Nilai kapasitas vital paru yang menurun disebabkan oleh adanya penumpukan lemak disekitar perut merupakan faktor ekstra pulmoner yang artinya faktor lain diluar
dari penyebab yang bersumber tidak langsung terhadap paru-paru Harison, 1999. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan bisa saja terjadi karena
penimbunan lemak pada tubuh tidak hanya terjadi pada bagian otot perut. Penimbunan lemak pada pekerja dalam hal ini pekerja plant bisa saja terjadi di bagian tubuh lain
seperti paha dan lengan. Oleh karena itulah nilai KVP didapatai tidak berhubungan dengan status gizi dalam hal ini pada pekerja bagian plant PT. Sibelco Lautan Minerals
Jakarta tahun 2011.
6.8 Hubungan antara Masa Kerja dengan KVP
Berdasarkan hasil uji korelasi diperoleh p value 0.000 0.005 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara KVP dengan masa kerja pekerja pada bagian plant PT.
Sibelco Minerals Jakarta tahun 2011. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Budiono 2007 pada pekerja pengecat mobil yang menyatakan bahwa ada hubungan
masa kerja dengan resiko terjadinya gangguan fungsi paru KVP dibawah normal. Selain itu juga penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bahrami dan
Mahjub 2003 di bagian barat Republik Islam Iran dengan membandingkan masa kerja pada empat proses kerja yang menghasilkan debu silika dengan gangguan fungsi paru
KVP dibawah normal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara masa kerja yang dikelompokkan atas 3 kategori yaitu 0-10 tahun, 11-20
tahun, dan ±21 tahun dengan gangguan fungsi paru pada masing-masing kelompok.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan pendapat Morgan dan Parkes dalam Faridawati, 1995 yang menyatakan seseorang yang terpapar oleh debu dalam waktu
lama akan berisiko untuk mengalami gangguan fungsi paru. Adapun rata-rata masa kerja pekerja plant pada penelitian ini yang memiliki nilai KVP dibawah normal adalah 10.58
tahun dengan masa kerja terendah adalah 9 tahun dan masa kerja tertinggi adalah 13 tahun.
Selain itu juga menurut Suma ’mur 1996 menyatakan bahwa masa kerja
menentukan lama paparan seseorang terhadap faktor risiko. Semakin lama masa kerja seseorang kemungkinan besar orang tersebut mempunyai risiko yang besar terkena
penyakit dari pekerjaan tersebut. Hal ini menujukkan bahwa semakin lama seseorang bekerja pada area yang berdebu maka akan semakin lama pula waktu terjadi paparan
terhadap debu tersebut. Aditama 1993 menyatakan bahwa pada pekerja yang berada di lingkungan dengan konsentrasi debu yang tinggi dalam waktu yang lama 10 tahun
memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit obstruksi paru menahun. Masa kerja mempunyai kecenderungan sebagai faktor risiko terjadinya obstruksi saluran pernafasan
pada pekerja industri yang berdebu ketika sampai pada masa kerja 5 tahun.
6.9 Hubungan antara Penggunaan Masker dengan KVP