus dengan para pemilik, pengguna, analis, desainer, pembangun sistem. c. Mengakselerasi fase-fase analisis dan desain persyaratan melalui pendekatan konstruksi berulang. d. Memperpendek waktu yang diperlukan sebelum para pengguna mulai melihat sebuah sistem yang bekerja.

2.7.2 Konsep Dasar Pendekatan Analisis Model-Driven

2.7.2.1 Definisi Pendekatan Model-Driven

Dalam system analysis and design, pengembangan sistem memiliki berbagai pendekatan, salah satunya adalah pendekatan model-driven. Pendekatan model-driven analysis analisis model-driven yaitu penggunaan gambar, diagram, 42 atau grafis dalam mengkomunikasikan suatu masalah, memecahkan masalah, persyaratan-persyaratan bisnis, dan solusi-solusi bisnis Whitten et al, 2004.

2.7.2.2 Teknik Pengembangan Model-Driven

Pendekatan model-driven memiliki beberapa teknik pengembangan model- driven , diantaranya Whitten et al, 2004: a. Pemodelan Proses Pemodelan proses yaitu teknik berorientasi proses yang menggunakan model dari proses bisnis guna memperoleh desain software yang efektif untuk sebuah sistem. System analysis dalam pemodelan ini memperkenalkan tool pemodelan yang disebut Data Flow Diagram DFD untuk mengilustrasikan aliran data dari proses bisnis. System design dalam pemodelan ini mengkonversi Data Flow Diagram ke dalam model proses yang disebut Stucture Chart untuk mengilustrasikan struktur software untuk memenuhi kebutuhan bisnis. b. Pemodelan Data Pemodelan data yaitu teknik berorientasi data yang menggunakan data requirement dari model bisnis dan desain database system untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Pemodelan data yang paling banyak ditemui adalah Entity Relationship Diagram ERD. c. Pemodelan Objek Pemodelan objek yaitu teknik yang berusaha menyatukan data dan proses ke dalam bentuk tunggal yang disebut objek. Pemodelan objek adalah diagram yang mendokumentasikan sistem dalam konteks objek dan interaksinya. 43

2.8 Unified Modelling Language UML

2.8.1 Sejarah UML

Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang dapat dikatakan metodologinya banyak digunakan mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada tahun 1995 dirilis draft pertama dari UML versi 0.8. Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group OMG – http:www.omg.org. Tahun 1997 UML versi 1.1 muncul, dan versi terbaru adalah versi 1.5 yang dirilis bulan Maret 2003. Booch, Rumbaugh dan Jacobson menyusun tiga buku serial tentang UML pada tahun 1999. Sejak saat itulah UML telah menjelma menjadi standar bahasa pemodelan untuk aplikasi berorientasi objek Dharwiyanti dan Wahono, 2003. Sumber: Dharwiyanti dan Wahono, 2003. Gambar 2.14 Sejarah perkembangan UML 44

2.8.2 Definisi UML

Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak. Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu apa itu UML. Menurut Bambang Hariyanto, UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasi, menspesifikasikan dan membangun sistem perangkat lunak Hariyanto, 2004. Hermawan mengemukakan bahwa, UML adalah bahasa standar yang digunakan untuk menjelaskan dan memvisualisasikan artifak dari proses analisis dan desain berorientasi objek Hermawan, 2004. Menurut Sri Dharwiyanti dan Romi Satria Wahono, UML adalah sebuah bahasa yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak Dharwiyanti dan Wahono, 2003.

2.8.3 Pengenalan Diagram-Diagram dalam UML

UML menyediakan beberapa diagram visual yang menunjukkan berbagai aspek dalam sistem. Menurut Bambang Hariyanto, diagram adalah representasi grafis elemen-elemen tertentu beserta hubungan-hubungannya Hariyanto, 2004. Beberapa diagram yang disediakan dalam UML antara lain: a. Use Case Diagram Use case diagram menunjukkan hubungan antara actor dan use cases. Actor dan use case adalah dua elemen utama didalam penjelasan mengenai use case diagram. Mereka dapat terhubung satu sama lain, dengan demikian indikasi bahwa pemberian actor dalam sebuah diagram dapat berpartisipasi dalam pemberian use case. Actor dan use case juga saling terkait melalui penggunaan struktur class diagram Mathiassen et al, 2000. Menurut 45 Sholiq, diagram use case atau use case diagram menyajikan interaksi antara use case dan aktor. Dimana aktor dapat berupa orang , peralatan atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case menggambarkan fungsionalitas sistem atau persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan pemakai Sholiq, 2006. Dharwiyanti dan Wahono mengemukakan bahwa, Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem Dharwiyanti dan Wahono, 2003. Menurut Whitten, use case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem Whitten et al, 2004. UseCase1 UseCase2 UseCase3 Actor1 Actor2 Actor3 System Sumber: Whitten et al, 2004. Gambar 2.15 Contoh diagram model use case 46 Simbol-simbol yang digunakan dalam use case model diagram dapat dilihat pada halaman daftar simbol. b. Activity Diagram Menurut Sholiq, diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Aktivitas dalam diagram dipresentasikan dengan bentuk bujur sangkar bersudut tidak lancip yang di dalamnya berisi langkah-langkah apa saja yang terjadi dalam aliran kerja, sebuah keadaan mulai start state yang menunjukkan dimulainya aliran kerja, sebuah keadaan selesai end state yang menunjukan akhir diagram, dan titik keputusan dipresentasikan dengan diamond Sholiq, 2006. Menurut Dharwiyanti dan Wahono, activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi Dharwiyanti dan Wahono, 2003. Sedangkan Whitten mengemukakan bahwa, activity diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis atau use case. Diagram ini juga dapat digunakan untuk memodelkan action yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan memodelkan hasil dari action tersebut Whitten et al, 2004. 47 Sumber: Dharwiyanti dan Wahono, 2003. Gambar 2.16 Contoh aliran kerja dengan activity diagram. Simbol-simbol yang digunakan dalam activity diagram dapat dilihat pada halaman daftar simbol. c. Sequence Diagram Sequence Diagram menjelaskan interaksi diantara beberapa objek dari waktu ke waktu. Ini merupakan tambahan dari class diagram, yang menjelaskan secara umum. Sequence diagram dapat menahan detail tentang kompleksitas, situasi yang dinamis yang menyertakan beberapa dari banyak objek yang dihasilkan dari class-class yang ada di class diagram Mathiassen et al, 2000. Menurut Sholiq, diagram sekuensial atau sequence diagram digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam use case Sholiq, 2006. Menurut Dharwiyanti dan Wahono, sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa message yang 48 digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi vertikal waktu dan dimensi horizontal objek-objek yang terkait Dharwiyanti dan Wahono, 2003. Whitten mengemukakan bahwa, sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima diantara objek Whitten et al, 2004. Simbol-simbol yang digunakan dalam sequence diagram dapat dilihat pada halaman daftar simbol. d. Class Diagram UML memiliki class diagram, mereka merupakan penjelasan yang penting didalam analisa dan design berorientasi objek. Class Diagram menggambarkan kumpulan dari class-class dan hubungan struktural mereka Mathiassen et al, 2000. Menurut Sholiq, diagram kelas atau class diagram menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem. Kelas mengandung informasi dan tingkah laku behavior yang berkaitan dengan informasi tersebut. Sebuah kelas pada diagram kelas dibuat untuk setiap tipe objek pada diagram sekuensial Sholiq, 2006. Menurut Whitten, diagram ini menunjukkan kelas objek yang menyusun sistem juga hubungan antara kelas tersebut. Class diagram mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai macam hubungan dan interaksi diantara mereka Whitten et al, 2004. Dharwiyanti dan Wahono mengemukakan bahwa, class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class 49 menggambarkan keadaan atributproperti suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut metodafungsi. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain Dharwiyanti dan Wahono, 2003. Class memiliki tiga area pokok yaitu nama dan stereotype, atribut dan metoda. Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat sebagai berikut Dharwiyanti dan Wahono, 2003: 1 Private , tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan. 2 Protected , hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak yang mewarisinya. 3 Public , dapat dipanggil oleh siapa saja. Sumber: Hermawan, 2004. Gambar 2.17 Bentuk umum class diagram. Simbol-simbol yang digunakan dalam sequence diagram dapat dilihat pada halaman daftar simbol. e. Statechart Diagram Statechart Diagram menjelaskan mengenai prilaku secara umum dari semua objek didalam class tertentu dan contain state dan transisi diantara mereka 50 Mathiassen et al, 2000. Whitten mengemukan bahwa Statechart Diagram digunakan untuk memodelkan behaviour objek khusus yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan siklus hidup objek, berbagai keadaan yang dapat diasumsikan oleh objek, dan event-event yang menyebabkan objek beralih dari satu state ke state lain Whitten et al, 2004. Sedangkan menurut Dharwiyanti dan Wahono, statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan dari satu state ke state lainnya suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram Dharwiyanti dan Wahono, 2003.

2.9 Rich Picture

Menurut Howard dan Monk, Rich Picture adalah sebuah gambaran menggunakan semacam kartun yang melukiskan seluruh kepentingan stakeholder, dan beberapa dari struktur utama konteks kerja. Rich picture adalah sebuah alat untuk mencatat dan mengeluarkan pendapat tentang aspek-aspek dari konteks kerja, secara teliti, bagaimana mereka akan mempengaruhi desainnya Howard dan Monk, 1998.

2.10 Navigation Diagram

Navigation Diagram merupakan sejenis dari statechart diagram yang berfokus pada keseluruhan yang dinamis dari user interface. Diagram menunjukkan partisipasi windows dan transisinya. Satu window mewakili state, setiap bagian mempunyai nama dan berisi sebuah icon miniatur window Mathiassen et al, 51 2000. Simbol-simbol yang digunakan dalam navigation diagram dapat dilihat pada halaman daftar simbol.

2.11 System Choice