6.5 Hubungan antara Kebiasaan Olahraga dengan KVP
Pada dasarnya Nilai KVP dan olahraga mempunyai hubungan timbal balik. Gangguan KVP dapat mempengaruhi kemampuan olahraga. Sebaliknya latihan fisik
yang teratur atau olahraga dapat meningkatkan KVP. Latihan fisik yang dilakukan oleh seseorang akan menyebabkan otot terutama otot pernafasan menjadi lebih elastis
Yunus, 1997. Berdasarkan hasil uji statistik pada penelitian ini diperoleh p value 0.011 yang
berarti ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan olahraga dengan KVP. Frekuensi kebiasaan olahraga tertinggi adalah pada kategori “olahraga 3 kaliminggu” yaitu
sebanyak 31 pekerja 51.7. Namun jika kita melihat dari 19 pekerja yang memiliki KVP dibawah normal maka did
apati sebanyak 13 pekerja berada pada kategori “tidak olahraga” dan 6 pekerja berada pada kategori “olahraga 3 kaliminggu”. Lebih dari
setengah pekerja 13 orang 56.5 yang masuk dalam kategori “tidak olahraga”
memiliki nilai KVP dibawah normal. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Khumaidah 2009 yang menyatakan
bahwa ada hubungan antara kebiasaan olahraga dengan gangguan fungsi paru KVP dibawah normal pada pekerja mebel di kabupaten Jepara dengan p value sebesar 0.045.
Selain itu juga, hasil penelitian ini sesuai dengan teori Guyton 1997 yang menyatakan bahwa KVP dapat dipengaruhi oleh kebiasaan seseorang melakukan olahraga dan KVP
pada seorang atletis lebih besar daripada orang yang tidak pernah berolahraga.
Selanjudnya berdasarkan hasil penelitian ini didapati pekerja yang berada dalam kategori nilai KVP normal 68.33 memiliki kebiasaan olahraga dengan distribusi
kategori tertinggi pada “olahraga 3 kaliminggu” dengan jenis olahraga terbanyak adalah bulutagkis 22. Berdasarkan kategori kebuguran olahraga, olaraga bulutangkis
merupakan olahraga dengan tingkat kebugaran sangat baik Giam, 1996. Kegiatan olahraga ini rata-rata dilakukan sebanyak 120 menit 2 jam oleh pekerja pabrik PT.
Sibelco Lautan Minerals Jakarta. Olahraga secara rutin dapat meningkatkan kesegaran dan ketahanan fisik yang
optimal. Pada orang yang melakukan olahraga rutin selama beberapa bulan terjadi perbaikan pengaturan pernapasan. Perbaikan ini terjadi karena menurunnya kadar
asam laktat darah yang seimbang dengan pengurangan penggunaan oksigen oleh jaringan tubuh. Olahraga akan mempengaruhi organ sedemikian rupa sehingga
kerja organ lebih efisien. Ketika seseorang melakukan olah raga, otot dada bergerak lebih maksimal sehingga paru-paru dan otot dinding dada menjadi lebih elastis dan
nilai KVP juga semakin meningkat Wilmore Costill, 1994 dalam Madina, 2007. Hal inilah yang kemudian menunjukkan bahwa kebiasaan olahraga dapat mempengaruhi
KVP seseorang.
6.6 Hubungan antara Kebiasaan Merokok dengan KVP