BAB IV METODELOGI PENELITIAN
4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional karena pengambilan data variabel independen dan variabel dependen
dilakukan pada saat yang bersamaan. Desain ini digunakan karena mudah dilaksanakan, sederhana, murah, ekonomis dalam hal waktu, dan hasilnya dapat
diperoleh dengan cepat Notoatmodjo, 2005. Penelitian ini bersifat analitik yang bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkungan tempat kerja dan karakteristik
pekerja dengan KVP pekerja pada bagian plant PT. Sibelco Lautan Minerals Jakarta tahun 2011.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Sibelco Lautan Minerals Jakarta dari bulan April sampai dengan Agustus 2011.
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja PT. Sibelco Lautan Minerals Jakarta pada tahun 2011 yang berjumlah 61 orang. Adapun jumlah
karyawan dalam tiap bagiannya pada area plant adalah sebagai berikut:
1. Bagian Produksi terdapat 41 pekerja 2. Bagian Mekanik terdapat 11 pekerja
3. Bagian Quality Control terdapat 9 pekerja
4.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini merupakan sampel jenuh pada pekerja bagian plant PT.Sibelco Lautan Minerals Jakarta. Jumlah sampel dihitung
menggunakan rumus uji hipotesis beda proporsi 2 tail 1- α2:
n =
Z1- α2
V2P1-P+
Z1- β
Vp11-p1+p21-p2
2
p1-p2
2
Keterangan : n = besar sampel
Z
1-a2
= derajat kemaknaan CI pada α tertentu
P = proporsi rerata p1 = proporsi pekerja yang tidak menggunakan masker yang mengalami
gangguan KVP pada penelitian sebelumnya 0.5 Widodo, 2007 p2 = proporsi pekerja yang menggunakan masker yang mengalami
gangguan KVP pada penelitian sebelumnya 0.15 Widodo, 2007
sehingga : n = 1.96V2x0.3251-0.325+0.84V0.051-0.5+0.151-0.15
2
0.5-0.15
2
= 26.87 = 27
Hasil dari perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel yang harus diambil adalah 27 pekerja. Jadi, sampel
minimal yang dibutuhkan untuk penelitian ini sebesar 27 pekerja dikalikan dua 2 karena menggunakan uji hipotesis dua proporsi segingga jumlah
sampel yang harus diambil adalah sebesar 54 pekerja. Untuk menghindari drop out atau missing jawaban maka perlu ditambahkan 10 dari jumlah
sampel minimal sehingga jumlah keseluruhan sampel sebesar 60 pekerja. Karena jumlah perja pada bagian plant ada sebanyak 61 orang maka sampel
yang digunakan adalah sampel jenuh yaitu sebanyak 61 pekerja.
4.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
4.4.1 Kriteria lnklusi
Kriteria inklusi adalah syarat yang harus dipenuhi agar responden dapat menjadi sampel penelitian. Adapun kriteria pada
penelitian ini adalah pekerja yang menjadi responden dalam keadaan sehat dari penyakit paru dan pernafasan seperti bronchitis, radang paru,
TBC paru, asma dan alergi saluran pernafasan, dan lain-lain dengan asumsi bahwa penyakit yang berhubungan dengan salauran pernafasan
dan paru tersebut sudah pasti akan berhubungan dengan nilai KVP. Hal ini di screening melalui wawancara terhadap pekerja sebelum
penelitian dilakukan.
4.4.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah syarat yang tidak dapat dipenuhi oleh responden supaya dapat menjadi sampel. Adapun kriteria tersebut
adalah responden menolak berpartisipasi dalam penelitian.
4.5 Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan berupa data primer. Data primer diperoleh langsung dari responden, melalui:
1. Wawancara dan Observasi Lapangan Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab
sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penelitian Marzuki, 2002. Dalam hal ini dilakukan tanya jawab atau
wawancara secara langsung kepada pekerja bagian plant PT. Sibelco Lautan Minerals Jakarta tahun 2011 dan diisi kedalam kuisioner penelitian.
Untuk observasi akan dilakukan oleh peneliti langsung kepada para pekerja yang ada pada area plant. Data observasi berupa kondisi dan
penggunaan masker serta aktivitas merokok pada smoking area akan dimasukkan kedalam lembar observasi yang telah disediakan.
2. Pengukuran KVP Metode ini dilakukan dengan cara pengukuran paru pekerja
menggunakan alat spirometer secara langsung terhadap responden.
3. Pengukuran Indeks Masa Tubuh IMT Metode ini dilakukan dengan cara mendapatkan hasil pengukuran
tinggi badan dan pengukuran berat badan menggunakan timbangan injak. 4. Pengukuran Konsentrasi Debu Terhirup
Pengukuran debu terhirup menggunakan alat Personal Dust Sampler PDS yang berisi kertas filter yang akan menangkap debu yang memapar
pekerja. Alat ini dilengkapi dengan pompa yang akan menghisap debu dari udara kedalam filter dengan menggunakan laju alir tertentu.
4.6 Instrumen Penelitian